Melanoma Subungual: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Waspadai garis cokelat atau hitam di bawah kuku

Melanoma subungual atau subungual melanoma, atau kadang disebut apparatus melanoma, adalah jenis keganasan yang muncul di jaringan dasar kuku. Kanker melanoma berkembang dalam sel yang disebut melanosit. Melanosit adalah sel yang memproduksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata.

Melanoma subungual dapat terjadi pada salah satu kuku tangan atau kuku kaki. Kanker kuku ini sering salah didiagnosis sebagai infeksi jamur karena karakteristik perubahan warna dan tekstur kuku.

Melanoma pada kuku adalah kondisi yang relatif tidak umum, memengaruhi 0,7 persen hingga 3,5 persen orang dengan melanoma ganas di seluruh dunia. Kondisi ini cenderung lebih banyak dialami individu berkulit gelap, termasuk populasi Afrika-Amerika, Asia, dan Hispanik, mengutip studi dalam Indian Dermatology Online Journal tahun 2017.

Melanoma subungual lebih umum seiring bertambahnya usia, dengan satu studi dalam jurnal Medical Sciences tahun 2021 menemukan diagnosis usia rata-rata adalah 69 tahun dan 60 persen dari mereka adalah laki-laki.

1. Gejala

Melanoma Subungual: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi melanoma subungual di jari tangan (ncbi.nlm.nih.gov/StatPearls Publishing LLC./S Bhimji MD)

Melanoma subungual sering dimulai sebagai garis cokelat atau hitam di bawah kuku kaki atau kuku tangan. Banyak orang yang mengiranya itu sekadar memar. Dilansir Medical News Today, gejala utama melanoma subungual meliputi:

  • Garis-garis cokelat atau hitam di kuku tanpa adanya cedera yang diketahui.
  • Garis-garis pada kuku yang bertambah besar ukurannya.
  • Memar pada kuku yang tidak sembuh-sembuh atau bergerak naik seiring kuku tumbuh.
  • Kuku tangan atau kuku kaki yang terpisah dari dasar kuku.
  • Kulit menggelap di sekitar kuku.
  • Kuku yang berdarah atau berkembang menjadi nodul.
  • Penipisan, retak, atau distorsi lempeng kuku.
  • Salah satu indikasi utama melanoma subungual adalah "tanda Hutchinson." Ini terjadi ketika seseorang memiliki pigmen kuku yang meluas ke kulit di sekitar kuku.

Melanoma subungual kadang-kadang terjadi tanpa garis-garis pigmentasi yang khas. Dalam kasus ini, seseorang mungkin mengalami gejala lain yang terkait dengan infeksi subungual, termasuk perubahan pada kuku itu sendiri, pendarahan, dan nyeri di dasar kuku.

2. Penyebab dan faktor risiko

Melanoma Subungual: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi melanoma subungual (pexels.com/João Jesus)

Penyebab pasti dari melanoma subungual tidak diketahui. Namun, para peneliti telah mengetahui bahwa jenis melanoma ini berbeda dari yang lain karena tidak ada hubungannya dengan paparan sinar matahari.

Memiliki faktor risiko tertentu tidak berarti kamu akan terkena melanoma subungual. Namun, itu berarti kamu memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan kondisi tersebut dan harus sangat waspada terhadap gejala awal.

Faktor risiko paling signifikan untuk melanoma adalah paparan sinar matahari dan sinar ultraviolet yang berkepanjangan. Namun, seperti yang disebut sebelumnya, melanoma subungual tampaknya tidak terkait dengan paparan sinar matahari.

Faktor risiko lain untuk melanoma termasuk:

  • Memiliki banyak tahi lalat atau tahi lalat abnormal.
  • Memiliki kulit putih dan rambut terang.
  • Punya bintik-bintik cokelat yang muncul pada kulit (freckles).
  • Memiliki riwayat keluarga dengan melanoma atau kanker kulit lainnya
  • Memiliki kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan melemah, seperti HIV
  • Usia yang lebih tua.
  • Jenis kelamin laki-laki.

Penting untuk dicatat bahwa melanoma subungual adalah jenis melanoma yang paling umum di antara populasi Afrika-Amerika. Ini adalah varian paling umum dari melanoma ganas di antara orang Afrika-Amerika, Asia, dan Hispanik. Ini menyumbang 75 persen dari melanoma pada populasi Afrika, 25 persen pada populasi China, dan 10 persen pada populasi Jepang, seperti dilansir StatPearls.

Baca Juga: Hematoma Subungual: Penyebab, Gejala, Penanganan, Pencegahan

3. Diagnosis

Melanoma Subungual: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi biposi (pexels.com/Chokniti Khongchum)

Diagnosis melanoma subungual biasanya akan dibuat dengan pemeriksaan kuku dan lesi yang cermat. Dermatologis akan menggunakan alat yang disebut dermascope, yang memberikan tampilan kuku dan jaringan di sekitarnya yang diperbesar.

Akan tetapi, pemeriksaan virtual memiliki keterbatasan, terutama karena melanoma subungual sangat jarang terlihat. Akibatnya, kondisi ini sering disalahartikan sebagai kondisi lain yang lebih umum, seperti:

  • Hematoma subungual: Memar di bawah kuku yang tidak memiliki keseragaman melanoma subungual.
  • Infeksi jamur (onikomikosis): Lebih sering memiliki garis-garis gelap tidak memanjang disertai dengan garis-garis kuning atau putih.
  • Tahi lalat (nevi): Cenderung tidak muncul dalam bentuk garis-garis.
  • Deposit melanin di bawah kuku: Dapat terjadi sebagai akibat dari kehamilan (serta kemoterapi atau terapi radiasi).

Diagnosis pasti hanya dapat dibuat dengan biopsi. Biasanya, biopsi eksisi dilakukan untuk menghilangkan seluruh lesi ditambah beberapa jaringan di sekitarnya. Biopsi plong (punch biopsy) yang kurang invasif dapat digunakan jika tanda-tandanya tidak pasti.

Selain itu, rutinlah memeriksa diri untuk kanker di kuku. American Academy of Dermatology menyarankan untuk memeriksa kuku untuk kanker dan kulit Anda. Jika terdeteksi dini, pengobatan dapat segera diberikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Garis-garis kuku melanoma, seperti pita cokelat atau hitam, sering ada di ibu jari atau jempol kaki.
  • Kulit yang lebih gelap di dekat kuku.
  • Kuku yang terangkat dari jari tangan atau kaki.
  • Kuku yang terbelah di bagian tengah.
  • Benjolan atau nodul di bawah kuku.

Menentukan stadium melanoma subungual

Tergantung ukuran dan kedalaman melanoma subungual, pengujian lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan stadium penyakit. Seperti bentuk kanker lainnya, stadium dapat bervariasi dari karsinoma in situ (pra-kanker) hingga penyakit metastasis stadium 4 (kanker telah menyebar ke organ lain).

Untuk menentukan apakah melanoma telah bermetastasis, ada berbagai tes yang dapat dilakukan oleh ahli onkologi. Ini termasuk:

  • Biopsi kelenjar getah bening sentinel (kelenjar terdekat tumor).
  • Teknik pencitraan seperti computerized tomography (CT).
  • Tomografi emisi positron (PET scan).

4. Pengobatan

Melanoma Subungual: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi melanoma subungual (flickr.com/Haitham Mohamed)

Dilansir Verywell Health, pengobatan melanoma subungual telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Dulunya, amputasi seluruh jari kaki atau jari tangan dianggap sebagai pengobatan pilihan. Namun, saat ini banyak kasus melanoma subungual dirawat lebih konservatif, yaitu hanya dengan pengangkatan tumor secara lokal.

Apabila memang amputasi diperlukan, sering kali ini hanya melibatkan sendi pertama yang terdekat dengan kuku. Untuk kuku kaki, amputasi pada sendi kedua lebih sering terjadi.

Untuk melanoma subungual tingkat lanjut, jenis terapi lain mungkin diperlukan, termasuk:

  • Kemoterapi: Diberikan baik secara sistemik melalui vena atau langsung ke tumor.
  • Terapi radiasi: Digunakan terutama sebagai pengobatan paliatif untuk mengurangi rasa sakit.
  • Imunoterapi: Bentuk baru dari terapi kanker yang bertujuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker.
  • Terapi yang ditargetkan: Seperti obat-obatan yang dapat menargetkan mutasi genetik KRAS dan mutasi BRAF yang sering ditemukan pada melanoma kuku.

Respon terhadap pengobatan dapat sangat bervariasi berdasarkan stadium kanker. Hasil untuk orang dengan melanoma subungual cenderung lebih buruk daripada jenis melanoma lainnya, sering kali karena keterlambatan diagnosis dan pengobatan.

Satu studi terhadap 118 orang dengan kanker kuku yang menjalani biopsi kelenjar getah bening sentinel, yang diterbitkan dalam Chinese Journal of Oncology tahun 2021, menemukan bahwa:

  • Melanoma kuku ditemukan pada stadium 1 dari 33 orang.
  • Kanker kuku diidentifikasi pada stadium 2 pada 56 orang.
  • Melanoma subungual didiagnosis pada stadium 3 pada 29 orang.

Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun secara keseluruhan dalam kelompok tersebut adalah 69,5 persen, tetapi prospeknya jauh lebih rendah untuk orang yang didiagnosis dengan melanoma subungual stadium 4, yaitu hanya 15-20 persen.

5. Pencegahan

Melanoma Subungual: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi perawatan kuku (pexels.com/RODNAE Productions)

Karena melanoma subungual tidak disebabkan oleh paparan sinar matahari, maka kondisi ini akan sulit untuk dicegah dibanding jenis melanoma lainnya. Menjaga kesehatan tangan dan kaki secara umum dapat bermanfaat.

Lindungilah jari tangan dan kaki dari cedera selama berolahraga atau aktivitas fisik lainnya dengan mengenakan jenis perlengkapan atau pelindung yang tepat. 

Pastikan untuk melindungi jari tangan dan kaki dari cedera selama olahraga dan aktivitas lainnya dengan mengenakan jenis perlengkapan yang tepat. Kamu juga bisa memeriksakan area tersebut secara teratur untuk setiap perubahan yang tidak biasa.

Apabila kamu telah didiagnosis dengan melanoma subungual, penting untuk menemukan spesialis yang berpengalaman dengan penyakit ini. Melanoma subungual cukup jarang dan kurangnya pengalaman dapat mengakibatkan pendekatan pengobatan yang agresif yang tidak perlu.

Melanoma sangat dapat diobati ketika dokter dapat mengidentifikasi kondisi sebelum menyebar. Namun, orang dengan melanoma subungual biasanya menerima diagnosis yang terlambat, ketika kanker mungkin telah menyebar ke seluruh tubuh. Jadi, perhatikan selalu kondisi kuku. Apabila terdapat gejala melanoma subungual atau ada perubahan pada kuku yang tidak biasa, segera temui dokter.

Baca Juga: Melanoma Amelanotik: Gejala, Penyebab, Pengobatan 

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya