Perlukah Perempuan Memakai Sabun Pembersih Kewanitaan?

Membersihkan organ kewanitaan cukup memakai air

Ada yang menganggap bahwa organ kewanitaan harus bersih dan wangi. Membersihkan hanya memakai air saja kadangkala masih dianggap masih kurang bersih. Adanya anggapan ini membuat sebagian wanita membersihkannya memakai produk pembersih. 

Sebenarnya, apakah perempuan perlu sabun pembersih kewanitaan? Berikut ini penjelasannya, dirangkum dari laman Healthline dan Medical News Today

1. Mengenal vagina dan vulva

Perlukah Perempuan Memakai Sabun Pembersih Kewanitaan?ilustrasi organ reproduksi wanita (commons.wikimedia.org/Arnaugir)

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai sabun pembersih kewanitaan, ada baiknya mengetahui letak vagina. Vagina termasuk organ internal sistem reproduksi wanita. Karena terletak di dalam tubuh, maka vagina tidak perlu dibersihkan.

Sedangkan bagian luar organ reproduksi wanita yaitu vulva. Yang termasuk vulva antara lain klitoris, tudung klitoris, labia mayor, dan labia minor. Vulva inilah yang perlu dibersihkan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.

2. Vagina dapat membersihkan sendiri

Perlukah Perempuan Memakai Sabun Pembersih Kewanitaan?ilustrasi bakteri (pexels.com/Monstera)

Sebenarnya, vagina memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Vagina memproduksi cairan vagina yang bertujuan untuk membersihkan vagina.

Menambahkan keterangan dari American College of Obstetricians and Gynecologists, hormon estrogen membuat dinding vagina tetap tebal dan mendorong pertumbuhan bakteri lactobacili. Bakteri tersebut menghasilkan zat yang membuat pH vagina sedikit asam. Tingkat pH yang sedikit asam ini membuat vagina terlindungi dari mikroorganisme berbahaya yang hendak menginfeksi vagina.

Baca Juga: 5 Penyebab Vagina Terasa Sakit Tiba-tiba, Kapan Harus ke Dokter?

3. Perlukah membersihkan vagina?

Perlukah Perempuan Memakai Sabun Pembersih Kewanitaan?ilustrasi sabun pembersih (unsplash.com/Noah)

Cairan keputihan dari vagina merupakan hal yang normal. Keputihan yang normal biasanya berwarna bening atau putih. Adanya cairan vagina sebagai tanda bahwa vagina melakukan tugasnya untuk membersihkan vagina.

Ketika menggunakan sabun, douche, bahkan air yang dimasukkan hingga ke dalam vagina dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik yang ada di sana. Membersihkan bagian dalam vagina membuat tingkat keasaman vagina berubah sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, American College of Obstetricians and Gynecologists tidak merekomendasikan spray, deodoran, atau douche untuk membersihkan vagina.

4. Apa yang terjadi saat keseimbangan bakteri di vagina terganggu?

Perlukah Perempuan Memakai Sabun Pembersih Kewanitaan?ilustrasi nyeri (pexels.com/Sora Shimazaki)

Tingkat pH yang sedikit asam membantu mengendalikan dan mencegah pertumbuhan mikroba penyebab penyakit di vagina. Memakai produk misalnya sabun pada vagina dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik yang secara alami hidup di vagina.

Apabila keseimbangan alami bakteri baik di vagina terganggu, maka meningkatkan risiko infeksi vagina, seperti dijelaskan American College of Obstetricians and Gynecologists. Dilansir Medical News Today, penelitian yang dipublikasi tahun 2013 meneliti wanita Mesir yang sering melakukan douche meningkatkan risiko persalinan prematur dan penyakit radang panggul.

5. Bagaimana cara membersihkan vulva?

Perlukah Perempuan Memakai Sabun Pembersih Kewanitaan?ilustrasi berkemih (freepik.com/jcomp)

Bagian luar organ reproduksi yang bisa dibersihkan yaitu vulva yang terdiri dari klitoris, tudung klitoris, labia mayor, dan labia minor. Membersihkan vulva tersebut disarankan hanya memakai air hangat.

Hal yang juga penting saat membersihkan vulva yaitu mengarahkan air dari depan ke belakang. Ini bertujuan untuk mencegah kuman yang berada di anus berpindah ke vagina.

6. Perlukah memakai sabun saat membersihkan vulva?

Perlukah Perempuan Memakai Sabun Pembersih Kewanitaan?ilustrasi air (unsplash.com/ Herbert Goetsch)

Sebenarnya, memakai air sudah cukup untuk membersihkan vulva. Jika ingin tetap memakai sabun, maka disarankan memakai sabun yang tidak berbau wangi, ringan atau mild, dan tidak berwarna. Pewangi yang ada pada sabun pembersih kewanitaan dapat meningkatkan risiko iritasi kulit sensitif di sekitar vulva dan vagina. Hindari juga memasukkan air dan sabun hingga ke dalam vagina.

Meskipun masih diperbolehkan memakai produk untuk membersihkan vulva, tetap ada kemungkinan sedikit produk pembersih dapat masuk ke vagina. Selain itu, memakai produk pembersih yang keras juga dapat mengiritasi area vulva.

Vagina tidak perlu dibersihkan menggunakan produk apapun karena vagina dapat membersihkan sendiri. Memasukkan produk pembersih atau air hingga ke dalam vagina justru berisiko mengganggu keseimbangan pH di vagina sehingga meningkatkan risiko infeksi. Produk pembersih kewanitaan tidak diperlukan untuk membersihkan vulva karena vulva cukup dibersihkan menggunakan air hangat.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Dapat Menghilangkan Bau Tak Sedap pada Vagina

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya