Penanganan Stroke Secepat Mungkin Cegah Meluasnya Kerusakan Otak

Dalam 1 detik, sekitar 32 ribu sel otak mengalami kerusakan

Stroke dapat terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu sehingga area otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya, sel otak mengalami kerusakan dan kematian. 

Stroke termasuk masalah kesehatan yang menjadi perhatian karena menjadi penyebab banyak kematian di seluruh dunia. Oleh karena itu, seseorang yang mengalami stroke perlu mendapatkan penanganan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan otak yang meluas dan menurunkan risiko kematian.

1. Mengenal stroke

Penanganan Stroke Secepat Mungkin Cegah Meluasnya Kerusakan Otakilustrasi otak (unsplash.com/Natasha Connell)

Secara global, data dari World Stroke Organization menyebutkan bahwa 1 dari 4 orang terkena stroke dalam rentang kehidupannya. Stroke adalah penyakit ketika aliran darah ke otak terganggu. Tidak hanya ke otak, tetapi aliran darah ke sumsum tulang belakang atau retina mata juga bisa terganggu.

Gejala yang dialami dapat berbeda-beda. Seperti disampaikan oleh dr. M. Kurniawan, SpS(K), MSc, dalam acara "Temu Media: Peringatan Hari Stroke Sedunia 2022" yang disiarkan dalam kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, ketika stroke terjadi di otak, gejalanya bisa kelumpuhan separuh badan atau gangguan kesadaran.

Saat stroke terjadi di sumsum tulang belakang bisa menimbulkan gejala kelumpuhan kedua kaki atau kelumpuhan kedua tangan dan kaki.

Jika terjadi di mata, gejalanya bisa kebutaan mendadak.

2. Dampak stroke tergantung area otak yang tidak mendapatkan aliran darah

Penanganan Stroke Secepat Mungkin Cegah Meluasnya Kerusakan Otakilustrasi hasil pemeriksaan otak (pexels.com/cottonbro)

Dokter Kurniawan menjelaskan beragam fungsi otak dan sumsum tulang belakang, antara lain:

  • Otak di bagian depan mengatur keseluruhan fungsi eksekutif, seperti fungsi kecerdasan, fungsi memori, dan fungsi pengambilan keputusan.
  • Otak bagian tengah dan batang otak mengatur fungsi yang vital bagi kehidupan, seperti mengatur fungsi jantung dan fungsi pernapasan.
  • Otak kecil mengatur fungsi keseimbangan.
  • Sumsum tulang mengatur fungsi sensorik, fungsi motorik, dan fungsi otonom dari tangan dan kaki serta organ di bawah kepala.

Ketika terjadi sumbatan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah di otak bagian depan terganggu, maka bisa jadi gejalanya gangguan kognitif, seperti kepikunan.

Jika aliran darah di pusat motorik otak terganggu, bisa jadi gejalanya kelumpuhan separuh badan.

Apabila aliran darah di batang otak terganggu, maka bisa mengakibatkan gangguan kesadaran seperti koma.

Baca Juga: Mengapa Diabetes Meningkatkan Risiko Stroke?

3. Makin terlambat mendapat penanganan, kerusakan otak makin meluas

Penanganan Stroke Secepat Mungkin Cegah Meluasnya Kerusakan Otakilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Terdapat studi kuantitatif yang mencoba menghitung apa saja yang terjadi ketika stroke. Disampaikan oleh dr. Kurniawan, hasil studi kuantitatif tersebut menyebutkan bahwa:

  • Jika terjadi sumbatan di otak dan otak tidak mendapatkan aliran darah selama 1 detik saja, maka akan ada 32 ribu sel otak yang mengalami kerusakan.
  • Jika sel otak tidak mendapat aliran darah selama 1 menit, maka akan ada 1,9 juta sel otak yang mengalami kerusakan.
  • Jika sel otak tidak mendapat aliran darah selama 1 jam, maka akan ada 120 juta sel otak yang rusak.
  • Apabila terlambat sama sekali datang ke rumah sakit, maka terjadi stroke komplet yang menyebabkan kerusakan 1,2 miliar sel otak.

Kerusakan sel saraf di otak juga disertai dengan kerusakan sinaps, yaitu hubungan antara sel saraf dan kerusakan serabut mielin. Ini sama artinya dengan terjadi penuaan dini pada penderita stroke tersebut.

Misalnya, pada pasien yang terlambat di bawa ke rumah sakit, maka akan ada penuaan dini sebanyak 36 tahun dari pasien tersebut. Muncul masalah degeneratif yang lain pada pasien pasca-stroke, misalnya osteoporosis, demensia, dan masalah lain yang umumnya terjadi pada usia lanjut.

4. Stroke menjadi penyebab kematian dan kecacatan

Penanganan Stroke Secepat Mungkin Cegah Meluasnya Kerusakan Otakilustrasi sakit (pexels.com/RODNAE Productions)

Dokter Kurniawan menuturkan bahwa stroke adalah penyebab kematian nomor dua di seluruh dunia. Sementara itu, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Selain itu, setiap 10 detik, ada satu orang meninggal dunia akibat stroke.

Selain menyebabkan kematian, stroke menjadi penyebab utama kecacatan di dunia dan di Indonesia. Sekitar 63,7 persen orang tua pasca-stroke di Indoneisa tidak bisa hidup tanpa bantuan yang disebabkan oleh kecacatan yang dialaminya.

Secara ekonomi, dampaknya juga cukup besar. Di Indonesia, berdasarkan data dari BPJS Kesehatan, stroke termasuk salah satu dari empat penyakit dengan biaya tertinggi yang menghabiskan biaya sebanyak Rp.1,62 triliun. Biaya tersebut diperkirakan mengalami peningkatan kurang lebih 37 persen setiap tahun.

5. Mengenali gejala stroke dengan slogan "SeGeRa Ke RS"

Stroke bisa ditata laksana secara efektif jika pasien datang lebih cepat ke rumah sakit. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tanda dan gejala serangan stroke sehingga pasien yang kemungkinan mengalami stroke dapat segera di bawa ke rumah sakit. Untuk mempermudah dalam mengenali gejala stroke, Kementerian Kesehatan mengenalkan slogan SeGeRa Ke RS

  • Senyum tidak simetris atau mulut mencong ke satu sisi, tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
  • Gerak salah satu sisi anggota tubuh tiba-tiba melemah.
  • BicaRa pelo, tidak dapat bicara, tidak mengerti kata-kata, atau bicara tidak nyambung secara tiba-tiba.
  • Kebas atau kesemutan separuh tubuh.
  • Rabun, pandangan satu mata kabur yang terjadi tiba-tiba.
  • Sakit kepala hebat secara tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, adanya gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, tremor, gemetar, atau sempoyongan.

Dokter Kurniawan mengimbau, jika ada salah satu gejala, maka pasien segera dibawa ke rumah sakit agar mendapat penanganan yang optimal.

6. Makin cepat stroke ditangani, makin sedikit sel neuron yang mengalami kerusakan

Penanganan Stroke Secepat Mungkin Cegah Meluasnya Kerusakan Otakilustrasi pasien di rumah sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pasien harus segera di bawa ke rumah sakit karena ketika pasien bisa sampai ke rumah sakit dalam waktu kurang dari 4,5 jam sejak gejala muncul, maka bisa segera diberikan pengobatan stroke. Makin cepat ditangani, makin sedikit sel neuron yang mengalami kerusakan.

Jika tidak segera di bawa ke rumah sakit, maka ada berbagai dampak yang ditimbulkan. Dampak paling berat yaitu kematian. Kelumpuhan juga bisa dialami akibat kerusakan sel otak yang permanen sehingga pasien mengalami kecacatan.

Dampak lainnya jika stroke tidak segera di bawa ke rumah sakit antara lain koma, kerusakan jaringan saraf, sulit bicara, gangguan penglihatan, gangguan kognitif, kaki dan tangan menjadi lemah, hingga kehilangan keseimbangan yang menetap.

Stroke menjadi masalah kesehatan utama di dunia dan di Indonesia. Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan. Mengenali gejala stroke menjadi hal yang penting sehingga pasien stroke mendapat penanganan yang segera di rumah sakit.

Baca Juga: Studi: Golongan Darah Berkaitan dengan Risiko Terkena Stroke Dini

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya