Benarkah Childfree Meningkatkan Risiko Kanker Payudara? Ini Faktanya!

Kehamilan dan menyusui dapat turunkan risiko kanker payudara

Childfree masih menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Sebelumnya, seorang influencer mengemukakan bahwa dirinya memilih jalan ini dan mengaku mendapatkan banyak manfaat.

Keputusan untuk childfree atau memiliki anak memang sepenuhnya berada di tangan setiap orang. Namun, perlu diketahui, masing-masing pilihan tentu memiliki plus dan minusnya tersendiri sebagai bahan pertimbangan.

Kepada IDN Times, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan bahwa perempuan yang tidak memiliki anak berisiko mengalami kanker. Menurutnya, perempuan yang tidak pernah menyusui lebih berisiko terkena kanker payudara.

Lantas, mengapa tidak memiliki anak dapat meningkatkan risiko kanker payudara? Berikut penjelasannya!

1. Mengenal kanker payudara

Benarkah Childfree Meningkatkan Risiko Kanker Payudara? Ini Faktanya!ilustrasi kanker payudara (pexels.com/Anna Tarazevich)

Kanker payudara merupakan penyakit di mana sel payudara tumbuh tidak terkendali. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 2,3 juta perempuan terdiagnosis kanker payudara tahun 2020 dan 685 ribu meninggal.

Di Indonesia, penyakit ini menempati urutan pertama kasus kanker terbanyak. Mengutip laman Kemenkes, jumlahnya mencapai 68.858 kasus berdasarkan data Globocan tahun 2020. WHO mengatakan, pengobatan kanker payudara sangat efektif terutama ketika kanker terdeteksi lebih awal.

2. Risiko kanker payudara dipengaruhi berbagai faktor

Benarkah Childfree Meningkatkan Risiko Kanker Payudara? Ini Faktanya!ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)

Penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker payudara ditentukan oleh kombinasi berbagai faktor. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), faktor utama yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara adalah jenis kelamin dan usia. Kanker payudara paling sering ditemukan pada perempuan berusia 50 tahun atau lebih.

Meski begitu, memiliki faktor risiko bukan berarti pasti akan mengalami kanker payudara. Oleh sebab itu, apabila memiliki faktor risiko, disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan skrining kanker payudara.  

Baca Juga: 7 Jenis Kanker Payudara yang Dapat Menyerang Perempuan

3. Faktor risiko kanker payudara

Benarkah Childfree Meningkatkan Risiko Kanker Payudara? Ini Faktanya!ilustrasi pita kanker payudara (freepik.com/mamewmy)

Berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara menurut CDC, antara lain:

  • Bertambahnya usia
  • Mutasi genetik
  • Riwayat penyakit kanker payudara
  • Riwayat keluarga yang mengalami kanker payudara atau kanker ovarium
  • Pernah menjalani terapi radiasi
  • Jarang melakukan aktivitas fisik
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas setelah menopasue
  • Menjalani terapi hormon
  • Kehamilan pertama berusia lebih dari 30 tahun, tidak menyusui, dan tidak pernah hamil cukup bulan
  • Mengonsumsi minuman beralkohol

4. Mengapa childfree meningkatkan risiko kanker payudara?

Benarkah Childfree Meningkatkan Risiko Kanker Payudara? Ini Faktanya!ilustrasi payudara (pexels.com/cottonbro studio)

Ovarium mulai memproduksi hormon estrogen ketika pubertas untuk mengatur siklus haid. Menurut National Health Service (NHS), hormon tersebut terkadang dapat menstimulasi pertumbuhan sel kanker payudara.

Risiko kanker payudara sedikit meningkat seiring makin banyaknya tubuh terpapar hormon estrogen. Misalnya, pada perempuan yang mengalami haid lebih dini dan mengalami menopause lebih akhir dari usia pada umumnya, sehingga ia terpapar hormon estrogen dalam jangka waktu lebih panjang. Begitu pula pada perempuan yang tidak memiliki anak. Mereka lebih berisiko mengalami kanker payudara karena hormon estrogen tidak terganggu dengan kehamilan.

National Cancer Institute juga menyebutkan bahwa paparan hormon yang dihasilkan ovarium dapat merangsang pertumbuhan sel sehingga meningkatkan risiko kanker payudara. Faktor yang dapat meningkatkan paparan hormon tersebut di antaranya mengalami haid lebih dini, menopause di usia lebih akhir, kehamilan pertama lebih tua, atau tidak pernah melahirkan.

Sebaliknya, kehamilan dan menyusui dapat mengurangi paparan hormon estrogen sehingga menurunkan risiko kanker payudara. Bahkan, sebenarnya menyusui adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari penyakit tersebut. Semakin lama periode perempuan mengASIhi anaknya, semakin rendah pula risiko kanker payudara yang dihadapinya.

5. Kehamilan juga membuat sel payudara menjadi matang

Benarkah Childfree Meningkatkan Risiko Kanker Payudara? Ini Faktanya!ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/ RODNAE Productions)

Laman Breast Cancer menjelaskan, ketika sel payudara dibentuk saat remaja, sel tersebut masih belum matang dan sangat aktif sampai perempuan mengalami kehamilan pertama. Setelahnya, sel menjadi matang dan tumbuh lebih teratur.

Hal senada juga disebutkan National Cancer Institute bahwa kehamilan dan menyusui memiliki efek langsung terhadap sel payudara, sehingga membuatnya menjadi matang dan menghasilkan ASI. Sebagian peneliti berhipotesis bahwa sel yang berdeferensiasi lebih tahan terhadap perubahan menjadi sel kanker daripada sel yang tidak berdeferensiasi.

Dengan sel yang tumbuh lebih teratur, kecil kemungkinan mereka untuk berubah menjadi ganas dan abnormal. Inilah yang akhirnya menurunkan risiko kanker payudara. 

Hormon estrogen terkadang dapat menstimulasi pertumbuhan sel kanker payudara. Risiko tersebut akan meningkat seiring makin banyaknya tubuh terpapar hormon tersebut. Perempuan yang tidak memiliki anak lebih berisiko mengalami kanker payudara karena tubuh terpapar hormon estrogen lebih lama. Mereka juga tidak mengalami fase kehamilan dan menyusui yang membuat sel payudara jadi lebih matang dan tumbuh teratur. 

Kembali lagi, keputusan untuk childfree, memiliki anak, atau bahkan adopsi sepenuhnya berada di tangan setiap orang. Masing-masing pilihan tentu punya manfaat dan risikonya. Sementara itu, ada beberapa cara lain yang bisa menurunkan faktor risiko kanker payudara. Di antaranya adalah menjaga berat badan tetap ideal, konsumsi gizi yang seimbang, berolahraga secara teratur, serta menghindari minum minuman keras. 

Baca Juga: Studi: Tidak Childfree Bukan Jaminan Lebih Bahagia

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya