Benarkah Adenovirus Simpanse dalam Vaksin COVID-19 Sebabkan Monkeypox?

Vektor virus dalam vaksin tidak berhubungan dengan monkeypox

Kasus monkeypox atau cacar monyet yang terjadi di beberapa negara membuat beberapa orang menjadi khawatir. Ada pula yang mempertanyakan kembali mengenai keamanan vaksin COVID-19 yang telah digunakan. 

Beredar kabar yang mengaitkan cacar monyet dengan vaksin COVID-19. Vaksin COVID-19 yang mengandung vektor adenovirus simpanse disebut-sebut menjadi penyebab munculnya kasus cacar monyet yang tengah melanda beberapa negara. Benarkah vektor adenovirus simpanse dalam beberapa vaksin COVID-19 menyebabkan cacar monyet? Agar lebih paham, simak penjelasan berikut ini.

1. Bagaimana kebenarannya?

Benarkah Adenovirus Simpanse dalam Vaksin COVID-19 Sebabkan Monkeypox?ilustrasi vaksin (pexels.com/Monstera)

Kabar yang mengatakan bahwa cacar monyet disebabkan kandungan vektor adenovirus simpanse pada vaksin COVID-19 adalah salah. Dilansir Reuters, vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh AstraZeneca memang mengandung vektor adenovirus simpanse. Namun, kandungan tersebut tidak ada hubungannya dengan cacar monyet.

Vektor adenovirus simpanse dalam vaksin tidak dapat menginfeksi manusia. Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menerangkan bahwa penyebab cacar monyet adalah virus monkeypox.

2. Mengenal vaksin vektor virus

Benarkah Adenovirus Simpanse dalam Vaksin COVID-19 Sebabkan Monkeypox?ilustrasi vaksin (pexels.com/SHVETS production)

Terdapat berbagai teknologi yang digunakan untuk membuat vaksin. Beberapa tipe vaksin yang dipergunakan antara lain vaksin mRNA, vaksin protein subunit, vaksin vektor virus, dan lainnya.  

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melansir, vaksin vektor virus menggunakan bantuan virus yang berbeda yang digunakan sebagai vektor. Virus vektor ini sudah dimodifikasi sehingga sudah dilemahkan sehingga tidak dapat menginfeksi penerima vaksin. Vaksin vektor virus aman dan efektif. Salah satu vaksin COVID-19 yang memakai teknologi vektor virus yaitu vaksin dari AstraZeneca.

Baca Juga: Benarkah Cacar Monyet ‘Monkeypox’ Disebabkan oleh Vaksin COVID-19?

3. Vektor adenovirus simpanse

Benarkah Adenovirus Simpanse dalam Vaksin COVID-19 Sebabkan Monkeypox?ilustrasi virus (pexels.com/Monstera)

Vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh AstraZeneca dan Johnson & Johnson mengandung vektor virus. Vaksin COVID-19 AstraZeneca memakai virus bernama adenovirus yang biasa menginfeksi simpanse untuk digunakan sebagai vektor.

Meskipun memakai vektor adenovirus simpanse, virus yang digunakan tersebut telah dilemahkan sehingga tidak dapat menginfeksi manusia. Virus yang digunakan sebagai vektor tidak membuat penerimanya mengalami infeksi COVID-19 atau infeksi virus yang digunakan sebagai vektor.

4. Penyebab cacar monyet

Benarkah Adenovirus Simpanse dalam Vaksin COVID-19 Sebabkan Monkeypox?ilustrasi virus monkeypox (pixnio.com/Cynthia S. Goldsmith, Inger K. Damon, Sherif R. Zaki, USCDCP)

Berdasarkan keterangan dari WHO, cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae. Virus monkeypox termasuk jenis virus zoonosis, artinya virus tersebut dapat menular dari hewan ke manusia. Infeksi virus monkeypox telah ditemukan pada beberapa hewan, di antaranya tikus Gambia, tupai, dormice, beberapa spesies monyet, dan lainnya. Selain menular dari hewan, virus monkeypox juga dapat menular antarmanusia.

Dilansir CDC, virus monkeypox pertama kali dideteksi pada koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian pada tahun 1958. Pada tahun 1970, penyakit cacar monyet tercatat pertama kali menginfeksi manusia pada anak berusia 9 tahun di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, cacar monyet dilaporkan terjadi di beberapa negara di Afrika Tengah dan Afrika Barat.

5. Adenovirus berbeda dengan virus monkeypox

Benarkah Adenovirus Simpanse dalam Vaksin COVID-19 Sebabkan Monkeypox?ilustrasi adenovirus (pixnio.com/Dr. G. William Gary, Jr, USCDCP)

Pernyataan yang mengatakan bahwa cacar monyet disebabkan oleh kandungan vaksin vektor adenovirus simpanse juga dibantah The Associated Press. Dijelaskan pada laman tersebut, bahwa adenovirus merupakan kelompok virus yang menyebabkan common cold pada manusia dan hewan.

Adenovirus yang digunakan dalam pembuatan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dan Johnson & Johnson tersebut tidak berbahaya dan biasa menyebabkan common cold pada simpanse. Karena vektor virus telah dimodifikasi, maka virus tidak dapat bereplikasi di tubuh manusia dan tidak menyebabkan seseorang mengalami sakit COVID-19 atau infeksi virus yang digunakan sebagai vektor.

Sementara itu, virus monkeypox menyebabkan cacar monyet. Virus monkeypox termasuk keluarga poxvirus yang menginfeksi hewan liar dan dapat menginfeksi manusia. Virus monkeypox masih satu keluarga dengan virus smallpox namun gejala yang dialami lebih ringan. 

Kabar yang mengatakan bahwa cacar monyet disebabkan kandungan vektor adenovirus simpanse dalam vaksin COVID-19 adalah salah. Vektor adenovirus simpanse yang terdapat dalam beberapa vaksin COVID-19 tidak ada hubungannya dengan cacar monyet.

Virus yang digunakan sebagai vektor tidak membuat penerimanya mengalami infeksi COVID-19 atau infeksi virus yang digunakan sebagai vektor. Selain itu, virus penyebab cacar monyet, yaitu virus monkeypox, sehingga berbeda dengan vektor virus yang digunakan dalam beberapa vaksin COVID-19 yakni adenovirus.

Baca Juga: Apakah Tersedia Vaksin untuk Mencegah Monkeypox?

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya