Mengapa Kemoterapi untuk Kanker Menyebabkan Rambut Rontok?

Obat kemoterapi juga menghambat beberapa sel yang sehat

Berbagai metode pengobatan kanker masih terus dikembangkan hingga kini. Kemoterapi merupakan salah satu cara untuk mengobati kanker.

Seperti yang diketahui, beberapa orang yang menjalani kemoterapi sering mengalami kerontokan rambut. Mengapa hal tersebut terjadi? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, baca artikel ini sampai habis!

1. Kemoterapi

Mengapa Kemoterapi untuk Kanker Menyebabkan Rambut Rontok?ilustrasi obat kemoterapi (unsplash.com/National Cancer Institute)

National Cancer Institute (NCI) melaporkan bahwa kemoterapi atau yang juga dikenal dengan kemo merupakan salah satu dari pengobatan untuk membunuh sel kanker menggunakan obat-obatan. Kemoterapi bekerja dengan cara menghentikan atau memperlambat pertumbuhan dari sel kanker. Perlu diketahui, sel kanker merupakan sel tubuh normal, namun tumbuh dan membelah dengan cepat melebihi pertumbuhan sel sehat.

Pada beberapa orang, kemoterapi digunakan sebagai pengobatan tunggal. Namun, ada pula yang menggunakan kemoterapi dikombinasi dengan pengobatan kanker yang lain.

2. Efek samping kemoterapi

Mengapa Kemoterapi untuk Kanker Menyebabkan Rambut Rontok?ilustrasi kerontokan rambut (pexels.com/SHVETS production)

Mengutip dari sumber yang sama, orang yang menjalani kemoterapi sering kali mengalami kerontokan rambut. Kondisi ini merupakan akibat efek samping dari obat-obatan yang digunakan.

Beberapa tipe kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan rambut. Tidak hanya kemoterapi saja, terapi menggunakan radiasi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut pada area yang radiasi.

Baca Juga: Selain Kemoterapi, 5 Terapi Ini Juga Bisa Mengobati Kanker

3. Mengapa kemoterapi menyebabkan kerontokan rambut?

Mengapa Kemoterapi untuk Kanker Menyebabkan Rambut Rontok?ilustrasi penyintas kanker (pexels.com/Michelle Leman)

Diterangkan pada laman Verywell Health, sel kanker tumbuh dan membelah dengan sangat cepat melebihi sel tubuh yang sehat. Beberapa sel yang normal dan sehat juga ada yang mempunyai kemampuan untuk membelah dengan cepat. Contohnya sel folikel rambut, sel mukosa saluran pencernaan, sampai sel yang memproduksi sel darah di sumsum tulang.

Obat kemoterapi bekerja dengan cara membunuh atau memperlambat pertumbuhan dari sel yang sifatnya membelah dengan cepat, termasuk sel sehat yang telah disebutkan sebelumnya. Obat kemoterapi tidak bisa membedakan sel normal, sel yang sedang aktif membelah, dan sel kanker. Akibatnya, kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker saja, tapi juga membunuh atau memperlambat sel normal yang memang aktif membelah, contohnya folikel rambut.

Maka, sel folikel rambut ikut terkena efek dari pengobatan kemoterapi, sehingga mengakibatkan kerontokan rambut pada sebagian besar yang sedang menjalani kemoterapi, tapi tidak semuanya, seperti dilansir Medical News Today. Kerontokan rambut yang terjadi dapat bervariasi, tergantung dari berbagai faktor seperti jenis obat, lama pengobatan, dan lainnya.

4. Apa rambut bisa tumbuh kembali setelah kemoterapi?

Mengapa Kemoterapi untuk Kanker Menyebabkan Rambut Rontok?ilustrasi menyisir rambut (pexels.com/cottonbro)

National Cancer Institute melansir bahwa efek samping kemoterapi yang dijalani akan membaik setelah menyelesaikan kemoterapi. Rambut umumnya dapat tumbuh kembali sekitar 2--3 bulan setelah kemoterapi tuntas.

Terkadang, rambut baru yang tumbuh bisa menjadi lebih keriting. Bahkan, sekitar 60 persen pasien melaporkan terjadi perubahan warna rambut pada rambut baru, seperti dilaporkan Medical News Today. Seiring berjalannya waktu, rambut akan tumbuh normal seperti semula.

5. Meminimalkan efek rambut rontok

Mengapa Kemoterapi untuk Kanker Menyebabkan Rambut Rontok?ilustrasi penyintas kanker (pexels.com/Ivan Samkov)

Adanya kerontokan rambut menjadi hal yang traumatis bagi banyak pasien yang menjalani kemoterapi, karena rambut merupakan hal yang penting bagi mereka. Ada pula yang menolak untuk menjalani kemoterapi karena adanya risiko mengalami kerontokan rambut.

Untuk meminimalkan efek kemoterapi terhadap folikel rambut, ada metode mendinginkan kulit kepala menggunakan kompres es yang telah dikenalkan sejak 1970-an. Dilansir Medical News Today, beberapa studi melaporkan tingkat keberhasilan metode ini hingga 50 persen.

Kerontokan rambut merupakan salah satu efek samping dari kemoterapi. Obat kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker, tapi juga sel sehat yang aktif membelah, seperti sel folikel rambut. Rambut yang telah rontok dapat tumbuh seperti semula setelah pengobatan kemoterapi tuntas. 

Baca Juga: Jangan Percaya! 5 Mitos Tentang Kemoterapi yang Selama Ini Salah

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya