Rosacea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Curigai kemerahan wajah yang muncul hingga berminggu-minggu

Apakah kamu mengalami kemerahan di bagian tengah wajah bahkan sampai pembuluh darah ikut terlihat? Atau disertai benjolan kecil, merah, dan berisi nanah yang muncul selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan? Bila iya, itu adalah tanda rosacea atau rosasea.

Sering dianggap masalah jerawat biasa, berikut ini adalah fakta penting mengenai rosacea yang perlu kamu ketahui.

1. Apa itu rosacea?

Rosacea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi rosacea(medicalnewstoday.com/shutterstock/Sruilk)

Dilansir Medical News Today, rosacea adalah kondisi peradangan kulit kronis yang umumnya menyerang wajah. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai jerawat, eksem, atau reaksi alergi di kulit.

Seperti dijelaskan di MedlinePlus, rosacea diperkirakan memengaruhi 1-20 persen populasi. Namun, karena sering terjadi kesalahan diagnosis, angka kejadiannya sangat mungkin jauh lebih tinggi.

Rosacea lebih sering dialami para perempuan dan biasanya berkembang setelah usia 30 tahun.

2. Jenis dan gejala

Rosacea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi rosasea jenis rhinophyma atau subtipe 3 (medicalnewstoday.com)

Gejala rosacea bisa dikategorikan berdasarkan jenisnya, yaitu:

1. Subtipe 1 atau erythematotelangiectatic rosacea (ETR): dihubungkan dengan kemerahan di wajah dan pembuluh darah yang terlihat. Gejalanya antara lain:

  • Kemerahan di bagian tengah wajah
  • Pembuluh darah yang terlihat
  • Kulit bengkak
  • Kulit sensitif
  • Terdapat sensasi menyengat atau terbakar
  • Kulit kering, kasar, dan bersisik

2. Subtipe 2 atau papulopustular rosacea atau acne rosacea: dihubungkan dengan kemiripan dengan jerawat dan seringnya menyerang perempuan paruh baya. Gejalanya antara lain:

  • Kondisi tampak seperti jerawatan dan kulit sangat merah
  • Kulit berminyak
  • Kulit sensitif
  • Pembuluh darah rusak yang terlihat
  • Bercak kulit yang tampak timbul

3. Subtipe 3 atau rhinophyma: merupakan jenis yang jarang dan dihubungkan dengan penebalan kulit di hidung. Ini lebih sering dijumpai pada laki-laki dan kadang disertai subtipe rosacea lainnya. Gejalanya meliputi:

  • Tekstur kulit bergelombang
  • Penebalan kulit hidung
  • Penebalan kulit di dagu, dahi, pipi, dan telinga
  • Pori-pori besar
  • Pembuluh darah rusak yang terlihat

4. Subtipe 4 atau ocular rosacea: gejalanya berpusat di mata, yang mana meliputi:

  • Mata merah dan berair
  • Terasa seperti ada pasir di mata
  • Sensasi terbakar atau menyengat di mata
  • Mata kering dan gatal
  • Peka terhadap cahaya
  • Kista di mata
  • Penurunan daya penglihatan
  • Pembuluh darah rusak di kelopak mata

Baca Juga: Moluskum Kontagiosum, Jerawat Genital yang Sangat Cepat Menular

3. Penyebab

Rosacea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi perempuan yang sedang emosional (pexels.com/David Garrison)

Penyebab rosacea belum dapat dipastikan. Ini mungkin kombinasi dari faktor keturunan dan lingkungan. Kondisi kulit ini tidak disebabkan oleh kebersihan yang buruk.

Dirangkum dari beberapa sumber, terdapat beberapa hal yang mungkin bisa menyebabkan gejala memburuk, seperti:

  • Minuman panas dan makanan pedas
  • Red wine dan minuman beralkohol lainnya
  • Suhu ekstrem
  • Paparan sinar matahari atau angin
  • Emosi
  • Olahraga
  • Obat yang melebarkan pembuluh darah misalnya obat untuk tekanan darah
  • Beberapa produk kosmetik
  • Konsumsi makanan yang mengandung senyawa cinnamaldehyde seperti kayu manis, cokelat, tomat, dan sitrus
  • Memiliki bakteri usus Helicobacter pylori
  • Tungau kulit demodex dan bakteri yang dibawanya, Bacillus oleronius
  • Adanya cathelicidin (protein yang melindungi kulit dari infeksi)

4. Faktor risiko

Rosacea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi rosacea (scientificanimations.com)

Dilansir Healthline, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan kamu terkena rosacea dibanding orang lain, yakni:

  • Usia 30-50 tahun
  • Lebih umum pada orang berkulit putih, rambut pirang, dan bermata biru
  • Riwayat rosacea dalam keluarga
  • Keturunan Celtic atau Skandinavia
  • Jenis kelamin perempuan (meski begitu, lelaki yang mengembangkan rosacea biasanya lebih mungkin mengalami gejala yang lebih parah)

5. Pengobatan

Rosacea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi menggunakan salep (pexels.com/Rodnae Prod)

MengutipWebMD, untuk saat ini belum ditemukan obat khusus untuk rosacea. Namun, perawatan yang tepat dapat membantu mengelola gejala kemerahan, benjolan, dan gejala lainnya. Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan berikut ini:

  • Brimonidine: gel topikal yang diindikasikan untuk mengobati kemerahan pada pasien dewasa.
  • Asam azelaic: gel dan busa akan membersihkan benjolan, bengkak, dan kemerahan.
  • Metronidazole dan doksisiklin: antibiotik yang membunuh bakteri pada kulit dan menurunkan kemerahan serta bengkak.
  • Isotretinoin: obat jerawat untuk membersihkan beruntusan kulit. Jangan gunakan jika kamu sedang hamil karena dapat menyebabkan cacat lahir.

Perlu waktu beberapa minggu hingga bulan dengan pengobatan di atas sampai terlihat adanya perbaikan.

Dokter juga mungkin akan merekomendasikan beberapa prosedur seperti:

  • Laser: untuk menghilangkan pembuluh darah yang membesar.
  • Dermabrasi: yaitu mengampelas lapisan atas kulit.
  • Elektrokauter: yaitu penggunaan arus listrik yang mengalirkan listrik ke pembuluh darah yang rusak.

Selain pengobatan dari dokter, ada pula perawatan lainnya yang bisa dilakukan di rumah. Sebagai langkah awal, cari tahu hal-hal yang bisa memicu rosacea kambuh dan hindari. Sebagai tips, simpan jurnal untuk melacak aktivitas dan kekambuhan.

Beberapa pemicu umum rosacea di antaranya:

  • Paparan sinar matahari
  • Suhu panas maupun dingin
  • Angin
  • Stres
  • Mandi air panas
  • Minuman panas serta makanan panas dan pedas
  • Alkohol
  • Olahraga intens
  • Obat-obatan untuk tekanan darah atau steroid di kulit

Lakukan tips ini untuk membantu menyamarkan kemerahan di kulit:

  • Pakai tabir surya dengan spektrum luas minimal SPF 30 khususnya saat beraktivitas di luar ruangan. Optimalkan dengan penggunaan topi.
  • Gunakan produk perawatan kulit yang berbahan lembut. Hindari pembersih wajah yang mengandung alkohol, pewangi, witch hazel, dan bahan keras lainnya. Setelah membersihkan wajah, keringkan wajah dengan lembut dengan memakai handuk lembut.
  • Pakai pelembap khususnya saat cuaca dingin karena bisa bikin kulit kering.
  • Pijat wajah dengan lembut dengan gerakan memutar. Mulailah di bagian tengah wajah hingga ke arah telinga.
  • Bila cuaca panas, cari tempat berteduh dan berpendingin.
  • Bila rosacea memengaruhi mata, membuatnya merah dan iritasi, gunakan sampo bayi dan air atau pembersih khusus kelopak mata untuk membersihkan kelopak mata setiap hari. Kamu juga bisa mengompres kelopak mata dengan air hangat beberapa kali dalam sehari.
  • Terapkan pola makan antiinflamasi seperti diet Mediterania.
  • Kelola emosi dengan baik.

Itulah ulasan lengkap seputar rosacea, peradangan kronis pada kulit. Bila kamu mengalami gejala-gejala yang mengarah ke kondisi kulit ini, sebaiknya periksakan ke dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Sudah Dewasa Masih Jerawatan? 8 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Derinda Astri Irdiyana  Photo Verified Writer Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya