Bolehkah Pasien COVID-19 Isoman Minum Obat Deksametason?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada awal pandemik, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan rekomendasi penggunaan obat deksametason atau dexamethasone untuk pasien COVID-19 dengan kondisi berat. Namun, adanya informasi tersebut membuat banyak orang kemudian mencari obat ini untuk digunakan sebagai obat pencegahan COVID-19 atau digunakan untuk COVID-19 bergejala ringan.
Bolehkah obat deksametason diminum pasien COVID-19 yang sedang isoman? Yuk, cari tahu jawabannya lewat penjelasan berikut ini!
1. Obat deksametason
Dilansir WHO, deksametason merupakan golongan obat kortikosteroid yang mempunyai efek menekan sistem imun. Deksametason termasuk golongan obat keras sehingga penggunaannya memerlukan resep dari dokter.
Penggunaan deksametason tidak boleh sembarangan karena adanya risiko efek samping dan memerlukan pemantauan dalam penggunaannya. Deksametason digunakan untuk kondisi adanya peradangan maupun alergi, menambahkan dari WebMD.
2. Bolehkah deksametason digunakan untuk semua kondisi COVID-19?
Deksametason merupakan obat yang mempunyai efek menekan respons imun. Obat ini bukanlah obat yang digunakan sebagai pencegahan COVID-19, bukan pula untuk mengobati COVID-19 keluhan ringan, mengutip laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).
WHO juga melarang penggunaan deksametason selain untuk COVID-19 yang bergejala berat. Dilansir Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat ini tidak memberikan manfaat pada COVID-19 kondisi ringan dan sedang atau tidak sedang dirawat di rumah sakit. Jadi, deksametason tidak digunakan untuk semua rentang gejala atau kondisi COVID-19.
Baca Juga: COVID-19 Tanpa Gejala Ternyata Jumlahnya Lebih Sedikit? Ini Faktanya!
3. Mengapa deksametason tidak boleh digunakan untuk semua kondisi COVID-19?
Studi berjudul "Effect of Corticosteroid Therapy on the Duration of SARS-CoV-2 Clearance in Patients with Mild COVID-19: A Retrospective Cohort Study" dalam jurnal Infectious Diseases and Therapy tahun 2020 meneliti efek penggunaan kortikosteroid terhadap durasi pembersihan SARS-CoV-2 pada pasien COVID-19 ringan.
Lewat studi tersebut, didapatkan hasil bahwa penggunaan kortikosteroid pada pasien COVID-19 bergejala ringan tidak berhubungan dengan durasi pembersihan virus corona SARS-CoV-2. Jadi, penggunaan obat kortikosteroid dirasa tidak bermanfaat terhadap kondisi COVID-19 derajat ringan.
Dalam kondisi normal ketika virus masuk ke tubuh, maka sistem imun dibutuhkan untuk melawan virus yang masuk. Apabila menggunakan deksametason untuk pengobatan COVID-19 keluhan ringan, maka sistem imun yang seharusnya dibutuhkan untuk melawan virus penyebab COVID-19 justru ditekan oleh obat tersebut.
Editor’s picks
Akibatnya, sistem imun menjadi tidak maksimal dalam melawan virus, sehingga justru memperlama proses penyembuhan, mengutip laporan berjudul "Steroid harms if given early in COVID-19 viraemia" yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Case Reports pada 4 Februari 2021 lalu.
4. Rekomendasi deksametason oleh WHO
Deksametason merupakan salah satu obat yang direkomendasikan oleh WHO untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat atau yang sedang dalam kondisi kritis di rumah sakit. Obat ini tidak diberikan untuk semua kondisi COVID-19, sehingga penggunaannya tidak boleh sembarangan tanpa pengawasan dokter.
Penggunaan selain kepada pasien gejala berat dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan pasien. Hal tersebut karena berkaitan dengan cara kerja obat yang menekan respons imun tubuh.
5. Penelitian deksametason terhadap COVID-19 derajat berat dan kritis
Dalam uji klinis yang dilakukan rumah sakit di Inggris, pemberian deksametason memberikan manfaat terhadap pasien COVID-19 dalam kondisi kritis. Diterangkan oleh WHO, pemberian obat initerbukti mengurangi risiko kematian sepertiga pada pasien yang menggunakan ventilator dan mengurangi risiko kematian sekitar seperlima pada pasien yang menggunakan bantuan oksigen.
Jadi, WHO hanya merekomendasikan pemberian deksametason hanya untuk pasien COVID-19 derajat berat atau kritis yang tengah dirawat di rumah sakit.
6. Mengapa COVID-19 bergejala berat di rumah sakit membutuhkan deksametason?
Pada pasien COVID-19 dengan gejala berat atau kritis, sistem imun tubuh dapat mengalami stimulasi yang berlebih. Ibaratnya, sistem imun tubuh yang berlebihan tidak hanya membunuh virus penyebab COVID-19 saja, tetapi juga merusak organ sehingga justru membahayakan tubuh.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkan obat golongan kortikosteroid, seperti deksametason, dengan tujuan untuk menekan respons imun tubuh yang berlebihan tersebut. Jadi, penggunaannya diperbolehkan pada kondisi tertentu jika ada indikasi yang harus dengan pengawasan dokter di rumah sakit.
Deksametason atau obat golongan kortikosteroid lainnya tidak diperlukan sebagai pencegahan ataupun untuk COVID-19 gejala ringan karena dapat menekan respons imun yang justru dibutuhkan tubuh untuk melawan virus.
Obat ini hanya boleh digunakan untuk COVID-19 bergejala berat dan dalam kondisi kritis, yang membutuhkan ventilator dan bantuan oksigen yang dirawat di rumah sakit jika ada indikasi.
Baca Juga: COVID-19 Menyebabkan Masalah Kardiovaskular Jangka Panjang?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.