Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Ada di Indonesia, Apa Saja yang Diketahui?

Tidak perlu panik, tetapi tetap waspada

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) baru saja menginformasikan temuan kasus Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Kemenkes menyebutkan bahwa BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022.

Data dari Kemenkes menyebutkan, 1 orang WNI terinfeksi Omicron subvarian BA.4 dan 3 orang WNA terinfeksi Omicron subvarian BA.5. WNA tersebut merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) delegasai pertemuan The Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali. Keempat orang yang terinfeksi subvarian baru tersebut sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19, sehingga gejala yang dialami cenderung ringan, bahkan 3 di antaranya tidak bergejala.

Adanya temuan kasus varian baru tersebut mungkin membuat beberapa orang menjadi khawatir. Lantas, apa saja yang sudah diketahui tentang varian baru tersebut?

1. Pertama kali terdeteksi awal tahun 2022

Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Ada di Indonesia, Apa Saja yang Diketahui?ilustrasi peta (unsplash.com/James Wiseman)

Dilansir GAVI, Omicron subvarian BA.4 pertama kali terdeteksi pada 10 Januari 2022 di Afrika Selatan, sedangkan Omicron subvarian BA.5 terdeksi pada tanggal 25 Februari 2022 di Afrika Selatan. Keduanya menjadi varian dominan di wilayah tersebut.

Afrika Selatan diketahui melakukan pengurutan genetik sampel SARS-CoV-2 lebih banyak daripada negara lain. Maka, ada kemungkinan bahwa varian tersebut telah muncul di tempat lain namun ilmuwan di Afrika Selatan yang menemukannya pertama kali.  

2. Transmisi

Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Ada di Indonesia, Apa Saja yang Diketahui?ilustrasi penularan (pexels.com/Monstera)

Kemenkes menyebutkan bahwa BA.4 dan BA.5 kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan varian Omicron sebelumnya, yaitu BA.1 dan BA.2. Subvarian tersebut kemungkinan menyebabkan kenaikan di beberapa negara seperti Afrika Selatan, Portugal, dan Chile.

Mengutip GAVI, kasus BA.4 di Afrika Selatan pada Januari 2022 kurang dari 1 persen meningkat menjadi lebih dari 35 persen pada 29 April 2022, sedangkan BA.5 mencapai angka 20 persen hingga akhir bulan April.

Baca Juga: Omicron Varian BA.4 dan BA.5, Perlukah Kita Khawatir?

3. Memiliki mutasi tambahan

Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Ada di Indonesia, Apa Saja yang Diketahui?ilustrasi Omicron (unsplash.com/JINZHOU LIN)

Omicron BA.4 dan BA.5 masih sama dengan varian Omicron asli namun memiliki lebih banyak kesamaan dengan Omicron BA.2. Keduanya memiliki sejumlah mutasi tambahan sehingga beberapa di antara mutasi tambahan tersebut mengakibatkan perubahan karakteristik.

Kedua varian baru tersebut membawa mutasi L452R yang sebelumnya juga terdeteksi pada varian Delta. Selain itu, mereka juga membawa mutasi F486V di dekat protein spike yang digunakan untuk berikatan dengan sel manusia.

4. Tingkat keparahan

Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Ada di Indonesia, Apa Saja yang Diketahui?ilustrasi sakit (pexels.com/Monstera)

Kemenkes menjelaskan bahwa baik BA.4 dan BA.5 tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan yang lebih parah jika dibandingkan dengan varian Omicron lainnya. Menambahkan dari Medical News Today, meskipun di Afrika Selatan terjadi peningkatan kasus, tetapi gejala dan tingkat keparahan tampak serupa dengan Omicron BA.2 sehingga peningkatan rawat inap di sana juga sedikit.

GAVI pun menjelaskan hal yang sama. Hingga saat ini masih belum ada indikasi bahwa subvarian baru BA.4 dan BA.5 mengakibatkan gejala baru atau kondisi sakit yang lebih parah.

5. Kemungkinan dapat menghindari respons antibodi dari infeksi Omicron sebelumnya

Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Ada di Indonesia, Apa Saja yang Diketahui?ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Jeremy Bezanger)

Karena masih tergolong baru, maka penelitian ilmiah tentang BA.4 dan BA.5 juga masih terbatas. Namun, terdapat salah satu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat antibodi pada 39 orang yang telah sembuh dari Omicron asli terhadap infeksi BA.4 dan BA.5.

Hasilnya, penelitian tersebut menemukan bahwa antibodi yang pernah terinfeksi varian BA.1 kurang efektif melawan subvarian baru BA.4 dan BA.5. Sementara itu, antibodi yang dihasilkan oleh 15 orang yang sudah divaksinasi COVID-19 lebih efektif dibandingkan mereka yang hanya sembuh dari infeksi secara alami.

Ini menunjukkan bahwa meskipun antibodi dari infeksi Omicron sebelumnya tampak tidak memberikan perlindungan terhadap subvarian BA.4 dan BA.5, tetapi antibodi yang berasal dari vaksinasi COVID-19 terlihat lebih efektif memberikan perlindungan. Kemenkes pun menjelaskan bahwa BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian Omicron.

Dari data sementara, varian Omicron BA.4 dan BA.5 kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan varian Omicron sebelumnya. Meskipun memiliki beberapa mutasi tambahan, varian baru tersebut tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan yang lebih parah jika dibandingkan dengan varian Omicron lainnya.

BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian Omicron. Meskipun varian baru telah ada di Indonesia, langkah-langkah yang bisa kita lakukan masih sama, yaitu melakukan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi booster jika belum mendapatkannya.

Baca Juga: Studi: Infeksi Varian Omicron Tingkatkan Imunitas Melawan Varian Delta

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya