Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 Ribu

Prosedurnya cukup panjang, biaya hanya terima tunai fisik

Surabaya, IDN Times - Virus Corona (COVID-19) semakin ramai diperbincangkan di mana-mana, apalagi semenjak diketahui dua orang positif di Indonesia. Beberapa waktu ini, selalu saja ada trending topic di media sosial terkait virus corona.

Hingga artikel ini terbit, tercatat ada 95.425 kasus virus corona di seluruh dunia, dengan jumlah pasien sembuh sebesar 53.299 jiwa dan korban meninggal 3.286 jiwa. Tingginya angka yang sembuh itu menunjukkan bahwa kita tidak perlu panik, hanya perlu waspada dan disiplin dengan kebersihan, serta menjalankan pola hidup sehat.

Terlepas virus corona lebih rentan ke warga usia lanjut atau yang mengalami sakit kronis, virus ini tetap bisa menginfeksi siapa pun. Oleh karena itu, deteksi dini penting dilakukan ketika merasakan keluhan gejala virus corona atau pun setelah pulang dari luar negeri. Caranya, adalah dengan melakukan tes virus corona di salah satu RS rujukan di tempatmu.

Saya, sebagai penulis sekaligus pasien, merasakan langsung pengalaman tes virus corona di satu-satunya Rumah Sakit di Surabaya yang menjadi rujukan untuk kasus tersebut, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo (RSUD Dr Soetomo).

Pada hari Kamis (5/3), saya merasakan keluhan mendadak di pagi hari, yang mirip dengan gejala virus corona yang selama ini disebutkan di berbagai sumber terpercaya. Mulai dari demam, batuk-batuk, bersin, pusing dan dada sesak seperti dicengkeram.

Kemudian pada pukul 08.15 WIB pagi, saya memutuskan untuk melakukan deteksi dini dengan tes virus corona di RS rujukan virus corona setempat. Berikut ini pengalaman selama saya menjalani tes virus corona tersebut!

1. Saat menelepon RSUD Dr Soetomo, untuk periksa tes virus corona, saya diminta mendatangi IGD-nya terlebih dahulu

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuRSUD Dr. Soetomo Surabaya. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Sesuai instruksi, saya mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Soetomo Surabaya dan menjelaskan di meja registrasi bahwa saya ingin melakukan tes virus corona. Di IGD, saya ditanyai beberapa hal seperti: apa saja keluhan yang dirasakan, habis bepergian dari negara mana, dan apa yang menyebabkan saya berpikir bahwa saya perlu tes corona.

Namun ternyata jawaban pertanyaan-pertanyaan itu tidak diproses apapun, pun tidak diminta data apapun. Saya diminta untuk ke gedung poli paru, dua gedung di samping gedung IGD, sebuah gedung yang berwarna hijau. Saya bergegas menuju ke sana, dengan badan demam dan kondisi sesak napas. Saran saya, langsung saja mendaftar ke poli paru jika kamu berencana melakukan tes virus corona.

2. Sesampainya di poli paru, saya mulai dihadapkan dengan proses administrasi yang cukup panjang

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuAntrean di poli paru RSUD Dr. Soetomo. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Ketika menyampaikan maksud saya untuk tes virus corona ke bagian registrasi poli paru, saya ditanyakan hal-hal yang sama dengan saat di IGD. Meskipun cukup menghabiskan waktu untuk menjawabnya, ternyata ini juga tidak diproses apapun.

Saya diminta untuk membeli tiket poli paru terlebih dahulu, kemudian memberikan tiket tersebut kepada penjaga bagian registrasi poli paru, untuk kemudian menunggu dipanggil. Biaya untuk poli paru sebesar Rp22.500, agar kamu bisa mempersiapkannya terlebih dahulu.

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuKartu identitas berobat yang harus kamu miliki sebagai pasien, bisa diminta di kasir. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Oh iya, jika kamu berencana periksa di RSUD Dr Soetomo Surabaya, persiapkan uang tunai secara fisik. Karena tidak ada mesin EDC debit/kredit satu pun di kasir RS ini. Ada baiknya kamu mengambil uang sebelum ke RS ini, karena ATM-nya cukup mengantre panjang, apalagi jika dalam kondisi badanmu tidak benar-benar fit untuk antre berdiri.

Setelah selesai melakukan pembayaran, saya pun mengantre. Meskipun saya sudah menyampaikan maksud saya datang ke poli paru adalah untuk tes virus corona, tempat antreannya tidak dipisah dengan yang lainnya. Sementara itu, rumah sakit yang dipercaya menangani virus corona di negara-negara tetangga Indonesia sudah menerapkan pisah antrean untuk suspek virus corona.

3. Ketika diperiksa oleh dokter spesialis paru, saya diminta melakukan rontgen dada/thorax dan tes sampel darah di gedung sebelah

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuPoli paru RSUD Dr. Soetomo. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Seperti proses yang lainnya, saya ditanyakan hal yang sama. Namun kali ini didata. Dari konsultasi bersama dokter, saya digolongkan suspek virus corona karena sebab "perkumpulan yang berisiko", karena saya tidak bepergian ke luar negeri dalam waktu dekat, tapi baru saja menginap di salah satu hotel bintang lima yang dipenuhi turis asing.

Tidak disebutkan tes swab atau usap tenggorokan sebagaimana yang menjadi standar internasional untuk uji kesehatan terhadap suspek virus corona. Menurut dokter spesialis paru yang menangani saya, ternyata tes tersebut dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (litbangkes) Surabaya, jika memang dari hasil tes foto thorax dan tes darah ada tanda-tanda virus corona.

Jadi, tes di rumah sakit disamakan dengan medical check-up. Tes khusus virus corona itu juga akan dilakukan ketika pasien sudah dalam kondisi benar-benar darurat atau 'tidak bisa ditahan'. Menurut dokter, hal ini dilakukan karena kasus ada banyak kemungkinannya, sehingga tidak semua bisa langsung diujikan di Litbangkes Surabaya. Proses tes rumah sakit ini biasanya bisa diketahui hasilnya dalam satu hari, tapi tergantung dari antreannya.

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuLembar data pasien dan diagnosisnya. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Seperti apa kondisi yang benar-benar darurat, atau 'tidak bisa ditahan', untuk langsung tes standar internasional virus corona?

"Tidak bisa ditahan itu, jadi kalau sesak, frekuensi napasnya orang normal itu 12 sampai 20 kali dalam satu menit. Kalau sesaknya parah itu kelihatan, tersengal-sengal. Pasti rasanya gak tahan, butuh bantuan oksigen," penjelasan dari dokter spesialis paru yang bertugas.

Jika tes foto thorax dan tes darah menunjukkan adanya tanda virus corona, saya akan diteruskan untuk pengecekan di Litbangkes. Jika negatif virus corona, saya diminta untuk tetap memantau kondisi selama 14 hari ke depan, karena masa inkubasi virus corona biasanya berlangsung dalam jangka waktu itu. Dari sini, saya lanjut ke dua tes check up.

Baca Juga: Jangan Panik walau Virus Corona Menyerang Indonesia, Ini Alasannya!

4. Sebelum melakukan tes rontgen thorax dan tes darah, biaya harus dilunasi, yaitu total sebesar Rp497.100 yang harus dibayar tunai

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuRuang tunggu radiologi RSUD Dr. Soetomo. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

RSUD Dr Soetomo tidak menerima coverage biaya dari asuransi dan BPJS juga tidak menanggung biaya pengobatan terkait virus corona, sebagaimana tertulis dalam cuitan akun Twitter @BPJSKesehatanRI, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020. Karena pembayaran harus tunai fisik, ada baiknya kamu mempersiapkan uang cash fisik tersebut terlebih dahulu.

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 Ributwitter.com/BPJSKesehatanRI

Untuk memproses perhitungan biaya foto thorax dan tes darah, kamu harus mengambil antrean dua kali. Antrean A untuk pencetakan daftar biaya tes darah dan antrean B untuk pencetakan daftar biaya foto rontgen thorax. Disarankan untuk tidak melakukan antrean secara bersamaan karena bisa jadi kamu akan dipanggil bersamaan untuk loket yang berbeda.

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuNomor antrean loket B untuk mencetak daftar biaya foto rontgen. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Setelah lembar daftar biaya kedua tes tersebut tercetak, barulah kamu menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Kamu harus mengantre lagi di kasir walau tidak sepanjang proses-proses sebelumnya. Ingat, bawa uang tunai fisik untuk membayarnya.

Total biaya yang harus dikeluarkan untuk tes virus corona adalah sebesar Rp497.100, dengan rincian sebagai berikut:

  • Biaya foto Thorax AP/PA + Lateral (kanan/kiri): Rp238.700
  • Biaya Tes Sampel Darah: Rp258.400

5. Kasir menyarankan untuk melakukan tes foto rontgen thorax terlebih dahulu karena antreannya lebih cepat

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuRuang foto rontgen RSUD Dr. Soetomo Surabaya. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Antrean akan dipanggil secara manual, petugas medis memanggil nama satu per satu. kamu tak perlu menyerahkan apapun ke petugas medis, kamu hanya perlu segera ke ruangan D11, atau sesuai yang diinstruksikan setelah membayar di kasir, kemudian duduk di ruang tunggunya untuk menunggu namamu dipanggil. Foto rontgen akan bisa diketahui hasilnya pada hari esoknya.

6. Setelah itu, tiba saatnya untuk melakukan tes sampel darah yang jika kamu lakukan sebelum jam 11 pagi, masih bisa kamu ambil hasilnya saat sore

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuRuang tes sampel darah RSUD Dr. Soetomo. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Di saat memasuki ruangan tes sampel darah, yang berada di lantai satu gedung utama, segera menuju tempat pengambilan nomor antrean, kemudian scan barcode yang pada lembar daftar biaya, untuk mencetak nomor antrean. Nomor antrean akan disebutkan dan terpampang di televisi di tengah ruangan.

Setelah menjalani tes sampel darah, untuk lebih pastinya, tanyakan dulu kapan hasilnya bisa diambil, karena bisa berbeda setiap harinya tergantung dari jumlah antrean pasien. Saya tes darah pada pukul 11:00 WIB siang dan hasilnya bisa diambil pada pukul 17:00 WIB, menurut tenaga medis yang menangani.

7. Saya mengambil hasil foto rontgen dan hasil tes darah sekaligus konsultasi dokter terkait hasil pada esok harinya (6/3), karena foto rontgen baru bisa diambil pagi hari

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuPenunjuk arah di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Jangan lupa membawa semua berkas yang dibutuhkan, termasuk kartu pasien yang berwarna kuning. Yang saya lakukan pertama kali adalah menaruh lembar diagnosis pasien untuk tiap tes di loket yang semestinya, loket 10 untuk pengambilan hasil foto rontgen, loket 11 untuk pengambilan hasil tes darah.

Letakkan lembar masing-masing tes di keranjang loket yang sesuai. Kamu tinggal menunggu namamu dipanggil. Untuk loket tes darah, jika tidak ada antrean, hasilnya akan langsung diberikan. Sementara itu, untuk loket hasil foto rontgen, kamu harus menunggu karena hasilnya akan diambil per batch.

Setelah kamu mendapatkan kedua hasil tes tersebut, segera saja menuju ke poli paru. Beli tiket poli paru seperti sebelumnya, sambil menyerahkan kartu pasien. Kamu harus membayar Rp22.500 seperti konsultasi awal.

Kemudian serahkan kartu pasien dan kuitansi/tiket poli paru ke petugas medis di dalam poli paru. Tunggu namamu dipanggil. Hasil tesmu akan dievaluasi oleh dokter spesialis paru yang menanganimu, untuk memutuskan apakah kamu perlu dites virus corona lebih lanjut di Litbangkes Surabaya atau tidak. Untuk kasus saya, dokter menyatakan negatif dari virus corona, hanya radang paru-paru. Sehingga saya tidak perlu ke Litbangkes.

Jadi total biaya yang perlu kamu keluarkan untuk keseluruhan proses adalah sebesar Rp542.100, dengan rincian sebagai berikut:

  • Biaya konsultasi dokter spesialis paru untuk tes: Rp22.500
  • Biaya tes rontgen thorax dan tes darah: Rp497.100
  • Biaya konsultasi dokter spesialis paru untuk hasil tes: Rp22.500

Itulah tadi pengalaman menjalani tes corona di satu-satunya Rumah Sakit rujukan virus corona di Surabaya, RSUD Dr Soetomo Surabaya. Meskipun proses administrasi dan check-up-nya cukup panjang, setidaknya sekarang kamu tahu langkah-langkah menjalankan pemeriksaannya.

Pengalaman Menjalani Tes Virus Corona di RS Surabaya, Biaya Rp500 RibuCara pencegahan virus corona dan nomor penting yang bisa dihubungi terkait virus Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Karena itu, ketika kamu merasakan gejala virus corona, sehabis berkumpul dengan komunitas mancanegara ataupun sehabis bepergian dari tempat yang berisiko terjangkit virus corona, jangan ragu untuk melakukan tes virus corona.

Dengan deteksi sedini mungkin untuk virus corona, tidak hanya baik untuk dirimu, tapi kamu juga turut membantu dalam mencegah penyebaran virus ini lebih jauh. Jaga kesehatan ya! Kalau kamu punya pengalaman juga, yuk, berbagi di kolom komentar!

Baca Juga: Virus Corona: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati dan Mencegahnya

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Umi Kalsum
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya