Kenapa Garam Berlebih Meningkatkan Tekanan Darah? Ini Penjelasannya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hipertensi hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Kondisi yang ditandai dengan tekanan darah melebihi batas normal ini menjadi penyebab utama terjadinya penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia, mengutip laman Kementerian Kesehatan.
Hipertensi terjadi ketika tekanan darah berada di atas 120/80 mmHg. Selain disarankan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter, seseorang yang mengalaminya biasanya juga dianjurkan membatasi konsumsi garam dan makanan asin. Sebab konsumsi garam berlebih berkaitan erat dengan peningkatan tekanan darah.
Sebenarnya, bagaimana garam berlebih dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah? Supaya lebih paham, yuk, baca terus artikel ini sampai tuntas!
1. Kaitan garam dan tekanan darah
Konsumsi garam berlebih dapat meningkatan tekanan darah sehingga dapat memperparah kondisi pengidap hipertensi. Diterangkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), peneliti telah menemukan hubungan antara kedua variabel tersebut.
Saat konsumsi garam dikurangi, terbukti bahwa tekanan darah menurun dalam beberapa minggu. Selain itu, negara di mana penduduknya lebih sedikit mengonsumsi garam menunjukkan peningkatan tekanan darah yang lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa pengurangan asupan garam dapat memberikan efek yang baik bagi penderita hipertensi.
2. Mengapa garam berlebih menyebabkan peningkatan tekanan darah?
Konsumsi garam yang berlebihan akan mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Dilansir American Heart Association (AHA), ini karena garam memiliki sifat menarik air. Saat dikonsumsi berlebih, maka garam yang berada di darah akan menarik air ke pembuluh darah. Akibatnya, volume cairan yang berada di darah menjadi meningkat.
Kondisi tersebut memaksa jantung untuk bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Inilah sebabnya tekanan darah menjadi meningkat. Jika ini terjadi dalam jangka panjang, maka tekanan darah yang tinggi juga dapat merusak dinding pembuluh dan berbagai organ lainnya.
Baca Juga: 11 Cara Mengontrol Tekanan Darah Tinggi secara Efektif Tanpa Obat
3. Risiko komplikasi dari tekanan darah tinggi
Editor’s picks
Tekanan darah yang semakin meningkat akan membuat kerja jantung menjadi lebih ekstra. Kondisi ini tentu harus segera dikendalikan agar organ tersebut tidak terus-menerus bekerja dengan berat.
Jika tekanan darah dibiarkan tinggi, kondisi jantung akan memburuk. Ini berisiko terhadap munculnya penyakit kardiovaskular dan stroke, seperti dijelaskan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Itulah kenapa, penderita hipertensi akan disarankan untuk membatasi asupan garam agar tekanan darah tetap terkontrol.
4. Takaran konsumsi garam sesuai anjuran Kemenkes
AHA melansir, meskipun tidak memiliki tekanan darah tinggi, diet rendah natrium dapat menurunkan risiko hipertensi seiring bertambahnya usia. Selain itu, membatasi asupan garam juga dapat mengurangi risiko serangan jantung, gagal jantung, penyakit ginjal, dan lainnya.
Di Indonesia, takaran konsumsi garam telah diatur oleh Kemenkes. Berdasarkan laman Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, anjuran konsumsi garam harian adalah sebanyak 2000 miligram atau setara dengan 1 sendok teh per orang per hari.
Selain itu, harus diperhatikan pula konsumsi berbagai makanan olahan, misalnya roti, keju, makanan ringan, mi instan, dan lainnya. Pasalnya, berbagai olahan tersebut juga mengandung garam yang tanpa sadar juga akan menambah asupan harian kita.
5. Konsumsi garam tetap dibutuhkan dalam takaran yang tepat
Walau buruk untuk pasien tekanan darah tinggi, garam tetap dibutuhkan oleh tubuh. Natrium yang terkandung di dalamnya berfungsi untuk mempertahankan kadar cairan tubuh. Ini diperlukan untuk menjaga kesehatan organ jantung, hati, dan ginjal.
CDC juga menjelaskan hal yang sama. Tubuh membutuhkan garam dalam jumlah yang tepat untuk dapat menjalankan fungsi normal. Jadi, sebenarnya pengidap hipertensi tetap boleh mengonsumsi garam, tapi dalam jumlah yang terbatas. Untuk mengetahuinya secara pasti dan tepat, sebaiknya konsultasi dengan dokter.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi garam berlebihan itu tidak disarankan bagi siapa pun, apalagi seseorang yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi. Untuk itu, batasilah konsumsinya dan pastikan kamu mengikuti takaran yang tepat.
Baca Juga: 6 Komplikasi yang Mengintai jika Hipertensi Tidak Terkontrol
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.