Mengenal Diare akibat Penggunaan Antibiotik dan Pencegahannya 

Diare akan hilang sendirinya setelah antibiotik habis 

Antibiotik adalah jenis obat yang diresepkan dokter jika pasien mengalami infeksi bakteri. Saat menggunakan antibiotik, beberapa orang mungkin mengalami keluhan diare.

Walaupun diare bisa hilang dengan sendirinya, tetapi gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Mungkin kamu juga pernah mengalami hal serupa dan penasaran akan penyebabnya dan cara mencegahnya.

1. Jenis antibiotik penyebab diare

Mengenal Diare akibat Penggunaan Antibiotik dan Pencegahannya ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Mengutip Everyday Health, semua antibiotik diketahui mempunyai efek samping diare. Namun, antibiotik yang berspektrum luas diketahui dapat membunuh lebih banyak jenis bakteri, termasuk bakteri baik di usus. Antibiotik tersebut adalah beberapa jenis penisilin, sefalosporin, dan klindamisin.

Diare yang ditimbulkan akibat minum antibiotik bersifat ringan dan akan berhenti dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan. Diare akan berhenti setelah antibiotik yang digunakan dihabiskan. Namun, jika keluhan diare tidak membaik atau malah memburuk, maka disarankan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan.

2. Diare akibat antibiotik

Mengenal Diare akibat Penggunaan Antibiotik dan Pencegahannya ilustrasi nyeri perut (pixabay.com/derneuemann)

Antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab infeksi. Namun, tidak hanya membunuh bakteri penyebab penyakit saja, antibiotik juga membunuh bakteri yang ada di usus.

Terdapat berbagai jenis bakteri di usus, termasuk bakteri baik. Bakteri baik bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat penyebab penyakit di usus. Bakteri baik yang mati akan mengganggu keseimbangan bakteri yang ada di usus. Inilah yang memicu diare saat menggunakan antibiotik.

Untuk mencegahnya, maka gunakan antibiotik hanya saat dokter meresepkannya. Antibiotik tidak diperlukan saat mengalami keluhan batuk atau flu atau apa pun yang disebabkan oleh virus, karena antibiotik hanya berfungsi untuk mengobati infeksi bakteri.

Baca Juga: Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannya

3. Pengobatan diare akibat antibiotik

Mengenal Diare akibat Penggunaan Antibiotik dan Pencegahannya ilustrasi minum air putih (freepik.com/pressfoto)

Diare yang disebabkan oleh konsumsi antibiotik akan hilang dalam beberapa hari setelah obat tersebut dihabiskan. Saat mengalami diare, semua cairan dan elektrolit keluar dari tubuh, sehingga akan meningkatkan risiko dehidrasi.

Untuk mencegah dehidrasi, kamu disarankan untuk memperbanyak minum air untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Selain itu, minum minuman yang mengandung elektrolit seperti oralit juga disarankan.

4. Makanan yang harus dihindari

Mengenal Diare akibat Penggunaan Antibiotik dan Pencegahannya ilustrasi susu (pexels.com/Alexas Fotos)

Saat menggunakan antibiotik, kamu disarankan untuk mengatur pola makan. Susu diketahui dapat mengganggu penyerapan antibiotik sehingga harus dihindari selama menggunakan antibiotik. Selain itu, susu juga dapat memperparah keluhan diare.

Supaya diare tidak bertambah parah, maka hindari minum minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, dan soda. Makanan pedas juga bisa mengiritasi saluran pencernaan, sehingga sebaiknya juga dihindari saat kamu sedang mengalami diare, dilansir Healthline.

5. Pencegahan diare akibat antibiotik

Mengenal Diare akibat Penggunaan Antibiotik dan Pencegahannya ilustrasi minum suplemen probiotik (pexels.com/Ivan Samkov)

Penggunaan probiotik diyakini dapat mengurangi efek samping diare akibat antibiotik. Mengutip Cleveland Clinic, probiotik merupakan bakteri baik yang bermanfaat untuk sistem pencernaan. Probiotik dapat membantu menyeimbangkan kembali bakteri di usus dan tidak memengaruhi pengobatan antibiotik.

Probiotik tersedia dalam berbagai sediaan, seperti tablet, serbuk, dan cair. Probiotik yang sering digunakan sebagai pencegahan diare akibat antibiotik yaitu Lactobacillus rhamnosus dan Saccharomyces boulardii. Selain dalam bentuk suplemen, probiotik juga terkandung pada beberapa jenis makanan, seperti yoghurt.

Penggunaan antibiotik dapat menimbulkan diare pada beberapa orang. Diare yang timbul disebabkan karena antibiotik juga turut membunuh bakteri baik di usus. Bakteri baik yang mati ini akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan bakteri di usus, sehingga muncullah diare.

Untuk mencegah diare saat sedang menjalani pengobatan dengan antibiotik, kamu bisa mengonsumsi probiotik yang tersedia dalam bentuk suplemen maupun makanan atau minuman fermentasi.

Baca Juga: Bantu Melawan Bakteri, yuk Kenalan sama Penisilin!

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya