5 Jenis Depresi yang Sering Tidak Disadari, Menurunkan Kualitas Hidup

Yuk, lebih peduli terhadap kesehatan mental

Mungkin ada sebagian orang yang masih kerap meremehkan kondisi medis yang berkaitan dengan depresi. Padahal, depresi merupakan kondisi mental yang wajib mendapatkan penanganan medis oleh ahlinya, sama seperti penyakit pada fisik manusia. Bukan tidak mungkin kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan fisik dan kualitas hidup menjadi buruk tanpa disadari.

Secara umum, depresi bisa diartikan sebagai kondisi gangguan atau kejatuhan mental yang disebabkan oleh banyak faktor. Orang yang menderita depresi akan merasa sedih, kesepian, lelah, traumatis, berbeban berat, tak berdaya, menyalahkan diri sendiri, hingga putus asa secara intens dan berkelanjutan. Ada banyak dari mereka yang tidak tahu ke mana mencari pertolongan yang tepat.

Nah, ada beberapa macam depresi yang kerap tidak disadari oleh penderitanya. Simak penjelasannya berikut ini, ya.

1. Depresi persisten

5 Jenis Depresi yang Sering Tidak Disadari, Menurunkan Kualitas Hidupilustrasi sedang mengalami tekanan mental (unsplash.com/Ihor Malytskyi)

Dilansir Mayo Clinic, depresi persisten merupakan jenis depresi yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Bahkan, ada banyak dari mereka yang mengalami depresi jenis ini selama bertahun-tahun hingga fisik dan mental dianggap terbiasa menanggungnya. Ketika seseorang sudah memiliki gejala tekanan mental yang menetap lebih dari 3 bulan, mungkin itu sudah termasuk depresi persisten.

Sebetulnya depresi macam ini tidak menimbulkan gejala yang berat. Namun, tetap saja depresi yang menetap selama bertahun-tahun akan merusak dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Beberapa gejala yang bisa diidentifikasi:

  • rasa malas yang intens ketika melakukan aktivitas rutin setiap harinya;
  • sering tidak fokus dalam membuat sebuah keputusan;
  • kesulitan menyelesaikan tugas tepat pada waktunya;
  • emosi sering tidak stabil, kadang sedih, marah, atau rasa bersalah;
  • sering mengalami gangguan tidur;
  • nafsu makan buruk dalam beberapa bulan terakhir.

Jika mengalami beberapa gejala dalam kurun waktu yang sangat lama, gak ada salahnya kamu berkonsultasi ke dokter atau ahli psikologi. Jangan sampai disepelekan karena kalau terus dibiarkan tentu akan mengganggu kualitas hidup dan masa depanmu.

2. Bipolar

5 Jenis Depresi yang Sering Tidak Disadari, Menurunkan Kualitas Hidupilustrasi depresi yang membuat penderitanya pura-pura bahagia (unsplash.com/Sydney Sims)

Bipolar adalah gangguan atau kondisi mental yang menyebabkan seseorang dapat mengalami peralihan suasana hati secara intens dan berkebalikan. Orang yang menderita bipolar akan dengan mudah mengalami pergantian mood atau perasaan secara cepat dan mendadak.

White Swan Foundation dalam lamannya menjelaskan bahwa gangguan bipolar memiliki kemungkinan tinggi pada gejala-gejala berikut:

  • fase awal ditunjukkan dengan perilaku impulsif disertai dengan pengambilan keputusan berisiko tinggi tanpa penilaian;
  • sulit untuk menilai risiko atau konsekuensi negatif dari sikap yang ia lakukan selama ini;
  • mendadak merasa bahagia dan senang, bahkan penderita menganggap tidak akan ada hal buruk yang bisa mengubah kesenangannya;
  • lalu, perasaan berubah total menjadi depresif dalam bentuk kesedihan atau kemarahan ekstrem;
  • pada fase yang lebih tinggi, penderita akan mengalami delusi mengenai beberapa hal;
  • ada kalanya penderita akan mengalami pola pikir liar yang tak bisa dikendalikan;
  • gejala berat bisa terjadi pada kondisi parah, yakni kehilangan realitas dan sering melakukan berbagai hal di atas dasar halusinasi.

Depresi bipolar umumnya akan membagi dua periode hidup penderitanya, yakni suasana hipomania dan suasana depresif. Hipomania merupakan kondisi mental yang menyebabkan mood atau perasaan selalu senang secara berlebihan. Di sisi lain, suasana depresif merupakan kebalikan dari hipomania.

Baca Juga: 7 Aktivitas untuk Menjaga Kesehatan Mental, Cegah Depresi dan Stres

3. Depresi musiman

5 Jenis Depresi yang Sering Tidak Disadari, Menurunkan Kualitas HidupPeralihan cuaca atau musim bisa menyebabkan depresi tanpa disadari. (unsplash.com/LinedPhoto)

Mungkin jenis depresi yang satu ini lebih sering dialami oleh mereka yang tinggal di negara dengan banyak musim berbeda. Pada umumnya, peralihan cuaca menuju musim dingin lebih sering menjadi penyebab depresi seperti ini. Gejala yang dialami bisa berbeda-beda dan biasanya berlanjut dari musim gugur ke musim dingin berikutnya.

Namun, perubahan musim dari panas ke hujan pun juga bisa menyebabkan munculnya depresi musiman. Sayangnya, orang kerap kali menyepelekan dan menganggap bahwa perasaan negatif yang muncul sekadar akibat cuaca. Jika tidak diatasi dengan baik, bukan tak mungkin depresi yang dianggap ringan ini bisa merusak dan menurunkan kualitas hidup penderita.

4. Depresi mayor

5 Jenis Depresi yang Sering Tidak Disadari, Menurunkan Kualitas Hidupilustrasi orang yang menderita depresi mayor (unsplash.com/Bruno Aguirre)

Depresi mayor merupakan jenis depresi paling umum yang diderita oleh banyak orang. Laman American Psychiatric Association menerangkan bahwa depresi mayor memiliki banyak gejala khas yang dapat mengganggu hidup seseorang:

  • perasaan sedih yang terus menerus dan bahkan tanpa sebab;
  • hilangnya minat atau kesenangan yang biasanya dinikmati dalam aktivitas harian;
  • sulit tidur atau terlalu banyak tidur;
  • pola makan tidak teratur, bisa terlalu sedikit atau lebih banyak dari biasanya;
  • merasa tidak berharga atau bersalah secara intens;
  • kerap menangis tanpa sebab;
  • kesepian dan tidak bahagia dalam kurun waktu yang lama;
  • kehilangan energi positif dan sulit untuk berpikir jernih;
  • kecenderungan menyakiti diri sendiri dan melakukan bunuh diri.

Ada banyak faktor yang menyebabkan depresi, seperti genetik, traumatis, tekanan mental yang tak lagi dapat ditanggung, stres berat berkepanjangan, lingkungan negatif, hingga ketidakseimbangan senyawa kimia di otak. Dengan cara yang tepat dan teratur, depresi bisa disembuhkan dan pasien dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

5. Depresi psikosis

5 Jenis Depresi yang Sering Tidak Disadari, Menurunkan Kualitas Hidupilustrasi emosi tak stabil (unsplash.com/Yogendra Singh)

Salah satu jenis gangguan atau kejatuhan mental yang dinilai berbahaya adalah depresi psikotik atau psikosis. Depresi jenis ini merupakan bagian dari depresi berat yang akhirnya berkembang menjadi penyakit mental, seperti diutarakan dalam laman WebMD. Lebih parahnya, penderita psikosis bisa mengalami delusi dan halusinasi yang akan memengaruhi segala perilakunya.

Mirip dengan skizofrenia, depresi psikosis akan menyebabkan penderitanya mendengar, melihat, bahkan mengalami sesuatu yang tidak nyata. Kemungkinan penderita depresi psikosis untuk menyakiti diri sendiri sangat tinggi, termasuk kecenderungan melakukan bunuh diri secara tiba-tiba. Sayangnya, penyakit ini juga kerap tidak disadari akibat depresi mayor yang awalnya tidak ditangani dengan baik.

Beberapa jenis depresi yang sering tidak disadari sudah kita bahas. Ternyata depresi dapat merusak kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan benar. Jadi, ketika merasa memiliki gejala yang mirip, akan lebih baik penderita melakukan pemeriksaan ke dokter atau ahli psikologi untuk mendapatkan tindakan medis.

Baca Juga: 10 Fakta Film Kembang Api, Bahas Depresi dan Mental Health!

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya