Amankah Sengaja Terkena Omicron agar Mendapat Imunitas Alami?

Imunitas melalui vaksinasi jauh lebih aman

Upaya yang dilakukan berbagai negara untuk meningkatkan imunitas dalam menghadapi pandemik COVID-19 adalah melalui vaksin. Vaksin merupakan sediaan berisi mikroorganisme, seperti virus yang telah dilemahkan atau komponennya yang disuntikkan untuk melatih sistem imun tubuh.

Namun, beredar kabar yang mengatakan bahwa mendapatkan imunitas alami melalui infeksi langsung lebih baik daripada melalui vaksin. Benarkah begitu? Yuk, simak uraian dari IDN Times berikut sampai habis!

Baca Juga: Studi: Booster mRNA Paling Ampuh Tangkal Omicron

1. Keluhan bervariasi saat terinfeksi Omicron

Amankah Sengaja Terkena Omicron agar Mendapat Imunitas Alami?ilustrasi batuk (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Sengaja terinfeksi COVID-19 terlalu berisiko karena tidak selalu akan mengalami keluhan ringan. Keluhan yang dialami dapat bervariasi, mulai dari keluhan ringan sampai berat, tergantung imunitas masing-masing individu.  

Diterangkan pada laman Johns Hopkins Medicine, jika mengalami COVID-19, maka akan meningkatkan risiko kerusakan organ dan perawatan di rumah sakit. Risiko yang didapat jika tertular lebih besar dibanding manfaat yang didapat, seperti dilansir Time.

2. Berisiko menyebabkan komplikasi pada kelompok rentan

Amankah Sengaja Terkena Omicron agar Mendapat Imunitas Alami?ilustrasi pasien COVID-19 bergejala parah yang dirawat di rumah sakit (unsplash.com/Mufid Majnun)

COVID-19 varian Omicron diketahui lebih cepat menular dibanding varian lainnya. Meskipun keluhan yang dirasakan ringan, tetapi tetap dapat menularkan virus ke orang lain, termasuk kepada kelompok rentan di sekitar, seperti lansia, orang dengan komorbid, anak-anak yang belum bisa divaksinasi, termasuk bagi yang kontraindikasi vaksin.

Jika kelompok rentan tertular, maka risiko terjadinya komplikasi penyakit COVID-19 akan lebih tinggi, melansir Johns Hopkins Medicine.

Kelompok rentan dan yang belum mendapat vaksinasi akan lebih berisiko mengalami keluhan berat, sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit. Jika peningkatan kasus tinggi secara bersamaan, bukan tidak mungkin kapasitas rumah sakit akan naik. Tidak hanya pasien COVID-19 yang terkena dampak, tetapi pasien penyakit lain juga akan terkena imbasnya, dilansir WebMD.

Baca Juga: Studi: Booster mRNA Paling Ampuh Tangkal Omicron

3. Ada risiko mengalami long COVID

Amankah Sengaja Terkena Omicron agar Mendapat Imunitas Alami?ilustrasi sesak napas (pexels.com/Sam Lion)

Kriteria long COVID yaitu jika keluhan masih menetap lebih dari 4 minggu setelah sembuh dari infeksi, ada pula yang menyebutkan lebih dari 3 bulan. Karena Omicron baru saja menyebar antara akhir November dan awal Desember 2021, jadi masih belum dapat disimpulkan dampak jangka panjangnya. Masih terlalu dini untuk menentukan apakah varian Omicron dapat menyebabkan long COVID, dilansir Verywell Health.

Namun, tak menutup kemungkinan Omicron juga meningkatkan risiko keluhan long COVID setelah sembuh. Keluhan long COVID yang dialami juga dapat bervariasi, seperti varian-varian sebelumnya.

4. Sengaja agar terpapar Omicron itu tidak etis!

Amankah Sengaja Terkena Omicron agar Mendapat Imunitas Alami?ilustrasi pasien yang dirawat di rumah sakit (pexels.com/Anna Shvets)

Mengutip laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), upaya meningkatkan imunitas atau kekebalan kelompok (herd immunity) melalui cara memaparkan orang dengan virus agar terjadi infeksi COVID-19 merupakan tindakan yang tidak etis. Membiarkan infeksi makin menyebar luas akan meningkatkan infeksi, penderitaan, dan kematian yang seharusnya dapat dihindari.

Membiarkan diri sendiri agar terinfeksi COVID-19 sangat berisiko tinggi. Tak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan orang lain. “Vaksinasi alami” dengan sengaja terinfeksi Omicron sangat berisiko tinggi dibandingkan manfaatnya.

5. Vaksin lebih aman dan minim risiko

Amankah Sengaja Terkena Omicron agar Mendapat Imunitas Alami?ilustrasi imunitas (pixabay.com/WiR_Pixs)

Meskipun penyintas COVID-19 sudah memiliki imunitas, tetapi jika belum melakukan vaksinasi, ia tetap berisiko tertular kembali. Penyintas yang belum melakukan vaksinasi berisiko lima kali lebih tinggi mengalami reinfeksi dibandingkan dengan yang sudah mendapatkan vaksinasi dan belum pernah terinfeksi, mengutip WebMD.

Cara paling baik untuk menyelesaikan pandemik COVID-19 adalah dengan memperluas cakupan vaksinasi dan pencegahan penyebaran atau transmisi dengan melakukan protokol kesehatan.

Vaksin COVID-19 terbukti lebih aman dan efektif menurunkan risiko terjadinya keluhan berat. Jadi, akan jauh lebih aman mendapatkan imunitas dari vaksin daripada terinfeksi secara langsung.

Sengaja terinfeksi langsung agar mendapat imunitas alami sangat berisiko dan berbahaya untuk diri sendiri maupun orang lain. Selain berisiko, tindakan tersebut tidaklah etis.

Vaksinasi adalah cara untuk mendapatkan imunitas secara efektif dan aman. Dengan vaksinasi, kita tetap dapat mendapatkan imunitas tanpa perlu mengalami berbagai risiko akibat terinfeksi COVID-19 varian Omicron atau varian apa pun.

Baca Juga: Wah, Senyawa dalam Ganja Bisa Cegah Infeksi COVID-19!

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya