Tumefactive Multiple Sclerosis: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Merupakan jenis multiple sclerosis yang langka

Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang memengaruhi sistem saraf pusat tubuh. Ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang mielin, zat putih berlemak yang menutupi saraf. Kondisi ini merusak saraf dan mempersulit tubuh untuk berfungsi dengan benar.

Tumefactive multiple sclerosis adalah jenis MS langka yang menyebabkan pertumbuhan seperti tumor di otak. Gejalanya mirip dengan apa yang terjadi pada tumor otak. Seiring waktu, biasanya berubah menjadi MS kambuh-reda (relapsing-remitting MS). Ini terjadi ketika seseorang mengalami episode (relaps atau kambuh), kemudian menjadi lebih baik (remisi).

Tumefactive MS bisa dikelola, tetapi cenderung memburuk seiring waktu. Ini terkadang dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang fatal.

1. Apa itu tumefactive multiple sclerosis?

Tumefactive Multiple Sclerosis: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi multiple sclerosis tumective (pexels.com/cottonbro)

Tumefactive MS adalah bentuk MS yang langka. Gejalanya bisa mirip dengan tumor otak, kanker, atau infeksi, sebagaimana dilansir Medical News Today.

Selama diagnosis, seperti tumor otak atau abses otak, tumefactive MS mungkin menyerupai tuberkulosis, sindrom Sjögren primer, sarkoidosis, atau kondisi inflamasi atau infeksi lainnya.

Demielinasi dapat terjadi dengan berbagai kondisi, dan demielinasi tumefaktif dapat menyerupai tumor atau masalah medis lainnya.

Namun, menurut sebuah ulasan dalam Journal of the Neurological Sciences tahun 2017 yang melihat data untuk 15 orang dengan demielinasi tumefactive, sebanyak 44 persen mengembangkan MS dalam waktu 8 bulan.

Tes pencitraan mungkin menunjukkan massa besar yang terlihat seperti tumor. Seseorang mungkin memiliki satu atau beberapa lesi.

2. Gejala

Tumefactive Multiple Sclerosis: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi sakit kepala (womenshealth.gov)

Dilansir Cedars Sinai, tumefactive MS sering kali gejalanya tidak khas. Gejala tumefactive MS mungkin termasuk:

  • Sakit kepala.
  • Kelainan kognitif.
  • Kebingungan mental.
  • Kesulitan memahami dan membentuk ucapan (afasia).
  • Kesulitan dengan pola gerakan yang diperlukan untuk menghasilkan ucapan (apraksia).
  • Kejang.
  • Kelemahan.

3. Penyebab dan faktor risiko

Tumefactive Multiple Sclerosis: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi faktor genetik (pexels.com/Migs Reyes)

Tidak ada penyebab yang diketahui dari tumefactive MS. Namun, mengutip Healthline, para ahli percaya ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan ini dan bentuk MS lainnya. Ini termasuk:

  • Genetika: Seseorang lebih mungkin mengembangkan MS jika orang tua atau saudara telah didiagnosis dengan kondisi tersebut.
  • Lingkungan atau lokasi geografis: Faktor lingkungan juga dapat berperan dalam perkembangan MS. MS lebih sering terjadi di daerah yang lebih jauh dari khatulistiwa.
  • Kadar vitamin D: Beberapa peneliti berpikir ada hubungan antara MS dan rendahnya paparan vitamin D. Orang yang tinggal lebih dekat ke khatulistiwa menerima jumlah vitamin D alami yang lebih tinggi dari sinar matahari. Paparan ini dapat memperkuat fungsi kekebalan dan memberi perlindungan terhadap kondisi tersebut.
  • Merokok: Merokok adalah faktor risiko lain yang mungkin untuk MS, termasuk tumefactive MS.

Ada pula teori lain yang mengatakan bahwa beberapa virus dan bakteri memicu MS karena dapat  menyebabkan demielinasi dan peradangan. Namun, tidak ada cukup bukti untuk membuktikan bahwa virus atau bakteri dapat memicu MS.

4. Diagnosis

Tumefactive Multiple Sclerosis: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi biopsi otak (pexels.com/Artem Podrez)

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala terbaru. Dokter akan melakukan pemeriksaan khusus untuk melihat bagaimana tubuh merespons sentuhan dan sinyal visual.

Gejala tumefactive MS sering terlihat seperti kondisi lain, seperti tumor otak. Itu sebabnya dokter harus memastikan itu bukan sesuatu yang lain. Dokter akan memesan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) dari sumsum tulang belakang dan otak untuk mencari pertumbuhan yang tidak biasa. Mengutip WebMD, dokter mungkin melakukan satu atau lebih dari tes-tes berikut ini:

  • Pungsi lumbal untuk mengeluarkan cairan tulang belakang untuk analisis.
  • Single-photon emission computed tomography (SPECT).
  • MR spectroscopy.
  • Tes fungsi saraf.
  • Tes darah.

Jika hasilnya masih belum meyakinkan, dokter akan mengambil sampel kecil dari pertumbuhan dan melihatnya di bawah mikroskop (biopsi). Jenis biopsi ini bisa berisiko karena terdapat di otak.

5. Pengobatan dan perubahan gaya hidup

Tumefactive Multiple Sclerosis: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi olahraga (unsplash.com/brucemars)

Tidak ada obat untuk semua jenis MS, tetapi ada cara untuk mengelola gejala dan memperlambat perkembangannya. Tumefactive MS merespons dengan baik terhadap kortikosteroid dosis tinggi. Obat-obatan ini mengurangi peradangan dan rasa sakit.

Tumefactive MS pada akhirnya dapat berkembang menjadi relapsing-remitting MS (RRMS). Remisi mengacu pada periode di mana gejala hilang.

Setelah seseorang mengembangkan RRMS, terapi modifikasi penyakit (disease-modifying therapies/DMT) dapat dimulai. Obat-obatan ini mengurangi aktivitas dan memperlambat perkembangan MS.

DMT bisa diberikan secara oral, melalui suntikan, atau secara intravena di bawah kulit atau langsung ke otot. Beberapa contohnya termasuk:

  • Dimethyl fumarate (Tecfidera).
  • Glatiramer acetate (Copaxone, Glatopa).
  • Interferon beta-1a (Avonex, Rebif).
  • Ofatumumab (Kesimpta).
  • Teriflunomide (Aubagio).

Tumefactive MS dapat menyebabkan gejala lain, seperti depresi dan sering buang air kecil. Tanyakan kepada dokter tentang obat-obatan untuk mengelola gejala spesifik ini.

Modifikasi gaya hidup dan terapi komplementer juga dapat membantu mengelola MS. Olahraga ringan dapat membawa perbaikan terhadap gejala berikut ini:

  • Kelelahan.
  • Suasana hati.
  • Fungsi kandung kemih dan usus.
  • Kekuatan otot.

Targetkan untuk olahraga 30 menit setidaknya tiga kali per minggu. Namun, bicarakan dengan dokter terlebih dulu sebelum memulainya atau mencoba olahraga baru. Yoga dan meditasi juga dapat membantu mengelola stres. Stres mental dan emosional dapat memperburuk gejala MS.

Pengobatan alternatif lain adalah akupunktur. Akupunktur dapat secara efektif meredakan:

  • Nyeri.
  • Kondisi sekumpulan otot yang mengalami kontraksi secara terus-menerus (spastisitas).
  • Mati rasa.
  • Kesemutan.
  • Depresi.

Tanyakan kepada dokter mengenai terapi fisik, terapi wicara, dan terapi okupasi jika MS membatasi gerakan atau memengaruhi fungsi tubuh.

Tumefactive multiple sclerosis adalah kondisi langka yang bisa sangat sulit untuk didiagnosis. Tanpa perawatan yang tepat, kondisi ini dapat berkembang dan menjadi melemahkan. Perawatan dapat membantu mengelola gejalanya.

Karena MS tidak ada obatnya, kekambuhan mungkin terjadi dari waktu ke waktu. Setelah penyakit mengalami remisi, seseorang mungkin bisa hidup berbulan-bulan atau bertahun-tahun tanpa gejala dan menjalani kehidupan yang aktif dan sehat.

Baca Juga: 5 Mitos Umum mengenai Multiple Sclerosis, Begini Faktanya!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya