Mengapa COVID-19 Dapat Menyebabkan Diare? 

Beberapa orang dengan COVID-19 keluhan masalah pencernaan

Hingga saat ini, COVID-19 masih menjadi ancaman dunia, termasuk Indonesia. Gejala penyakit yang ditimbulkan juga bermacam-macam, mulai dari keluhan ringan hingga berat.

Virus penyebab COVID-19, virus corona SARS-CoV-2, diketahui menyerang saluran pernapasan sehingga menimbulkan berbagai keluhan terkait pernapasan. Namun, beberapa orang mengeluhkan masalah pencernaan seperti diare. Kenapa bisa demikian? Untuk tahu jawabannya, baca terus sampai habis, ya.

1. Gejala COVID-19

Mengapa COVID-19 Dapat Menyebabkan Diare? ilustrasi batuk (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), gejala COVID-19 pada setiap orang akan berbeda-beda. Banyak di antaranya yang mengeluhkan demam, batuk, kelelahan, dan hilangnya indra penciuman dan perasa. Namun, tak jarang juga yang mengalami masalah pencernaan seperti diare.

Pada kondisi tertentu, keluhan COVID-19 akan memburuk seperti timbul sesak napas sehingga membutuhkan intervensi medis. Pertolongan sedini mungkin akan menurunkan risiko terjadinya perburukan kondisi.

2. Diare pada COVID-19

Mengapa COVID-19 Dapat Menyebabkan Diare? ilustrasi diare (pexels.com/Sora Shimazaki)

Seperti dijelaskan pada laman UpToDate, beberapa keluhan yang dirasakan penderita COVID-19 pada umumnya adalah demam dan permasalahan pada saluran napas. Namun, ada pula yang merasakan keluhan diare dan masalah pencernaan lainnya.

Sebuah laporan dalam publikasi American Journal of Gastroenterology mengidentifikasi bahwa sebanyak 206 orang mengalami keluhan ringan COVID-19. Dari jumlah tersebut, peneliti menemukan 48 di antaranya mengeluhkan gangguan saluran pencernaan saja, sementara sebanyak 69 orang mengalami gabungan keluhan pencernaan dan pernapasan.

Baca Juga: Studi: Gejala Parah Pasien COVID-19 Omicron Jauh Lebih Rendah

3. Reseptor ACE2

Mengapa COVID-19 Dapat Menyebabkan Diare? ilustrasi organ tubuh (pixabay.com/www_slon_pics)

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam World Journal of Gastroenterology, reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) terdapat pada banyak sel dan jaringan tubuh, salah satunya pada saluran pernapasan.

Tak hanya pada saluran pernapasan, reseptor tersebut juga ada di saluran pencernaan, meliputi kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, kelenjar pankreas, dan kantong empedu. Reseptor ACE2 paling banyak terdapat pada sel epitel ileum atau bagian akhir dari usus halus.

Reseptor ACE2 merupakan tempat di mana virus penyebab COVID-19 menempel dan berikatan dengan sel inang. Saat virus tersebut berikatan dengan reseptor yang tepat, maka virus tersebut akan menginfeksi jaringan dan organ tubuh.

4. Bagaimana virus SARS-CoV-2 menyebabkan diare?

Mengapa COVID-19 Dapat Menyebabkan Diare? ilustrasi virus penyebab COVID-19 (pixabay.com/smooveo)

Virus SARS-CoV-2 diketahui dapat menginfeksi tak hanya saluran pernapasan, tetapi juga saluran pencernaan. Ini dikarenakan di saluran cerna juga terdapat reseptor ACE2, tempat di mana virus berikatan dan menginfeksi sel inang.

Masih bersumber dari laporan dalam World Journal of Gastroenterology, diare menjadi salah satu gejala awal dari penyakit COVID-19. SARS-CoV-2 diketahui dapat menginfeksi sel kerongkongan dan sel yang melapisi usus, sehingga dapat merusak sel epitel pada usus. Inilah kenapa beberapa orang yang terinfeksi COVID-19 akan mengeluhkan diare, dilansir Healthline.

5. Keluhan pencernaan lainnya

Mengapa COVID-19 Dapat Menyebabkan Diare? ilustrasi muntah-muntah (health.clevelandclinic.org)

Saat virus masuk ke tubuh, maka virus akan berikatan dengan reseptornya, kemudian menghancurkan sel yang sehat dan membuat salinan virus baru. Virus tersebut akan menginfeksi sel pada saluran pernapasan sehingga akan menimbulkan keluhan terkait pernapasan. Peneliti juga mengidentifikasi bahwa virus tersebut juga dapat menginfeksi saluran pencernaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Beijing, keluhan yang dirasakan selain diare yaitu penurunan nafsu makan. Selain itu, muntah juga menjadi keluhan banyak pasien COVID-19. Keluhan muntah ini lebih sering terjadi pada anak-anak ketimbang orang dewasa. 

6. Penanganan diare

Mengapa COVID-19 Dapat Menyebabkan Diare? ilustrasi minum air putih (pexels.com/Lisa)

Saat mengalami diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Jika tidak ditangani dengan baik, maka diare dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya.

Penanganan yang tepat untuk mencegah dehidrasi adalah mengganti cairan tubuh yang hilang. Saat ini banyak tersedia oralit untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare, seperti dijelaskan pada laman John Hopkins Medicine. Jika ingin berkonsultasi dengan dokter, kamu bisa menggunakan jasa konsultasi melalui telepon atau video call untuk mengurangi penyebaran virus.

Tak hanya keluhan pada saluran pernapasan saja, COVID-19 juga dapat menyebabkan diare pada beberapa orang. Diare dapat timbul karena virus penyebab COVID-19 berikatan dengan reseptor yang terdapat di usus. Virus yang menginfeksi usus akan mengakibatkan peradangan pada usus sehingga akan muncul keluhan diare. Yuk, tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan!

Baca Juga: Jadi Joki Vaksin COVID-19 Disuntik hingga 16 Kali, Apa Dampaknya?

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya