Jenis-Jenis Vaksin Difteri dan Waktu Pemberiannya 

Ada yang memiliki efek samping ringan dan berat

Jenis-jenis vaksin difteri ada bermacam-macam. Difteri termasuk penyakit yang sangat menular dari satu orang ke orang lain. Infeksi bakteri Corynebacterium Diphtheria adalah sebagai penyebab penyakit ini.

Saat seseorang menderita penyakit ini, ia akan mengalami demam namun tidak begitu tinggi berkisar 38 derajat celcius. Gejala lainnya adalah timbulnya selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan yang menyebabkan sakit saat menelan. Kadang-kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening leher dan jaringan lunak leher orang tersebut dan disertai suara mengorok atau sesak napas.

Baca Juga: Difteri dan 4 Fakta Penting Penyakit Menular Ini, Kini Mulai Mewabah!

Jenis vaksin difteri dan waktu pemberiannya 

Jenis-Jenis Vaksin Difteri dan Waktu Pemberiannya ilustrasi,imunisasi (unsplash.com/Sam Moghadam Khamseh)

Difteri ini dapat dicegah dengan melakukan imunisasi. Berbeda dengan imunisasi lainnya, imunisasi difteri tidak berdiri sendiri melainkan tersedia dalam bentuk kombinasi dengan penyakit tetanus dan pertusis atau batuk rejan.

Untuk vaksin difteri, terdapat lima jenis vaksin yaitu:

  • Vaksin DTaP diberikan untuk anak dengan umur 2 bulan hingga 7 tahun. Vaksin ini terdairi dari tiga komponen yaitu toksoid difteri, toksoid tetanus, dan antigen pertusis. Vaksin ini memiliki efek samping yang lebih sedikit;
  • Vaksin DTP sama dengan DTap namun berbeda dalam komponen yang terdapat di dalamnya. Untuk DTP berisi sel bakteri pertusis utuh sehingga sering menimbulkan efek samping seperti panas tinggi, nyeri di tempat suntikan, merah, dan bengkak;
  • Vaksin DT ditujukan untuk anak di bawah tujuh tahun dengan komponen toksoid difteri dan tetanus. Vaksin ini ditujukan untuk anak yang memiliki alergi terhadap vaksin pertusis;
  • Vaksin Td terdiri dari tetanus dan difteri ditujukan untuk anak di atas 10 tahun dan orang dewasa hingga umur 64 tahun. Vaksin ini diberikan setelah diberikan vaksin difteri yang lengkap;
  • Vaksin Tdap terdiri dari tetanus, difteri, dan pertusis ditujukan untuk anak di atas 10 tahun dan orang dewasa hingga umur 64 tahun.

Untuk vaksin Td dan Tdap dapat dikatakan sebagai vaksin booster untuk penyakit difteri, tetanus, dan pertusis. Selain itu, untuk Td dan Tdap bisa diberikan ke orang dewasa yang sebelumnya belum mendapatkan vaksin awal. Kedua vaksin ini direkomendasikan untuk diulang setiap 10 tahun sekali.

Efek samping dari vaksin Tdap dan Td bisa dikatakan cenderung ringan serupa dengan efek samping vaksin DT atau DTaP.

Baca Juga: Difteri: Penyebab, Gejala, Penanganan dan Pencegahannya

Ari Budiadnyana Photo Verified Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya