Nyeri di Pangkal Paha? Kondisi Groin Strain Patut Dicurigai

Bisa sampai bikin susah jalan

Apakah kamu pernah mengalami nyeri luar biasa di area pangkal paha hingga membuatmu sulit berjalan? Mungkin itu menandakan groin strain.

Khususnya kamu yang gemar olahraga yang melibatkan tendangan, berputar tiba-tiba saat berlari, atau lompat, yuk, ketahui bersama informasi seputar penyebab, gejala, dan pengobatan groin strain.

1. Apa itu groin strain?

Nyeri di Pangkal Paha? Kondisi Groin Strain Patut Dicurigaiilustrasi groin strain (medicalnewstoday.com/Bruce Blaus)

Groin strain atau groin pull diakibatkan terlalu banyaknya tekanan pada otot di selangkangan dan paha.

Dilansir Verywell Health, otot selangkangan, disebut kelompok otot adduktor, terdiri dari enam otot yang membentang dari panggul bagian dalam ke bagian dalam femur (tulang paha). 

Otot-otot tersebut menyatukan kedua kaki dan membantu gerakan sendi pinggul lainnya. Otot adduktor penting bagi banyak jenis atlet termasuk pelari cepat, perenang, dan pemain sepak bola.

Saat otot tegang, otot diregangkan terlalu jauh. Ketegangan yang tidak terlalu parah menarik otot melebihi perjalanan normalnya. Regangan (strain) yang lebih parah bisa merobek serat otot, dan bahkan dapat menyebabkan otot robek sepenuhnya. Paling umum, groin strain adalah robekan kecil pada beberapa serat otot, tetapi sebagian besar jaringan otot tetap utuh.

Secara khusus, tiba-tiba melompat atau mengubah arah adalah kemungkinan penyebabnya. Groin strain sering muncul pada orang-orang yang bermain sepak bola dan sepak bola, dan ini merupakan sekitar 10 persen dari semua cedera pada pemain hoki profesional.

2. Gejala groin strain

Nyeri di Pangkal Paha? Kondisi Groin Strain Patut Dicurigaiilustrasi sepak bola perempuan (pexels.com/RF._.studio)

Groin strain akut bisa sangat menyakitkan, tergantung seberapa parah cederanya. Terdapat tiga derajat keparahan dari groin strain, yaitu:

  • Grade I: ketidaknyamanan ringan, sering kali tidak ada kecacatan. Biasanya ini tidak membatasi aktivitas
  • Grade II: ketidaknyamanan tingkat sedang, bisa membatasi aktivitas seperti lari dan lompat. Pada derajat ini mungkin disertai dengan pembengkakan dan memar sedang
  • Grade III: cedera parah yang bisa menyebabkan nyeri saat berjalan. Sering kali pasien mengeluhkan kejang otot, bengkak, dan memar yang parah

Umumnya, gejala yang akan dirasakan meliputi:

  • Nyeri di pangkal paha dan selangkangan
  • Nyeri ketika menyatukan kedua kaki
  • Nyeri saat mengangkat lutut
  • Rasa seperti adanya letupan atau gemeretak saat cedera terjadi dan diikuti nyeri parah

Baca Juga: 6 Fakta Makanan yang Bisa Mempercepat Kamu Pulih dari Cedera

3. Penyebab dan faktor risiko groin strain

Nyeri di Pangkal Paha? Kondisi Groin Strain Patut Dicurigaiilustrasi lari gawang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Groin strain paling umum terjadi di antara atlet baik profesional maupun pelaku olahraga rekreasi. Ini sering diakibatkan oleh otot adduktor yang tegang saat menendang, sehingga lebih sering dialami di kaki yang dominan. Penyebab lainnya juga bisa karena berbelok dengan cepat saat berlari, berseluncur, atau melompat.

Gerakan yang mengharuskan otot memanjang dan berkontraksi pada saat yang sama biasanya menyebabkan ketegangan pada pangkal paha. Ini memberi tekanan pada otot, membuatnya meregang atau robek.

Walaupun penyebab umumnya adalah olahraga, tetapi groin strain juga bisa diakibatkan dari:

  • Jatuh
  • Mengangkat benda berat
  • Jenis latihan seperti latihan ketahanan

Penggunaan otot yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan jangka panjang.

Faktor risiko utama groin strain adalah olahraga yang melibatkan tendangan, berbalik tiba-tiba saat lari, dan lompat. Sering berganti arah juga bisa meningkatkan risiko.

Meski umumnya dialami pemain sepak bola dan hoki, atlet olahraga apa pun juga berisiko, seperti basket, rugbi, seluncur es, tenis, dan olahraga bela diri. Pada atlet jenis olahraga ini, faktor risiko tambahan lainnya adalah seberapa sering mereka berlatih.

Atlet yang berhenti berlatih selama akhir musim kompetisi akan kehilangan kekuatan dan fleksibilitas otot. Ini membuat mereka lebih berisiko mengalami cedera bila mereka mulai berlatih tanpa meluangkan waktu untuk membangun kekuatan dan kelenturan otot terlebih dulu.

Riwayat groin strain sebelumnya juga merupakan faktor risiko lainnya, mengingat otot yang melemah dari cedera sebelumnya.

Sebuah studi dalam British Journal of Sports Medicine tahun 2017 menemukan bahwa memiliki rentang gerak yang rendah pada sendi pinggul merupakan faktor risiko groin strain.

4. Diagnosis groin strain

Nyeri di Pangkal Paha? Kondisi Groin Strain Patut Dicurigaiilustrasi fisioterapi (freepik.com/freepik)

Dilansir Medical News Today, groin strain bisa didiagnosis dokter maupun terapis fisik. Mereka biasanya akan melakukan wawancara medis seputar gejala dan penyebab gejala. Tenaga medis butuh informasi tentang aktivitas apa yang dilakukan ketika gejala pertama kali dirasakan.

Pertanyaan yang mungkin diajukan meliputi:

  • Apakah ada suara seperti letupan (popping) saat cedera terjadi?
  • Apakah terjadi pembengkakan setelah cedera terjadi?
  • Apakah terasa nyeri saat menggerakkan kaki?

Selain itu, pemeriksaan fisik juga bisa dilakukan, seperti menyentuh otot yang tegang dan menggerakkan kaki dengan lembut.

Pada beberapa kasus, mungkin butuh beberapa tes seperti sinar-X atau MRI untuk mengecek apakah ada kerusakan lainnya di kaki atau panggul.

5. Pengobatan groin strain

Nyeri di Pangkal Paha? Kondisi Groin Strain Patut Dicurigaiilustrasi pengobatan cedera paha (fittoplay.org)

Dilansir Patient, groin strain umumnya bisa pulih tanpa pengobatan apa pun, hanya butuh waktu dan istirahat. Meski demikian, pemulihannya bisa dioptimalkan dengan cara-cara berikut ini:

  • Kompres dingin atau es di pangkal paha untuk mengurangi nyeri dan bengkak selama 10-20 menit. Lakukan ini secara rutin, tiap beberapa jam selama 3 hari hingga tak lagi bengkak
  • Kompresi paha dengan perban elastis
  • Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengatasi nyeri dan bengkak. Hindari konsumsi obat dalam jangka panjang
  • Aktif melakukan latihan kekuatan dan peregangan ringan
  • Untuk sementara waktu lakukan aktivitas yang tidak memberikan banyak tekanan pada otot pangkal paha. Misalnya, pelari bisa mencoba renang hingga cederanya pulih

Cara-cara di atas biasanya cukup untuk mengatasi groin strain. Namun, bila cara di atas tidak berhasil, mungkin operasi bisa jadi opsi, khususnya pada atlet profesional yang ingin kembali latihan atau ikut kompetisi.

Meskipun operasi dapat membantu, tetapi ini masih merupakan pilihan terakhir. Tidak semua orang dapat kembali ke tingkat aktivitas sebelumnya setelah operasi.

Untuk waktu pemulihannya sendiri bergantung pada derajat keparahan cedera.

  • Grade I: dua sampai tiga minggu
  • Grade II: dua sampai tiga bulan
  • Grade III: empat bulan atau lebih

Demikianlah fakta seputar groin strain. Untuk mencegahnya, bila kamu melakukan olahraga yang berisiko mengalami cedera ini, lakukan peregangan dan latihan kekuatan otot adduktor secara rutin, serta sebisa mungkin jangan absen latihan fisik terlalu lama.

Baca Juga: 7 Cedera yang Paling Banyak Dialami Perenang, Hati-hati

Derinda Astri Irdiyana  Photo Verified Writer Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya