6 Hal yang Terjadi dalam Tubuh saat Mengonsumsi Suplemen Melatonin

Apakah aman untuk anak-anak?

Melatonin adalah hormon neurotropik dengan gugus antioksidan indolamina, yang disintesis oleh kelenjar pineal yang terletak di dalam otak dari senyawa asam amino triptofan. Sederhananya, melatonin adalah hormon alami tubuh yang berperan penting dalam mengatur pola tidur.

Melatonin kini juga telah hadir dalam bentuk suplemen untuk membantu meningkatkan kualitas tidur peminumnya. Biasanya melatonin seperti ini dibuat secara sintesis di laboratorium.

Suplemen melatonin sering digunakan untuk melawan insomnia dan meningkatkan kualitas tidur dalam berbagai kondisi, misalnya saat mengalami jet lag, menyesuaikan siklus tidur, dan sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa reaksi yang bisa dialami tubuh saat mengonsumsi suplemen melatonin.

1. Suplemen ini mampu mempengaruhi ritme sirkadian

6 Hal yang Terjadi dalam Tubuh saat Mengonsumsi Suplemen Melatoninilustrasi ritme sirkadian (pexels.com/AnneMcCarthy)

Mengapa hal ini bisa terjadi bagi tubuh? Ya, karena memang teorinya adalah bahwa mengonsumsi melatonin dapat membantu kondisi sulit tidur.

Menurut sebuah penelitian berjudul "Melatonin for the prevention and treatment of jet lag" dalam Cochrane Database of Systematic Reviews tahun 2012 menunjukkan bahwa ini sangat membantu ketika melatonin alami seseorang rusak atau terganggu. Ini biasanya terjadi pada pekerja shift malam, mengalami jet lag, atau gangguan tidur sementara. Ini terjadi ketika jam internal tubuh tidak sinkron dengan isyarat zona waktu yang baru.

Seperti fungsinya, melatonin memang bisa bikin mengantuk, tetapi ini bukan obat "hipnotis" yang baik kecuali jika kamu mencoba untuk tidur pada fase sirkadian yang "salah", seperti pekerja shift malam yang tidur di siang hari atau mencoba tidur di zona waktu baru setelah melakukan perjalanan internasional.

2. Efeknya terkadang tidak dirasakan

6 Hal yang Terjadi dalam Tubuh saat Mengonsumsi Suplemen Melatoninilustrasi tidak bisa tidur (pexels.com/SpencerSelover)

Menurut sebuah metanalisis berjudul "Meta-analysis: melatonin for the treatment of primary sleep disorders" dalam jurnal PLOS One tahun 2013, hasil kinerja dari melatonin untuk mengatasi masalah tidur umum bisa beragam, meskipun beberapa penderita insomnia telah melaporkan bahwa mengonsumsi melatonin membantu mereka untuk tidur. Intinya, manfaat melatonin tidak terlalu banyak dalam pengobatan insomnia atau gangguan tidur jangka panjang.

Akan tetapi, bila kamu memiliki gangguan fase tidur tertunda (terjadi ketika jam biologis tubuh tertunda secara signifikan; tidur dan bangun lebih terlambat daripada kebanyakan orang, yang mana seseorang kesulitan untuk mengikuti jam biologis yang normal), menurut studi dalam jurnal Sleep tahun 2010, konsumsi melatonin bisa membantu untuk tertidur pada waktu yang lebih normal dan bangun untuk bekerja tanpa merasa mengantuk.

Baca Juga: Hati-hati, Ini 7 Risiko Bahaya Bila Kamu Langsung Tidur setelah Sahur

3. Tidak membuat ketagihan

6 Hal yang Terjadi dalam Tubuh saat Mengonsumsi Suplemen Melatoninilustrasi tidur malam (pexels.com/@vanyaoboleninov)

Banyak dokter yang lebih merekomendasikan suplemen melatonin daripada meresepkan obat tidur untuk mengatasi masalah tidur karena beberapa alasan. Dilansir The Healthy, suplemen ini tidak menyebabkan ketagihan atau kecanduan, tidak menyebabkan gejala putus obat bila konsumsinya dihentikan, tidak memiliki risiko overdosis fatal, serta tidak membutuhkan peningkatan dosis dari waktu ke waktu.

Memang suplemen melatonin belum menjalani tinjauan keamanan formal dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Namun, menurut sebuah tinjauan dalam Clinical Drug Investigation tahun 2016 menunjukkan bahwa penggunaan melatonin dalam jangka panjang mungkin bisa menyebabkan beberapa efek samping ringan. Jadi, konsumsinya sebaiknya tetap dikonsultasikan dulu ke dokter.

4. Efek samping yang perlu diwaspadai

6 Hal yang Terjadi dalam Tubuh saat Mengonsumsi Suplemen Melatoninilustrasi obat-obatan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kamu yang ingin atau sudah mengonsumsi suplemen melatonin tetap harus tahu potensi efek sampingnya. Dilansir Healthline, beberapa di antaranya mungkin termasuk sakit kepala, depresi, kantuk pada siang hari, pusing, nyeri sendi, kram perut, dan mudah tersinggung. Beberapa orang pun melaporkan mengalami mimpi yang terasa amat nyata (vivid).

Dilansir National Capital Poison Control, walaupun overdosis tidak mengancam nyawa, tetapi pengguna suplemen melatonin tetap perlu waspada. Usahakan untuk tidak mengonsumsinya dalam dosis tinggi. Dosis 20 mg hingga 30 mg mungkin bisa berbahaya bagi orang dewasa.

5. Bisa memengaruhi perkembangan anak-anak

6 Hal yang Terjadi dalam Tubuh saat Mengonsumsi Suplemen Melatoninilustrasi anak yang mengantuk (pexels.com/MatheusBertelli)

Tak cuma orang dewasa, anak-anak pun juga bisa memiliki masalah tidur. Namun, suplemen melatonin sebaiknya tidak diberikan untuk anak-anak, kecuali memang diresepkan dan konsumsinya dipantau oleh dokter.

Para ahli memang belum menguji melatonin pada anak-anak secara ekstensif. Namun, uji coba terhadap hewan menunjukkan bahwa pemberiannya mungkin dapat memengaruhi perkembangan selama pubertas.

Beberapa studi, termasuk laporan dalam jurnal Sleep Medicine Clinics tahun 2015, menemukan melatonin mungkin bisa membantu anak-anak dengan gangguan perkembangan seperti autisme. Namun, untuk kebanyakan anak-anak, risiko yang tidak diketahui lebih besar daripada potensi manfaatnya. Jadi, bila anak mengalami gangguan atau masalah tidur, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar ia mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Setiap orang mungkin butuh dosis yang tidak sama

6 Hal yang Terjadi dalam Tubuh saat Mengonsumsi Suplemen Melatoninilustrasi minum obat atau suplemen (pexels.com/JESHOOTS.com)

Untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, konsumsilah sesuai anjuran kemasan atau dosis terendah. Biasanya 0,2 mg hingga 5 mg adalah kisaran dosis untuk orang yang pertama kali mengonsumsi suplemen ini.

Bila tak mempan atau efeknya belum dirasakan, dosis bisa dinaikkan secara perlahan dalam periode beberapa hari atau minggu, misalnya jadi 1 mg hingga 3 mg. Namun, karena FDA tidak meregulasi suplemen, tiap produk mungkin tidak memiliki potensi efek yang sama, menurut studi dalam Journal of Clinical Sleep Medicine tahun 2017.

Maka dari itu, bijaklah dalam hal dosis, apalagi bila pertama kali mengonsumsinya.

Itulah hal-hal yang bisa terjadi dalam tubuh saat mengonsumsi suplemen melatonin. Bila kamu punya masalah tidur dan ingin mencoba suplemen ini, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk memastikan keamanannya dan apakah pengobatan ini sesuai dengan yang kamu butuhkan.

Baca Juga: 7 Risiko dari Tidur Bersama Kucing, Apa Dampaknya untuk Kesehatan?

Basri W Pakpahan Photo Verified Writer Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya