Mengenal Ventilator, Alat Bantu Pernapasan Bagi Penderita COVID-19

Manfaatnya menjadi makin disorot sejak pandemik COVID-19

Saat ini pandemik COVID-19 telah menimbulkan keresahan bagi warga Indonesia, khususnya Jakarta. Mereka yang telah positif terinfeksi COVID-19 seringkali mengalami masalah pernapasan sehingga mengharuskan mereka untuk diberikan alat bantu pernapasan yang dinamakan ventilator. 

Sebenarnya seperti apa sih alat ventilator itu? Pada artikel kali ini kita akan membagikan pengetahuan seputar ventilator kepada teman-teman sekalian! 

1. Cara kerja Ventilator

https://www.youtube.com/embed/V8VIw0fk4X0

Ventilator adalah alat yang digunakan untuk membantu seluruh atau sebagian aktivitas pernapasan pasien. Alat ini biasanya digunakan jika pasien memiliki gangguan untuk bernapas secara normal, seperti pada penyakit gagal napas, insufisiensi jantung, dan ketika operasi. Sebelum digunakan, biasanya pasien akan di-intubasi terlebih dahulu dengan memasukkan Endotracheal Tube (ETT) ke dalam saluran pernapasan pasien. Metode ini dinamakan dengan metode invasif.

Ventilator menggunakan tekanan sebagai cara untuk mengantarkan oksigen ke tubuh pasien (inspirasi) dan membuang karbondioksida dari tubuh pasien (ekspirasi). Oksigen yang dihembuskan oleh mesin ventilator akan dihisap oleh paru-paru yang kosong, kemudian katup ekspirasi akan terbuka dan katup inspirasi tertutup sehingga udara (karbondioksida) pada paru-paru akan keluar melalui katup ekspirasi. Proses ini akan terus berlanjut hingga pasien sudah dapat bernapas dengan mandiri.

Pada ventilator modern, semua hal itu dilakukan secara otomatis oleh mesin dengan pengaturan mesin yang diatur oleh dokter dan tenaga medis lainnya. Dokter akan mengatur tekanan, volume, dan flow udara agar sesuai dengan kebutuhan pasien. Untuk itu, dokter dan tenaga medis lainnya membutuhkan pelatihan khusus dalam menggunakan alat ini.

2. Model Pertama ditemukan sejak 1670

Mengenal Ventilator, Alat Bantu Pernapasan Bagi Penderita COVID-19rapidcityjournal.com

Melansir americanhistory.si.edu, penggagas mesin ventilator pertama kali adalah seorang penemu bernama John Mayow pada tahun 1670 yang memiliki ide untuk membuat bejana bertekanan negatif untuk membantu pernapasan. Mesin ini berbentuk seperti bejana yang membantu paru-paru untuk berkontraksi dan berelaksasi. Mesin ini kemudian terus dikembangkan dan dilaporkan berhasil digunakan pertama kali oleh John Dalziel tahun 1832.

Kemudian pada tahun 1927, mesin tersebut berhasil dikembangkan oleh Philip Dranker dan Louis Agassiz Shaw yang dinamakan Iron Lung atau paru-paru besi. Mesin Iron Lung digunakan pada penderita polio dimana pasien mengalami kegagalan fungsi syaraf sehingga mereka kesulitan untuk bernapas.

Mesin Iron Lung ini berbeda dengan mesin ventilator modern yang bersifat invasif dengan memasukkan ETT langsung ke dalam saluran pernapasan pasien. Iron Lung bersifat non invasif yang memanfaatkan ruangan bertekanan negatif sehingga efektifitasnya pun lebih rendah dibandingkan ventilator modern. 

3. Digunakan di berbagai ruangan rumah sakit

Mengenal Ventilator, Alat Bantu Pernapasan Bagi Penderita COVID-19zhl.org.in

Ketika pergi ke rumah sakit, kamu akan bisa menemukan alat ventiltor ini berada di ruangan ICU (Intensive Care Unit), ruang operasi, dan UGD (Unit Gawat Darurat). Selain itu kamu juga bisa menemukan ventilator di mobil ambulans, tetapi ventilator yang tersebut biasanya berukuran lebih kecil dibanding yang ada di rumah sakit. 

Baca Juga: Gejala Virus Corona Tanda-tanda Terjangkit Corona dan Cara Pencegahan

4. Diklasifikasikan sebagai Life Critical System

Mengenal Ventilator, Alat Bantu Pernapasan Bagi Penderita COVID-19forbes.com

Ventilator memiliki peran penting dalam menjaga nafas pasien, jika terjadi malfungsi dapat berakibat fatal kepada pasien, hal ini membuat ventilator dikategorikan sebagai Life Critcal System.

Life Critical System adalah kategori mesin dimana kegagalan atau malfungsinya bisa mengakibatkan hilangnya nyawa atau luka serius. Selain ventilator, mesin yang masuk ke dalam kategori ini adalah pesawat terbang, reaktor nuklir, dan mesin-mesin lainnya. Oleh karena itu, ventilator memiliki harga yang sangat mahal dan membutuhkan sertifikasi khusus dalam pembuatannya.

5. Penyakit akibat ventilator

Mengenal Ventilator, Alat Bantu Pernapasan Bagi Penderita COVID-19ft.com

Meski sangat berguna dalam membantu pernapasan pasien, terdapat beberapa penyakit yang mungkin saja muncul akibat penggunaan ventilator. Contohnya adalah Ventilator Induced Lung Injury (VILI) yang terjadi karena adanya luka pada paru-paru akibat penggunaan ventilator yang terlalu lama.

Selain itu ada juga Ventilator Associated Pneumonia (VAP) yaitu infeksi bakteri Pneumonia setelah 48 jam pasien dipasangkan alat ventilator. Menurut penelitan berjudul Ventilator associated pneumonia: perspectives on the burden of illness, infeksi ini diketahui dapat meningkatkan rate kematian hingga 20-30%. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kontaminasi pada ETT hingga infeksi Pneumonia yang resisten terhadap antibiotik.

6. Sangat penting saat Pandemik COVID-19

Mengenal Ventilator, Alat Bantu Pernapasan Bagi Penderita COVID-19cbc.ca

Ventilator menjadi salah satu instrumen alat kesehatan yang penting dalam merawat penderita virus COVID-19, terutama bagi mereka yang mengalami gejala parah. Menurut Jurnal berjudul Clinical Characteristics of Coronavirus Disease 2019 in China, sebanyak lebih dari 5% penderita COVID-19 harus dimasukkan ke dalam ICU dan lebih dari setengahnya harus dipasangkan ventilator karena mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).

Pada jurnal yang diterbitkan di nejm.org,  juga disebutkan bahwa mayoritas pasien yang positif COVID-19 tidak memiliki gejala yang berat sehingga mereka tidak perlu terlalu khawatir dan cukup menjalankan isolasi hingga dinyatakan negatif dari COVID-19.

Nah, jadi itulah hal-hal seputar ventilator yang menjadi alat bantu pernapasan bagi penderita COVID-19. Tidak semua pasien yang positif COVID-19 membutuhkannya, hanya mereka yang mengalami gangguan pernapasan parah saja yang membutuhkannya (itupun hanya sebagian kecil saja).

Di saat pandemik COVID-19 seperti saat ini, hal yang lebih membahayakan adalah kepanikan masyarakan ketimbang COVID-19 itu sendiri. Sehingga kita harus lebih tenang dan pantau terus perkembangan informasi seputar COVID-19 dari sumber terpercaya tentunya.

Baca Juga: Gejala Virus Corona Tanda-tanda Terjangkit Corona dan Cara Pencegahan

Deny Hung Photo Verified Writer Deny Hung

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya