Sebelum Menjalani Operasi Caesar Kedua, Perhatikan 5 Hal Ini!

Diskusi dengan dokter sangat dibutuhkan

Operasi sesar atau caesar adalah persalinan yang dilakukan tanpa melalui jalan lahir, dengan cara menginsisi dinding perut bagian bawah pusat (spesifiknya disebut dinding rahim) untuk mengeluarkan janin dalam keadaan utuh serta berat badan janin di atas 500 gram.

Bila kamu sedang hamil dan merencanakan untuk melakukan operasi caesar kedua, mungkin sudah ada pengalaman dari persalinan caesar sebelumnya. Meski begitu, tetap ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dalam menghadapi operasi caesar kedua. Apa saja?

1. Alasan kenapa operasi caesar diperlukan

Sebelum Menjalani Operasi Caesar Kedua, Perhatikan 5 Hal Ini!ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain merupakan pilihan ibu hamil, ada beberapa kondisi medis paling umum untuk operasi caesar, dilansir Healthline:

  • Partus lama (prolonged labor). Ini terjadi saat persalinan berlangsung selama kurang lebih 20 jam (pada ibu yang baru pertama kali melahirkan), dan 14 jam atau lebih (pada ibu yang pernah melahirkan sebelumnya). Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ini adalah alasan untuk hampir sepertiga penyebab operasi caesar.
  • Posisi janin yang tidak normal dan dokter tidak bisa membetulkannya.
  • Fetal distress. Pada kasus ini, janin tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga harus dilahirkan secepatnya.
  • Cacat lahir. Dokter akan memilih melahirkan bayi yang terdiagnosis cacat lahir tertentu, seperti kelebihan cairan di otak atau penyakit jantung bawaan lewat operasi caesar untuk mengurangi komplikasi persalinan.
  • Menjalani operasi caesar pada persalinan sebelumnya.
  • Ibu punya kondisi medis kronis seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes gestasional. Dokter juga akan menyarakan operasi caesar bila ibu memiliki HIV, herpes genital, atau infeksi lainnya yang bisa ditularkan ke bayi lewat persalinan normal.
  • Prolaps tali pusat, yaitu kondisi tali pusat bayi berada mendahului kepala bayi di leher rahim (serviks).
  • Masalah pada plasenta. Dokter akan melakukan operasi caesar bila plasenta yang terletak di bawah menutupi sebagian atau seluruh serviks (plasenta previa). Operasi caesar juga diperlukan saat plasenta terlepas dari lapisan rahim yang membuat bayi kehilangan oksigen (solusio plasenta).
  • Ibu mengandung lebih dari satu janin dalam waktu bersamaan (bayi kembar).

2. Operasi caesar kedua, bagaimana risikonya?

Sebelum Menjalani Operasi Caesar Kedua, Perhatikan 5 Hal Ini!ilustrasi kelahiran bayi (unsplash.com/Patricia Prudente)

Walaupun belum ada penelitian yang menetapkan secara pasti berapa kali perempuan bisa melahirkan dengan operasi caesar secara aman, tetapi prosedur persalinan ini dianggap berisiko bila dilakukan berulang kali.

Dilansir Mayo Clinic, risiko operasi caesar berulang di antaranya:

  • Masalah pada plasenta. Makin banyak operasi cesar yang dilakukan, makin besar risiko masalah pada plasenta, seperti pembuluh darah plasenta (ari-ari) atau bagian-bagian lain dari plasenta tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim (plasenta akreta), atau plasenta yang menutupi sebagian atau seluruh bukaan serviks (plasenta previa). Kedua kondisi tersebut meningkatkan risiko kelahiran prematur, perdarahan berlebihan, dan kebutuhan akan transfusi darah serta operasi pengangkatan rahim (histerektomi).
  • Komplikasi terkait adhesi. Pita jaringan seperti parut, atau yang biasa disebut dengan adhesi, berkembang selama setiap operasi caesar. Adhesi yang kuat dapat mempersulit operasi caesar dan meningkatkan risiko kandung kemih atau cedera usus dan perdarahan yang berlebihan.
  • Komplikasi terkait dengan sayatan. Risiko terhadap sayatan, seperti hernia, meningkat seiring bertambahnya jumlah sayatan perut sebelumnya. Perbaikan bedah mungkin diperlukan.

Baca Juga: Operasi Caesar Tingkatkan Risiko 5 Penyakit Ini pada Anak, Hati-hati!

3. Berapa banyak operasi caesar yang bisa dijalani perempuan?

Sebelum Menjalani Operasi Caesar Kedua, Perhatikan 5 Hal Ini!ilustrasi bekas sayatan operasi caesar (anabelmagazine.com)

Dilansir Parents, belum ada peraturan dan penelitian yang akurat mengenai jumlah operasi caesar yang dapat aman dilakukan. Ini berkaitan dengan kondisi kesehatan tiap perempuan yang berbeda-beda.

Sebelum proses persalinan, dokter harus mengenali kondisi, riwayat penyakit, serta kekhawatiran yang dapat ditimbulkan jika ingin melakukan operasi caesar yang kedua atau lebih.

Mengenai jarak operasi caesar dengan kehamilan selanjutnya yang aman, ini akan bergantung pada beberapa faktor. Misalnya, U.S. Department of Health and Human Services merekomendasikan perempuan untuk menunggu minimal 12 bulan apa pun jenis persalinan yang dilakukan untuk bisa hamil lagi. Kalau kurang dari itu, ada risiko bayi selanjutnya lahir prematur.

Beberapa perempuan mungkin harus menunggu lebih lama bila ingin hamil lagi. Untuk memberikan waktu tubuh pulih, dokter mungkin akan menyarankan menunggu setidaknya selama 18 bulan. Namun, tidak ada waktu pasti atau konsesus di antara dokter.

Menurut studi dalam jurnal JAMA Internal Medicine tahun 2018, orang-orang dari segala usia memiliki peningkatan risiko hasil kehamilan yang buruk dengan periode waktu yang lebih singkat di antara kehamilan. Periode waktu yang lebih pendek ini didefinisikan sebagai 6 bulan dibandingkan 18 bulan. Berdasarkan temuan ini, tim peneliti menyarankan rentang waktu 12-24 bulan, dengan 18 bulan menjadi waktu yang ideal antara kehamilan.

4. Pernah operasi caesar? Ibu tetap bisa melahirkan lewat vagina, kok!

Sebelum Menjalani Operasi Caesar Kedua, Perhatikan 5 Hal Ini!ilustrasi melahirkan (unsplash.com/@olivialu10)

Persalinan normal setelah operasi caesar atau vaginal birth after caesarean (VBAC) bisa menjadi pilihan para ibu. Meski begitu, tetap ada hal-hal yang perlu diperhatikan.

Dilansir WebMD, risiko komplikasi seperti perdarahan dan cacat pada bayi dapat meningkat bila ada faktor-faktor berikut:

  • Obesitas (indeks massa tubuh 30 atau lebih tinggi)
  • Preeklamsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan)
  • Usia(biasanya usia di atas 35 tahun)
  • Memiliki riwayat operasi caesar dalam 19 bulan terakhir
  • Janinnya sangat besar

Meski begitu, proses VBAC juga memiliki keuntungan, di antaranya:

  • Tidak membutuhkan operasi
  • Lebih sedikit kehilangan darah
  • Pemulihan lebih cepat
  • Mengurangi kemungkinan infeksi
  • Mengurangi kemungkinan mengalami cedera pada kandung kemih atau usus 
  • Cenderung memiliki lebih sedikit masalah dengan persalinan di masa depan

Sementara itu, persyaratan ibu yang boleh melakukan VBAC adalah:

  • Ibu tidak memiliki sayatan operasi caesar garis horizontal yang terletak rendah di bawah perut
  • Sedang mengandung satu bayi dan pernah satu kali operasi caesar sebelumnya tapi bukan dengan sayatan vertikal
  • Sedang mengandung bayi kembar dan pernah operasi caesar sebelumnya tapi bukan dengan sayatan vertikal
  • Persalinan terjadi secara spontan setelah induksi, sehingga kontraksi berlangsung cepat
  • Ukuran tulang panggul cukup besar, sehingga memungkinkan bayi keluar dengan mudah
  • Tidak ada riwayat operasi berat pada rahim, misalnya miomektomi
  • Belum pernah mengalami rahim robek pada kehamilan sebelumnya
  • Tidak punya kondisi medis yang membuat persalinan lewat vagina menjadi berisiko

Untuk memastikannya perlu konsultasi dengan dokter.

5. Tips memulihkan diri pascaoperasi caesar

Sebelum Menjalani Operasi Caesar Kedua, Perhatikan 5 Hal Ini!flo.health

Sama seperti operasi lainnya, operasi caesar juga butuh waktu untuk pemulihan karena merupakan operasi besar yang butuh perhatian ekstra. Ada beberapa tips untuk pemulihan operasi caesar lebih cepat, di antaranya:

  • Banyak istirahat. Berikan waktu untuk tubuh beristirahat selama beberapa minggu. 
  • Sayangi tubuhmu. Jangan melakukan aktivitas fisik secara berlebihan. Selain itu, jangan mengangkat beban yang terlalu berat serta hindari naik turun tangga.
  • Meringankan nyeri. Biasanya dokter akan meresepkan obat pereda nyeri untuk dikonsumsi secara aman.
  • Konsumsi makanan yang bernutrisi. Terapkan pola makan sehat bergizi seimbang. Selain itu, pada ibu menyusui, pola makan sangat penting agar bayi pun mendapatkan nutrisi yang diperlukannya.

Itulah hal-hal yang perlu diketahui tentang operasi caesar kedua. Apa pun pilihan persalinannya, diskusikan dengan dokter mengenai pilihan paling aman berdasarkan kondisi kesehatan ibu.

Baca Juga: 7 Risiko Melahirkan dengan Operasi Caesar, Calon Orangtua Harus Tahu!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya