Mengapa Obesitas Meningkatkan Risiko Kanker?

Obesitas menyebabkan terjadinya perubahan pada tubuh

Kondisi kegemukan dan obesitas meningkatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk beberapa jenis kanker. Kanker merupakan sel yang tidak normal karena pertumbuhannya lebih cepat dari sel tubuh normal. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa sekitar sepertiga kematian akibat kanker disebabkan oleh penggunaan tembakau, indeks massa tubuh yang tinggi, mengonsumsi minuman berlakohol, kurangnya asupan buah dan sayur, serta kurang aktivitas fisik. Mengapa obesitas meningkatkan risiko kanker? Berikut penjelasannya!

1. Kapan seseorang dikatakan obesitas

Mengapa Obesitas Meningkatkan Risiko Kanker?ilustrasi berat badan berlebih (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Berat badan berlebih atau obesitas terjadi ketika berat badan melebihi berat badan yang sehat. Untuk mengetahui berat badan termasuk kategori sehat atau berlebih melalui indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) dan melalui lingkar perut.

Menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, seseorang dikatakan memiliki berat badan berlebih atau gemuk ketika IMT antara 25 sampai 27. Sementara IMT lebih dari 27 dikatakan obesitas. Sementara itu, seseorang dikatakan memliki obesitas sentral ketika lingkar perut lebih dari 90 sentimeter pada pria dan lebih dari 80 sentimeter pada wanita.

2. Obesitas meningkatkan risiko kanker

Mengapa Obesitas Meningkatkan Risiko Kanker?ilustrasi kanker (pexels.com/Anna Tarazevich)

National Heart, Lung, and Blood Institute menjelaskan, penyebab kegemukan dan obesitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya pola makan, kurang tidur, genetik, riwayat keluarga, hingga kurang aktivitas fisik. Obesitas merupakan kondisi kesehatan kronis yang meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker.

Kegemukan dan obesitas berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker. Menurut penelitian American Cancer Society, berat badan berlebih bertanggung jawab terhadap sekitar 11 persen kanker pada wanita dan sekitar lima persen kanker pada pria di Amerika Serikat.

Baca Juga: Tak Memotivasi, Fat Shaming Justru Perburuk Obesitas

3. Kanker yang terkait dengan obesitas

Mengapa Obesitas Meningkatkan Risiko Kanker?ilustrasi kanker usus besar (pexels.com/Anna Tarazevich)

Selain obesitas, faktor risiko lainnya juga dapat berkontribusi terhadap munculnya kanker. Beberapa faktor risiko tersebut yaitu kadar hormon, mutasi genetik, infeksi berkepanjangan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan minum minuman beralkohol.

Memiliki berat badan berlebih atau obesitas bukan berarti pasti akan mengalami kanker. Namun, risiko terjadinya kanker lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan sehat. Beberapa kanker terkait obesitas diantaranya: 

  • Kanker kolon dan rektum.
  • Kanker payudara (pada wanita setelah menopause).
  • Kanker uterus.
  • Kanker kantung empedu.
  • Kanker ginjal.
  • Kanker hati.
  • Kanker ovarium.
  • Kanker pankreas.
  • Kanker tiroid.

4. Mengapa obesitas lebih berisiko mengalami kanker?

Mengapa Obesitas Meningkatkan Risiko Kanker?ilustrasi organ tubuh (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kegemukan dan obesitas dapat menyebabkan perubahan pada tubuh yang memicu munculnya kanker. Perubahan tersebut meliputi peradangan berkepanjangan, hormon insulin melebihi kadar normal, dan lainnya.

Cancer Research UK menjelaskan, jaringan lemak dapat memberi sinyal ke sel-sel tubuh untuk membelah diri lebih sering sehingga dapat memicu kanker. Sinyal yang dikirim oleh sel lemak akan mempengaruhi:

  • Hormon pertumbuhan: Terlalu banyak sel lemak menyebabkan hormon pertumbuhan meningkat sehingga memberi tahu sel agar membelah lebih sering.
  • Inflamasi: Terlalu banyak sel lemak membuat sel kekebalan tubuh menuju ke tempat sel lemak berada, kemungkinan untuk menghilangkan sel lemak yang mati. Kondisi tersebut dapat memicu peradangan sehingga membuat sel membelah lebih cepat.
  • Hormon reproduksi: Setelah menopause, sel lemak menghasilkan hormon estrogen. Akibatnya, sel payudara dan sel rahim membelah lebih sering.

5. Menurunkan risiko kanker

Mengapa Obesitas Meningkatkan Risiko Kanker?ilustrasi olahraga (unsplash.com/Gabin Vallet)

American Cancer Society menjelaskan bahwa penelitian tentang menurunkan berat badan dapat menurunkan risiko kanker masih terbatas. Meskipun begitu, makin banyak bukti yang menunjukkan bahwa penurunan berat badan mampu mengurangi risiko beberapa jenis kanker, misalnya kanker payudara dan kanker endometrium.

Menambahkan penjelasan CDC, risiko kanker dapat diturunkan dengan melakukan gaya hidup sehat. Dengan menjaga pola makan dan melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan risiko kanker yang berkaitan dengan obesitas. Menurunkan berat badan meskipun hanya sejumlah kecil dapat memberi manfaat kesehatan.

Obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker kolon. Peneliti percaya bahwa kegemukan dan obesitas menyebabkan terjadinya perubahan pada tubuh, salah satunya peradangan berkepanjangan. Berbagai perubahan yang terjadi memicu pembelahan sel yang lebih cepat sehingga meningkatkan risiko munculnya kanker. 

Baca Juga: 11 Cara Obesitas Mengacaukan Sistem Kerja Tubuh 

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya