Astrositoma: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Pengobatan

Sekitar 50 persen tumor otak primer adalah astrositoma

Astrositoma atau astrocytomas adalah jenis tumor yang muncul dari astrosit, yaitu sel berbentuk bintang yang membentuk “seperti lem” atau jaringan pendukung otak. Dikatakan bahwa sekitar 50 persen tumor otak dapat dikategorikan sebagai astrositoma.

Untuk bisa mengantisipasi penyakit ini, mari ketahui bersama ulasan lengkap tentang astrositoma di bawah ini. 

1. Apa itu astrositoma?

Astrositoma: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Pengobatanilustrasi astrositoma pada otak (med.virgina.edu)

Dilansir WebMD, astrositoma adalah jenis tumor glioma paling umum yang dapat berkembang di otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan dan paling sering muncul setelah usia 45 tahun. Ada beberapa jenis astrositoma dan beberapa tumbuh lebih cepat daripada yang lain.

Nama astrositoma sendiri berasal dari astrosit, sel berbentuk bintang yang terbentuk di otak. Dikatakan bahwa sekitar 50 persen tumor otak primer adalah astrositoma.

Glioma sendiri adalah jenis tumor yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang. Glioma dimulai di sel-sel pendukung yang lengket (sel glial) yang mengelilingi sel-sel saraf dan membantu mereka berfungsi.

Sementara itu, tumor otak primer adalah sekelompok (massa) sel abnormal yang dimulai di otak. Tumor otak primer bisa dimulai di sel otak, selaput di sekitar otak (meninges), saraf, atau kelenjar otak.

2. Jenis

Astrositoma: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Pengobatanilustrasi low-grade diffuse astrocytoma (neurosurgicalatlas.com)

Dilansir Cleveland Clinic, beberapa jenis astrositoma memiliki area infiltrasi kecil, sementara yang lain lebih menyebar. Ada beberapa jenis astrositoma yang perlu diketahui:

  • Pilocytic: Cenderung tidak menyebar dan dianggap non-kanker.
  • Diffuse: Tumbuh secara perlahan.
  • Anaplastik: Jenis ini jarang terjadi, tetapi membutuhkan perawatan agresif.
  • Glioblastoma: Jenis ini tumbuh secara agresif dan merupakan tumor otak primer kanker yang paling umum.
  • Astrositoma sel raksasa subependimal: Jenis ini terkait dengan tuberous sclerosis, suatu kondisi genetik.

Baca Juga: Tumor Otak Sekunder: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pemulihan

3. Gejala

Astrositoma: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Pengobatanilustrasi sakit kepala (pexel.com/Andrea Piacquadio)

Gejala astrositoma bergantung pada ukuran dan lokasinya. Gejala umumnya mencakup:

  • Sakit kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan memori.
  • Kejang.
  • Perubahan pada mental status.
  • Kelelahan.
  • Gangguan penglihatan.
  • Gangguan kognitif dan motorik lainnya.
  • Peningkatan tekanan intrakranial dapat menyebabkan refleks abnormal atau kelemahan pada satu sisi tubuh.

4. Penyebab

Astrositoma: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Pengobatanilustrasi meneliti penyebab astrositoma (pexels.com/Edward Jenner)

Menurut National Organization for Rare Disorders, penyebab sebagian besar astrositoma tidak diketahui. Para peneliti berspekulasi bahwa kelainan genetik dan imunologi, faktor lingkungan (misalnya, paparan sinar ultraviolet, bahan kimia tertentu, dan radiasi pengion), pola makan, stres, dan/atau faktor lain mungkin berperan dalam menyebabkan jenis kanker tertentu. Kondisi terkait ini masih diselidiki.

Frekuensi astrositoma lebih besar dengan kelainan genetik tertentu, termasuk sindrom Turcot, tuberous sclerosis neurofibromatosis tipe I, penyakit Ollier, dan sindrom Li-Fraumeni.

5. Diagnosis

Astrositoma: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Pengobatanilustrasi pemindaian MRI (commons.wikimedia.org/GeorgeWilliams21)

MRI adalah tes untuk diagnosis standar untuk astrositoma. CT scan dapat digunakan bila pasien tidak dapat menjalani MRI. Tes lainnya yang bisa dilakukan termasuk:

  • Angiografi.
  • Tomografi emisi positron (PET scan).
  • Elektroensefalografi (EEG).
  • Elektrokardiogram (EKG).
  • Rontgen dada.
  • Pemeriksaan cairan serebrospinal.

Biopsi dapat dilakukan untuk menentukan diagnosis pasti.

6. Pengobatan

Astrositoma: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Pengobatanilustrasi terapi radiasi (stftancis.edu)

Mengutip Mayo Clinic, pengobatan untuk astrositoma meliputi:

  • Pembedahan

Ahli bedah saraf otak akan bekerja untuk mengangkat astrositoma sebanyak mungkin. Tujuannya adalah untuk menghilangkan semua kanker, tetapi terkadang astrositoma terletak di dekat jaringan otak sensitif yang membuatnya terlalu berisiko. Bahkan, menghilangkan beberapa kanker dapat mengurangi tanda dan gejala.

Bagi sebagian orang, pembedahan mungkin satu-satunya pengobatan yang diperlukan. Bagi yang lain, perawatan tambahan mungkin direkomendasikan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa dan mengurangi risiko kanker akan kembali.

  • Terapi radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X atau proton, untuk membunuh sel kanker. Selama terapi, pasien berbaring di atas meja sementara mesin bergerak di sekitar, mengarahkan sinar ke titik yang tepat di otak.

Terapi radiasi mungkin direkomendasikan setelah operasi jika kanker tidak diangkat sepenuhnya atau jika ada peningkatan risiko kanker akan kembali. Radiasi sering dikombinasikan dengan kemoterapi untuk kanker agresif. Bagi orang yang tidak dapat menjalani operasi, terapi radiasi dan kemoterapi dapat digunakan sebagai pengobatan utama.

  • Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat kemoterapi dapat diminum dalam bentuk pil atau melalui pembuluh darah di lengan. Dalam situasi tertentu, kemoterapi implan dapat ditempatkan di otak setelah operasi, yang mana perlahan-lahan larut dan melepaskan obat.

Kemoterapi sering digunakan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa. Ini dapat dikombinasikan dengan terapi radiasi untuk kanker agresif.

  • Uji klinis

Uji klinis adalah studi tentang perawatan baru. Studi-studi ini memberi pasien kesempatan untuk mencoba opsi perawatan terbaru, tetapi risiko efek samping mungkin tidak diketahui. Perlu konsultasi dokter apakah pasien memenuhi syarat untuk berpartisipasi.

  • Perawatan suportif (paliatif)

Perawatan paliatif adalah perawatan medis khusus yang berfokus pada pemberian bantuan dari rasa sakit dan gejala penyakit serius lainnya.

Spesialis perawatan paliatif akan bekerja dengan pasien, keluarga, dan dokter yang lain untuk memberikan lapisan dukungan tambahan yang melengkapi perawatan berkelanjutan.

Perawatan paliatif dapat digunakan saat menjalani perawatan agresif lainnya, seperti pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi.

Itulah fakta penting seputar astrositoma, jenis tumor otak. Bila merasakan gejala-gejala yang mengarah ke kondisi ini, sebaiknya temui dokter agar mendapat pemeriksaan menyeluruh dan mendapat penanganan yang sesuai.

Baca Juga: Kenali 7 Penyebab Sakit di Bagian Pelipis, dari Migrain hingga Tumor 

Derinda Astri Irdiyana  Photo Verified Writer Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya