Kenali Hematuria, Bikin Urine Berwarna Merah seperti Darah atau Teh 

Sering disebut "kencing berdarah"

Pernahkah kamu suatu hari mengamati air kencing atau urine berwarna kemerahan seperti berdarah atau kecokelatan seperti teh? Bila iya, mungkin itu adalah hematuria.

Hematuria, sering disebut sebagai kencing berdarah, adalah kondisi adanya darah atau sel darah di urine. Walaupun kondisi ini tidak selalu merupakan gejala penyakit yang signifikan, tetapi ini bisa jadi tanda peringatan penting adanya masalah kesehatan tertentu.

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang hematuria atau kencing berdarah ini, simak informasi di bawah ini hingga tuntas, ya!

1.  Apa itu hematuria?

Kenali Hematuria, Bikin Urine Berwarna Merah seperti Darah atau Teh ilustrasi hematuria atau kencing berdarah (advancedurology.com)

Dilansir Cleveland Clinic, hematuria adalah adanya sel darah dalam urine. Jenisnya ada dua, yaitu makroskopis dan mikroskopis.

Hematuria makroskopis terjadi ketika ada cukup darah dalam urine, sehingga terlihat dengan mata telanjang. Saat buang air kecil akan terlihat urine berwarna merah muda pucat atau merah cerah.

Sementara itu, hematuria makroskopis adalah hasil dari adanya sejumlah darah dalam urine yang hanya bisa dilihat melalui mikroskop.

Mengutip WebMD, darah dalam urine bisa berasal dari ginjal yang memang memproduksi urine. Darah juga bisa berasal dari bagian lain dari saluran kemih, seperti:

  • Ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih)
  • Kandung kemih (tempat penyimpanan urine)
  • Uretra (saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh)

2. Tanda dan gejala terkait hematuria

Kenali Hematuria, Bikin Urine Berwarna Merah seperti Darah atau Teh ilustrasi demam(pexels.com/Pavel Danilyuk)

Alih-alih berwarna kuning pucat, air kencing mungkin berwarna merah muda, merah, merah kecokelatan, atau berwarna seperti teh. Kamu mungkin tidak mengalami gejala lain. Akan tetapi, beberapa kemungkinan penyebab hematuria dapat menunjukkan tanda dan gejala. Ini termasuk:

  • Infeksi kandung kemih (sistitis akut). Pada orang dewasa, infeksi kandung kemih biasanya menyebabkan rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil. Bayi dengan infeksi kandung kemih mungkin mengalami demam, jadi pemarah, dan pola makan yang buruk. Anak yang lebih besar mungkin mengalami demam, nyeri dan rasa panas saat buang air kecil, keinginan kuat untuk buang air kecil, dan nyeri perut bagian bawah.

  • Infeksi ginjal (pielonefritis). Gejala mungkin termasuk demam, menggigil, dan nyeri di punggung bawah (panggul).

  • Batu ginjal. Ini menyebabkan nyeri perut atau panggul yang parah.

  • Kanker ginjal. Penderitanya mungkin mengalami penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, kelelahan, atau nyeri di sisi tubuh.

  • Penyakit ginjal. Gejala berupa kelemahan, tekanan darah tinggi, dan pembengkakan tubuh, termasuk bengkak di sekitar mata.

Baca Juga: 6 Penyakit Sistem Urine Ini Bisa Fatal, Jangan Dibiarkan

3. Penyebab hematuria

Kenali Hematuria, Bikin Urine Berwarna Merah seperti Darah atau Teh ilustrasi masalah pada ginjal (bostonkidney.com)

Ada banyak sekali kemungkinan penyebab hematuria. Dalam beberapa kasus, darah mungkin berasal dari sumber yang berbeda.

Darah bisa tampak seperti ada di dalam urine saat dikeluarkan dari vagina pada perempuan, saat ejakulasi pada laki-laki, atau saat buang air besar pada laki-laki maupun perempuan. Bila darah benar-benar ada dalam urine, ada beberapa penyebab potensial, seperti:

  • Infeksi: merupakan penyebab paling umum. Infeksi bisa terjadi di suatu tempat di saluran kemih, kandung kemih, atau ginjal.

  • Batu: misalnya batu di kandung kemih atau batu ginjal. Ini adalah kristal yang terbentuk dari mineral dalam urine. Mereka bisa berkembang di dalam ginjal atau kandung kemih. Batu besar dapat menyebabkan penyumbatan yang sering mengakibatkan hematuria dan nyeri yang signifikan.

  • Pembesaran prostat: pada laki-laki paruh baya ke atas, penyebab hematuria yang cukup umum adalah pembesaran prostat. Kelenjar ini berada tepat di bawah kandung kemih dan di dekat uretra. Saat prostat membesar, ia menekan uretra. Ini menyebabkan masalah buang air kecil dan dapat mencegah kandung kemih untuk benar-benar kosong. Ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dengan darah dalam urine.

  • Penyakit ginjal: ini merupakan penyebab yang kurang umum. Ginjal yang sakit atau meradang dapat menyebabkan hematuria. Penyakit ini dapat terjadi dengan sendirinya atau sebagai bagian dari penyakit lain, seperti diabetes. Pada anak usia 6-10 tahun, gangguan ginjal pasca-streptokokus glomerulonefritis dapat menyebabkan hematuria. Gangguan ini dapat berkembang 1-2 minggu setelah infeksi strep yang tidak diobati. Dulunya umum, sekarang jarang terjadi karena antibiotik efektif mengobati infeksi strep.

  • Kanker: kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat dapat menyebabkan darah pada urine. Ini merupakan gejala yang sering terjadi pada kasus kanker stadium lanjut. Mungkin tidak ada tanda-tanda masalah sebelumnya.

  • Obat-obatan tertentu: obat-obatan yang dapat menyebabkan hematuria meliputi penisilin, aspirin, pengencer darah seperti heparin dan warfarin, dan cyclophosphamide (obat untuk beberapa jenis kanker).

4. Diagnosis hematuria

Kenali Hematuria, Bikin Urine Berwarna Merah seperti Darah atau Teh ilustrasi pemeriksaan urine (everydayhealth.com)

Dokter nantinya akan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Ini akan membantu dokter untuk memahami lebih baik tentang gejala yang dialami. Dokter mungkin akan memesan beberapa tes, seperti:

  • Urinalisis: tes sampel urine
  • Kultur urine: tes urine yang mencari tahu adanya infeksi
  • Sitologi urine: tes urine yang memeriksa sel-sel yang tampak abnormal
  • Sistoskopi: untuk memeriksa kondisi saluran urine dan kandung kemih
  • CT scan: menggunakan sinar-X dan komputer untuk melihat gambaran perut dan panggul 

5. Pengobatan hematuria

Kenali Hematuria, Bikin Urine Berwarna Merah seperti Darah atau Teh ilustrasi operasi batu ginjal (pexels.com/Anna Shvetsa)

Pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab hematuria. Bila penyebabnya adalah infeksi, seperti infeksi saluran kemih, dokter akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Hematuria yang disebabkan oleh batu ginjal yang berukuran besar bisa terasa nyeri jika tidak ditangani. Obat resep dan perawatan dapat membantu mengeluarkan batu. Dokter mungkin akan menggunakan prosedur extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) untuk memecah batu.

ESWL melibatkan penggunaan gelombang suara untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dikeluarkan melalui urine. Prosedur biasanya memakan waktu sekitar satu jam dan melibatkan anestesi ringan.

Dokter juga dapat menggunakan teropong untuk menghilangkan batu ginjal. Tabung tipis yang disebut ureteroskop dimasukkan lewat uretra dan kandung kemih ke dalam ureter. Teropong ini dilengkapi kamera untuk menemukan batu. Akan digunakan alat khusus untuk menjerat batu dan mengeluarkannya. Bila batunya besar, akan dipecah menjadi beberapa bagian sebelum dikeluarkan.

Bila penyebab hematuria adalah pembesaran prostat, dokter mungkin akan meresepkan obat, seperti alpha blockers atau 5-alpha reductase inhibitors. Dalam beberapa kasus, pembedahan bisa dilakukan.

Hematuria atau kencing berdarah memang umumnya bukan sesuatu yang berbahaya. Akan tetapi, tetap tak boleh diremehkan karena dapat menandakan adanya penyakit yang butuh perawatan medis. Bila air kencingmu berwarna merah muda atau merah cerah mirip darah atau teh, sebaiknya periksakan ke dokter agar bisa dicari tahu penyebabnya dan mendapat penanganan yang tepat.

Baca Juga: Air Kencing Berbusa, Tanda Penyakit Apa? Ini 8 Kemungkinan Penyebabnya

Derinda Astri Irdiyana  Photo Verified Writer Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya