Bagaimana Kanker Bisa Menyebar ke Jaringan Tubuh Lain?
ilustrasi sel kanker (freepik.com/kjpargeter)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sel yang cepat dan tidak terkendali. Sel yang bersifat ganas tersebut dapat merusak sel-sel normal di sekitarnya.
Pada stadium awal, kanker biasanya tumbuh di satu tempat. Namun, ketika kanker terus tumbuh dan makin berkembang, kanker dapat menyebar ke bagian tubuh yang lebih jauh. Lantas, bagaimana kanker bisa menyebar ke jaringan tubuh lain?
1. Sel kanker
ilustrasi kanker (pexels.com/Anna Tarazevich)Healthline menjelaskan bahwa tubuh tersusun dari triliunan sel. Normalnya, sel yang sudah tua atau rusak akan mengalami kematian dan selanjutnya digantikan oleh sel-sel baru.
Terkadang, DNA sel mengalami kerusakan sehingga sel menjadi abnormal. Sistem kekebalan tubuh umumnya dapat mengatasi sejumlah sel abnormal dari kerusakan lebih lanjut.
Apabila sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengatasi sel abnormal, maka sel abnormal tersebut terus tumbuh. Pertumbuhan yang tidak terkendali menyebabkan sel-sel abnormal menyerang jaringan sekitarnya. Terdapat lebih dari 100 jenis kanker yang diberi nama sesuai dengan jaringan atau organ asalnya.
2. Sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya
ilustrasi metastasis (pexels.com/Anna Tarazevich)Cancer Research UK menjelaskan bahwa lokasi awal terbentuknya sel kanker disebut kanker primer. Sel kanker tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Selanjutnya, sel yang terpisah dapat tumbuh dan membentuk sel tumor di bagian tubuh yang berbeda. Dilansir National Cancer Institute, proses penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lain dinamakan metastasis.
Ketika diteliti, sel kanker yang tumbuh di jaringan baru memiliki ciri-ciri yang sama seperti sel kanker primer. Oleh sebab itu, sel kanker tersebut dinamakan sama dengan sel kanker primer. Misalnya, kanker payudara yang menyebar ke paru-paru tetap disebut kanker payudara metastasis, bukan kanker paru-paru meskipun sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Osteosarcoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan
3. Bagaimana kanker dapat menyebar ke jaringan lainnya?
Editor’s picks
ilustrasi sel kanker (unsplash.com/National Cancer Institute)Berbeda dengan sel normal, sel kanker tidak saling menempel. Cancer Research UK menjelaskan bahwa sel kanker juga dapat menghasilkan zat yang merangsang sel kanker agar bergerak. Hal tersebut membuat sel kanker memiliki kemampuan untuk tumbuh di luar bagian tubuh yang seharusnya.
Singkatnya, sel kanker yang lepas dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah atau sistem limfatik. Selanjutnya, sel tersebut tumbuh membentuk jaringan tumor di bagian tubuh lainnya.
Proses ketika berpindah ke jaringan tubuh lain sangat kompleks dan sel kanker umumnya mengalami kematian. Namun, pada kondisi tertentu, sel kanker dapat bertahan sehingga mampu membentuk tumor di jaringan tubuh yang berbeda.
4. Jenis kanker yang umum mengalami metastasis
ilustrasi organ tubuh (pexels.com/MART PRODUCTION)Menurut Cleveland Clinic, terdapat beberapa kanker yang paling umum mengalami metastasis, yaitu:
- Kanker payudara.
- Kanker prostat.
- Kanker paru-paru.
- Kanker ginjal.
- Kanker tiroid.
- Kanker usus besar.
- Kanker pankreas.
- Kanker tulang.
- Kanker hati.
5. Di mana sel kanker paling sering menyebar?
ilustrasi paru-paru (unsplash.com/Robina Weermeijer)Kanker dapat menyebar ke hampir semua bagian tubuh. Namun, terdapat jaringan yang paling sering menjadi tempat sel kanker menyebar. Menurut National Cancer Institute, jaringan tersebut antara lain tulang, hati, dan paru-paru.
Kanker metastasis memiliki ciri yang sama dengan kanker di jaringan awal ia tumbuh. Oleh sebab itu, pengobatan kanker metastasis kemungkinan tergantung dari lokasi awal terjadinya kanker atau kanker primer.
Kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya yang disebut dengan metastasis. Ini karena sel-sel kanker mampu memisahkan diri dan menyebar ke jaringan tubuh lainnya melalui pembuluh darah atau sistem limfatik. Ketika sel tersebut mampu bertahan, sel tersebut tumbuh membentuk jaringan tumor di jaringan yang baru.
Baca Juga: Studi: Latihan Aerobik Mengurangi Risiko Kanker Hingga 72%
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
