Penyakit Grover: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Merupakan salah satu kondisi kulit langka

Penyakit Grover adalah kondisi kulit yang langka, membuat seseorang mengalami bintik-bintik merah dan gatal, tetapi ada juga yang melepuh. Gejala utama ini dijuluki "ruam Grover." Ruam biasanya terjadi di bagian tengah tubuh, paling sering terjadi pada pria 40 dan lebih tua.

Penyakit Grover juga dikenal sebagai transient acantholytic dermatosis. "Transient" berarti hilang seiring waktu. Akan tetapi, beberapa orang dapat mengalami beberapa kali kemunculan.

1. Apa itu penyakit Grover?

Penyakit Grover: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi penyakit Grover gejala ringan (jaad.org/Vol. 77, Issue 5, P952-957.E1, November 01, 2017)

Penyakit Grover biasanya dimulai sebagai benjolan merah kecil yang gatal di punggung dan dada, yang kemudian dapat menyebar ke anggota tubuh bagian atas, mengutip Medical News Today.

Benjolan biasanya sedikit terangkat namun bisa terasa lembut atau keras saat disentuh. Lepuh berisi air mungkin muncul di samping atau di dalam benjolan ini.

Sebagian besar kasus penyakit Grover berlangsung selama 6–12 bulan, tetapi beberapa mungkin bertahan lebih lama atau datang dan pergi seiring waktu.

Menurut beberapa sumber, penyakit Grover terutama menyerang pria kulit putih berusia 50 tahun ke atas, dan lebih jarang terjadi pada perempuan dan orang yang lebih muda. Studi di Swiss hanya menemukan 24 (0,08 persen) sampel penyakit Grover di antara 30.000 biopsi kulit, sehingga penyakit ini dikategorikan jarang.

2. Gejala

Penyakit Grover: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi penyakit Grover (healthjade.net)

Dilansir National Organization for Rare Disorders, gejala penyakit Grover adalah:

  • Benjolan kecil, padat, menonjol di kulit.
  • Pemisahan jaringan ikat di lapisan luar kulit (akantolisis).
  • Gatal (pruritus).

Untuk beberapa pasien, gatal yang dirasakan mungkin parah. Pasien dengan gangguan ini sering memiliki lepuh yang berisi cairan encer dengan folikel rambut (bintik tersembunyi dengan rambut sentral) di dalam area yang terkena. Erupsi kulit ditemukan berkelompok dan memiliki batas merah bengkak di sekitarnya.

Pembentukan pertumbuhan berlebih kulit (hiperkeratosis) terjadi di atas lepuh. Ada kelainan pada lapisan tanduk kulit akibat gangguan dalam proses saat sel-sel kulit, yang rusak oleh lingkungan, menempel satu sama lain.

Erupsi pada penyakit Grover biasanya ditemukan di punggung, dada, dan kadang di sisi ekstremitas (lengan dan kaki) dan dapat berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Penyakit ini biasanya membaik dengan sendirinya (self-limiting).

3. Penyebab dan faktor risiko

Penyakit Grover: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi terpapar sinar matahari (pexels.com/Maggie Zhan)

Penyakit Grover terjadi sebagai akibat dari perubahan pada protein yang membantu menyatukan sel-sel kulit. Perubahan ini terjadi pada tingkat mikroskopis dan menyebabkan kerusakan sebagian pada kulit. Bagi sebagian orang, gangguan ini menyebabkan penyakit Grover.

Sementara penyebab pastinya masih belum jelas, tetapi ada banyak kemungkinan pemicu, termasuk:

  • Peningkatan keringat.
  • Demam.
  • Istirahat di tempat tidur yang lama, misalnya selama tinggal di rumah sakit.
  • Periode paparan sinar matahari yang lama.
  • Kulit kering, terutama selama bulan-bulan musim dingin.
  • Obat-obatan tertentu.
  • Transplantasi organ.
  • Penyakit ginjal (ginjal) stadium akhir dan hemodialisis.
  • Paparan radiasi, seperti sinar-X.

Kanker, kemoterapi, dan transplantasi organ baru-baru ini dapat meningkatkan risiko mengembangkan bentuk penyakit Grover yang tidak normal. Dalam kasus ini, ruam mungkin muncul di lokasi yang tidak biasa di tubuh setelah dimulai di punggung atau dada.

Dokter cenderung mengingat semua faktor risiko, daripada berfokus pada satu pemicu. Ada pula kemungkinan penyakit Grover disebabkan oleh kombinasi elemen, termasuk paparan sinar matahari, usia, dan kebiasaan perawatan kulit.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Keratosis Pilaris atau Penyakit Kulit Ayam

4. Diagnosis

Penyakit Grover: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pemeriksaan dengan dokter (pexels.com/cottonbro)

Dokter spesialis kulit dapat mendiagnosis penyakit Grover. Banyak pasien yang memeriksakan diri akibat kemunculan ruam gatal. Dilansir Healthline, diagnosis penyakit Grover umumnya mudah, yaitu berdasarkan pemeriksaan tampilan gejala pada kulit.

Selain itu, dokter mungkin akan melihatnya di bawah mikroskop. Untuk ini, biasanya dokter dapat memesan biopsi kulit, yaitu mengambil sedikit sampel kulit untuk diperiksa di laboratorium.

5. Pengobatan

Penyakit Grover: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)

Seperti dijelaskan dalam laman WebMD, jika pasien memiliki ruam yang ringan, perawatan pertama mungkin termasuk:

  • Antihistamin oral.
  • Krim kortison resep untuk dioleskan ke ruam.
  • Losion anti gatal lainnya yang mengandung mentol atau camphor.

Jika gejala parah, dokter mungkin menyarankan retinoid atau antibiotik oral. Akan tetapi, obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping (beberapa mungkin parah). Selalu bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaat dari obat yang diresepkan.

Gejala yang parah dan membandel bisa sulit diobati dan mungkin terus muncul kembali. Ini bisa berarti seseorang memerlukan perawatan jangka panjang. Dokter mungkin meresepkan terapi cahaya yang dikombinasikan dengan obat-obatan jika ini terjadi.

Perawatan lain yang dapat digunakan untuk gejala yang parah dapat termasuk:

  • Pil antijamur.
  • Losion antijamur seperti selenium sulfida.
  • Injeksi kortison.
  • Kortikosteroid oral.
  • Antibiotik.
  • Retinoid sistemik.

Dokter mungkin juga menyarankan pasien mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkan banyak berkeringat (seperti olahraga berat), karena berkeringat dapat memperburuk ruam. Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan agar pasien untuk mengurangi frekuensi mandi dan tidak menghabiskan banyak waktu di bawah paparan sinar matahari.

6. Pencegahan

Penyakit Grover: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pakai payung untuk melindungi diri dari paparan langsung sinar matahari (pexels.com/Nayara Dinato)

Karena panas dan berkeringat dapat memicu penyakit Grover, dokter menyarankan agar orang-orang yang berisiko menghindari tempat atau aktivitas yang dapat menyebabkan tubuh menjadi terlalu panas atau menghasilkan keringat.

Ini bisa termasuk mengenakan pakaian yang menyerap kelembapan atau menghindari paparan sinar matahari yang intens.

Penyakit Grover tidak selalu dapat dicegah, jadi yang terbaik adalah menemui dokter segera setelah gejala muncul. Diagnosis yang cepat dapat membantu mencegah gejala berdampak pada kualitas hidup seseorang.

Meskipun penyebab penyakit Grover tidak diketahui, tetapi kondisi tersebut bisa hilang. Setelah diagnosis ditegakkan, kebanyakan kasus berlangsung selama 6 sampai 12 bulan dengan perawatan yang tepat dari dokter spesialis kulit.

Baca Juga: 7 Masalah Kulit Terkait Penyakit Radang Usus, Salah Satunya Jerawat

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya