Achlorhydria: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Kondisi ketika lambung tidak menghasilkan asam klorida

Achlorhydria, atau juga dikenal dengan aklorhidri atau aklorhidria, adalah kondisi ketika lambung tidak menghasilkan asam klorida, yaitu salah satu komponen penting asam lambung. Asam lambung itu sendiri merupakan cairan yang dihasilkan oleh lambung, yang terdiri dari asam klorida, kalium klorida, dan natrium klorida.

Pada sistem pencernaan, asam klorida bekerja menjaga tingkat keasaman (pH) lambung yang membantu enzim dalam memecah makanan, menciptakan lingkungan asam yang tepat untuk mencegah penyakit, serta penyerapan nutrisi. Ketiadaan asam klorida ini dapat mengganggu proses tersebut dan menyebabkan sejumlah masalah gastrointestinal.

Untuk mewaspadainya, yuk, simak sederet ulasan mengenai achlorhydria berikut ini yang meliputi gejala, penyebab, komplikasi, serta perawatannya yang tepat.

1. Gejala

Achlorhydria: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi mual (freepik.com/jcomp)

Dilansir WebMD, achlorhydria merupakan kondisi yang lebih parah daripada hypochlorhydria, yaitu jumlah asam klorida yang rendah dalam lambung. Ini dapat menyebabkan gejala yang bervariasi pada setiap kasus. Namun, secara umum orang dengan achlorhydria mungkin akan mengalami satu atau beberapa gejala berikut:

  • Nyeri epigastrum, yaitu nyeri di perut bagian atas di bawah tulang rusuk.
  • Mag.
  • Mual.
  • Perut kembung.
  • Diare.
  • Penurunan berat badan.
  • Regurgitasi asam, yaitu sensasi asam yang naik ke tenggorokan atau mulut yang menyebabkan rasa asam atau pahit.
  • Perasaan kenyang lebih cepat dari biasanya.
  • Muntah.
  • Sembelit.
  • Makanan yang tidak tercerna dalam tinja.
  • Kesulitan menelan (disfagia).
  • Glositis, yang dapat menyebabkan lidah bengkak dan kemerahan.
  • Kuku yang lemah dan rapuh.
  • Rambut rontok.

2. Penyebab dan faktor risiko

Achlorhydria: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi minum obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Achlorhydria umumnya terjadi karena hasil sekunder beberapa kondisi tertentu, bukan terjadi dengan sendirinya. Beberapa faktor yang dapat memicu serta menyebabkan achlorhydria, termasuk:

  • Infeksi Helicobacter pylori pada lambung yang dapat menyebabkan gastritis, tukak lambung, dan kanker lambung.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya antasida atau penghambat pompa proton dalam jangka waktu yang lama, seperti omeprazole dan lansoprazole.
  • Hipotiroidisme, yaitu kondisi hormon tiroid yang rendah yang dapat menurunkan produksi asam klorida dalam lambung.
  • Gangguan autoimun, misalnya gastritis atrofi autoimun.
  • Menjalani prosedur operasi bypass lambung.
  • Terapi radiasi yang melibatkan perut.
  • Usia yang lebih tua biasanya juga dianggap sebagai faktor risiko achlorhydria.

Baca Juga: Nekrolisis Epidermal Toksik: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Komplikasi yang bisa terjadi

Achlorhydria: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi asam lambung (freepik.com/brgfx)

Selain beberapa gejala di atas, achlorhydria juga bisa menyebabkan komplikasi tertentu jika tidak segera ditangani dengan tepat. Karena asam klorida penting untuk mencerna, menyerap nutrisi makanan, dan mencegah infeksi saluran pencernaan, kekurangan nutrisi dan infeksi adalah komplikasi yang sering terjadi.

Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin dialami oleh orang dengan achlorhydria:

  • Kekurangan vitamin dan mineral, seperti zat besi, kalsium, asam folat, vitamin D, dan vitamin C, di mana nutrisi tersebut sangat mengandalkan asam lambung yang cukup untuk penyerapannya. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan anemia, tulang lemah dan rapuh, hilang ingatan, perubahan penglihatan, dan kesemutan atau mati rasa pada jari tangan dan kaki.
  • Pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada saluran pencernaan.
  • Adenokarsinoma lambung.
  • Tumor karsinoid lambung.

4. Diagnosis

Achlorhydria: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi uji laboratorium (pexels.com/Artem Podrez)

Pemeriksaan riwayat kesehatan dan gejala yang dialami pasien dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnosis achlorhydria. Dilansir Healthline, dokter juga mungkin akan melakukan beberapa tes untuk mengonfirmasi temuan, misalnya:

  • Uji infeksi Helicobacter pylori, yang dapat dideteksi melalui tes darah, tes napas urea, tes tinja, atau endoskopi.
  • Tes asam lambung, jika nilai pH menunjukkan lebih dari 5 maka menandakan achlorhydria.
  • Biopsi lambung.
  • Tes pepsinogen serum, jika hasilnya rendah maka menunjukkan achlorhydria.
  • Tes gastrin serum, jika hasilnya tinggi yaitu lebih besar dari 500-1000 pg/ml dapat mengindikasikan kondisi achlorhydria.
  • Kadar hemoglobin.
  • Tes antibodi faktor intrinsik.

5. Perawatan

Achlorhydria: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi perawatan pasien (pexels.com/RODNAE Productions)

Perawatan achlorhydria biasanya disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Jika terjadi karena penggunaan obat-obatan seperti antasida atau penghambat pompa proton, penghentian obat dan penggantian obat resep mungkin akan direkomendasikan oleh dokter.

Namun, jika kondisi ini terjadi karena infeksi bakteri patogen seperti Helicobacter pylori, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Jika kamu memiliki kondisi medis lain yang bisa menyebabkan achlorhydria, mengonsultasikannya dengan dokter akan membantu mengelola gejala yang dialami.

Prognosis achlorhydria sebenarnya baik. Namun, jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan risiko yang lebih besar. Nah, jika kamu merasa menemukan tanda dan gejala yang mengarah pada kondisi ini, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat, ya!

Baca Juga: Gastritis: Jenis, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya