Sinusitis saat Kehamilan: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Ada pilihan pengobatan sinusitis yang lebih aman buat bumil

Kehamilan memiliki serangkaian gejalanya sendiri. Ada hari-hari ibu hamil merasa sehat secara fisik dan emosional, sementara pada hari-hari lainnya bisa merasa sakit. Mengalami tekanan sinus, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan, bisa jadi ibu hamil mengalami infeksi sinus atau sinusitis.

Sinusitis terjadi ketika ada infeksi pada lapisan salah satu dari empat rongga hidung, yang dapat menyebabkan peradangan dan penyumbatan hidung yang menghambat drainase lendir. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti hidung tersumbat dan tekanan yang menyakitkan di sekitar pipi dan mata. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, meskipun pilek adalah faktor penyebab paling umum dari infeksi sinus.

Jika memiliki sinusitis saat hamil, perempuan mungkin tergoda untuk minum obat agar cepat sembuh. Namun, sementara obat tertentu aman, ada pula obat yang tidak aman jika dikonsumsi oleh ibu hamil. 

Terlepas dari penyebab infeksi sinus selama kehamilan, penting untuk tahu cara meredakan gejalanya dengan aman. 

1. Jenis

Dilansir Mom Junction, sinusitis dibagi menjadi dua jenis menurut tingkat keparahan dan perkembangannya:

  • Sinusitis akut: Ini juga disebut infeksi sinus atau rinosinusitis, peradangan sinus jangka pendek. Ini dapat terjadi akibat flu biasa, infeksi bakteri, atau infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas.
  • Sinusitis kronis: Sinusitis akut berbentuk rinosinusitis kronis ketika peradangan berlanjut selama lebih dari tiga bulan. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi yang mendasari, seperti asma, alergi, atau polip hidung.

2. Penyebab

Sinusitis saat Kehamilan: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi kehamilan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Beberapa kemungkinan pemicu sinusitis selama kehamilan meliputi:

  • Hormon: Hormon berbeda yang dilepaskan selama kehamilan, yaitu, estrogen dan progesteron, hormon pertumbuhan manusia (HGH), dan hormon pertumbuhan plasenta (PGH), menyebabkan pembesaran selaput lendir hidung, sehingga memfasilitasi peningkatan aliran darah ke saluran hidung. Hal ini selanjutnya menyebabkan pembengkakan pembuluh darah hidung yang menyebabkan kemacetan atau memperburuk sinusitis yang ada.
  • Infeksi: Meskipun tidak spesifik untuk kehamilan, tetapi infeksi bakteri, virus, dan jamur dapat menjadi salah satu faktor penyebab sinusitis. Karena sistem kekebalan tubuh yang berubah, ibu hamil mungkin lebih rentan terhadap infeksi semacam itu.
  • Alergi: Hidung tersumbat juga dapat terjadi karena reaksi alergi, seperti rinitis alergi atau alergi musiman lainnya.
  • Pilek: Hidung tersumbat adalah salah satu gejala flu biasa, dan pilek yang sudah ada sebelumnya dapat meningkatkan risiko sinusitis.

3. Tanda-tanda infeksi sinus saat kehamilan

Seperti dijelaskan dalam laman Healthline, sinusitis dapat berkembang kapan saja selama trimester pertama, kedua, atau ketiga kehamilan. 

Infeksi sinus dapat menyebabkan gejala yang berbeda, termasuk:

  • Drainase lendir.
  • Hidung tersumbat.
  • Rasa sakit dan tekanan di sekitar wajah.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit kepala.
  • Demam.
  • Batuk.

Gejalanya bisa mengkhawatirkan, tetapi ada cara untuk mengobati dan mencegah infeksi sinus selama kehamilan.

Baca Juga: 5 Komplikasi Penyakit yang Disebabkan oleh Infeksi Sinus 

4. Diagnosis

Sinusitis saat Kehamilan: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi ibu hamil konsultasi dengan dokter (unsplash.com/CDC)

Mengutip Cedars Sinai, berdasarkan gejalanya, dokter dapat melakukan tes berikut untuk mendiagnosis sinusitis:

  • Tes alergi: Tes kulit dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan reaksi alergi yang menyebabkan hidung tersumbat. Tes alergi dapat dilakukan terhadap hewan, debu serbuk sari, tungau, dan lain-lain.
  • Tes darah: Tes darah mendeteksi respons kekebalan tubuh terhadap alergen yang umum ditemui dan memeriksa kekuatan kekebalan orang tersebut.
  • Endoskopi hidung: Dalam prosedur ini, tabung fleksibel dengan cahaya serat optik dimasukkan ke dalam hidung untuk menemukan polip hidung atau kelainan apa pun.
  • CT scan: Untuk gambar mendetail, CT scan membantu memvisualisasikan infeksi, atau kelainan, jika ada.

5. Pengobatan yang aman

Menurut American Pregnancy Association, obat yang digunakan untuk mengobati infeksi sinus akut termasuk cefprozil dan amoksisilin-klavulanat. Asetaminofen juga dianggap aman digunakan selama kehamilan untuk menghilangkan rasa sakit dan/atau sakit kepala.

Selain itu, penggunaan jangka pendek dekongestan, antihistamin, ekspektoran, dan penekan batuk untuk infeksi saluran pernapasan atas umumnya dianggap aman selama kehamilan dalam jumlah terbatas. Akan tetapi, hindari aspirin dan ibuprofen.

Bicarakan dengan dokter tentang obat spesifik yang menimbulkan risiko paling kecil bagi ibu dan janin. Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa obat yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, yang terbaik adalah membatasi penggunaan obat saat hamil dan memilih pengobatan lain yang lebih aman.

Pengobatan rumahan

Ada banyak pengobatan rumahan yang aman untuk meredakan gejala dan memulihkan ibu hamil dari infeksi sinus. Ini termasuk:

  • Minum banyak cairan seperti air, kaldu, dan jus jeruk. Tetap terhidrasi penting untuk membantu melawan infeksi dan untuk membersihkan hidung tersumbat.
  • Gunakan irigasi hidung atau tetes hidung saline. Kamu dapat membuat tetes garam sendiri dengan mencampurkan satu cangkir air hangat dengan 1/8 sendok teh garam dan sedikit soda kue.
  • Gunakan pelembap udara pada malam hari. Ini akan membantu membersihkan saluran hidung. Ibu hamil dapat membungkuk di atas wadah berisi air mendidih, meletakkan handuk di atas kepala, dan hirup uapnya. Cara ini membantu membuka saluran hidung dan mengendurkan lendir di dada.
  • Mengangkat kepala dengan beberapa bantal sambil berbaring dapat membuat pernapasan lebih mudah. Menggunakan strip hidung juga membantu membuka saluran hidung.
  • Untuk sakit tenggorokan, berkumurlah dengan air garam (1/4 sendol teh garam per 8 ons air), minum air hangat, atau isap es. Madu dan lemon juga dapat meredakan sakit tenggorokan.
  • Pastikan untuk tidur cukup karena ini akan membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.
  • Saat hamil, perempuan biasanya hilang nafsu makan, dan merasa sakit mungkin tidak membantu. Namun, bahkan jika tidak memiliki nafsu makan, penting untuk makan dengan baik. Jika ibu hamil kehilangan nafsu makan, mungkin membantu untuk makan porsi kecil sepanjang hari. Konsumsilah makanan padat nutrisi seperti buah-buahan dan sayuran. Sup juga bisa menjadi pilihan yang menenangkan.

Untuk sakit kepala, ibu hamil bisa menggunakan kompres panas maupun dingin di bahu atau leher, atau kompres dingin di kepala. Pijat atau berendam air hangat juga dapat meredakan sakit kepala.

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala ini:

  • Batuk yang mengeluarkan lendir berwarna hijau atau kuning.
  • Demam di atas 38,3 derajat Celcius.
  • Tidak bisa makan atau tidur.

Apabila infeksi tidak membaik, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan. Dokter akan menentukan pengobatan terbaik yang aman untuk ibu hamil dan bayi.

6. Komplikasi yang dapat terjadi

Sinusitis saat Kehamilan: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi kehamilan (pexels.com/cottonbro)

Komplikasi infeksi sinus yang tidak diobati tergolong jarang. Akan tetapi, dilansir Icahn School of Medicine at Mount Sinai, jika sampai terjadi ini dapat meliputi:

  • Abses atau akumulasi nanah.
  • Infeksi berkembang ke tulang (osteomielitis).
  • Meningitis atau infeksi pada lapisan pelindung otak.
  • Infeksi kulit di sekitar mata (selulitis orbita).

Mengalami sinusitis saat kehamilan bisa menantang, karena ibu hamil bisa dibuat sangat tidak nyaman dengan gejala yang ditimbulkannya dan tidak bisa sembarang minum obat bebas.

Pengobatan rumahan adalah cara terbaik untuk mengelola gejala sinusitis ringan selama hamil. Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat yang tidak menimbulkan atau sedikit risiko bagi ibu hamil dan janin yang sedang berkembang.

Baca Juga: Sick Sinus Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya