Afasia Broca: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatan

Berbicara jadi tidak lancar setelah mengalami cedera

Afasia adalah gangguan bicara yang menyebabkan seseorang kesulitan memahami atau menghasilkan ucapan dengan lancar dan koheren. Umumnya, ini terjadi karena kerusakan tertentu pada bagian otak yang bertanggung jawab dalam mengatur bahasa. Berdasarkan letak terjadinya kerusakan, afasia dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah afasia Broca atau Broca's aphasia.

Afasia Broca adalah jenis afasia yang menyebabkan seseorang tidak bisa menghasilkan ucapan dengan lancar dan efisien. Mereka dapat memahami ucapan, tetapi kesulitan untuk menghasilkan kalimat yang lengkap. Misalnya, seseorang ingin mengucapkan “saya ingin membaca buku”, tetapi kalimat yang terucap mungkin hanya “saya buku”.

Gangguan bicara ini pertama kali diidentifikasi oleh seorang dokter asal Prancis bernama Pierre Paul Broca pada tahun 1861. Data tentang kejadian gangguan bicara yang juga disebut sebagai afasia ekspresif ini sangat terbatas. Sebagai gambaran, diperkirakan sekitar satu juta orang di Amerika Serikat mengalami afasia.

Orang dengan afasia Broca biasanya juga rentan mengalami stres dan depresi karena mereka menyadari kesulitannya untuk mengucapkan kalimat dengan benar.

1. Gejala

Afasia Broca: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi gangguan berbicara (vibrahealthcare.com)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, orang dengan afasia Broca memiliki kesulitan dalam mengucapkan kalimat secara lengkap, tetapi mereka dapat memahami bahasa dengan baik atau normal. Selain itu, penderitanya mungkin juga mengalami beberapa gejala lainnya, seperti:

  • Ritme bicara tidak normal.
  • Tata bahasa yang buruk.
  • Berhenti berlebihan saat mencoba berbicara.
  • Penghilangan kata ganti, preposisi, atau kata penghubung saat bicara, misalnya "dan", "atau", "tetapi".
  • Kesulitan menggunakan kata kerja daripada kata benda saat berbicara.
  • Kesulitan mengulang frasa.
  • Kesulitan menulis.
  • Gangguan membaca kalimat yang panjang, terutama dengan suara keras.
  • Frustrasi atau rasa kesal, entah karena kesulitan itu sendiri atau karena adanya kerusakan pada area otak yang berdekatan yang mengontrol penghambatan emosi negatif.
  • Mengalami kelumpuhan atau kelemahan di sisi kanan.

2. Penyebab

Afasia Broca: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi otak manusia (pixabay.com/VSRao)

Afasia Broca merupakan gangguan bicara yang terjadi karena adanya kerusakan pada salah satu bagian otak yang disebut area Broca. Area ini terletak di lobus frontal inferior dan bertanggung jawab dalam mengatur gerakan motorik, mengatur bahasa, membantu merangkai kata, serta membentuk kalimat lengkap dengan lancar.

Stroke adalah gangguan medis yang paling sering memengaruhi area Broca, meskipun beberapa kondisi medis lain mungkin juga bisa menyebabkan kerusakan yang sama. Misalnya tumor otak, tumor metastatik yang menyebar dari tubuh ke otak, infeksi otak, cedera kepala, atau demensia.

Baca Juga: Penyakit Whipple: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Diagnosis

Afasia Broca: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi dokter dan pasien (pexels.com/MART PRODUCTION)

Untuk menegakkan diagnosis afasia Broca, dokter mungkin akan melakukan evaluasi medis untuk mengetahui kemampuan memahami dan berkomunikasi. Pemeriksaan ini mungkin termasuk mengenali pola bicara pasien, menanyai pemahaman bahasa yang  diucapkan oleh orang lain, mengulangi frasa dan kata, menulis, ataupun menamai objek.

Pengujian CT scan atau MRI mungkin juga diperlukan untuk mengetahui apakah ada cedera di kepala atau mengalami stroke, tumor, atau infeksi otak lainnya yang terjadi di area Broca.

4. Perawatan medis

Afasia Broca: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi terapi wicara (pexels.com/SHVETS production)

Tidak ada perawatan standar untuk menangani afasia Broca. Rencana perawatan biasanya dengan terapi wicara dan bahasa, di mana keterlibatan ahli terapi wicara, neuropsikolog, dan ahli saraf akan sangat membantu pengembangan perawatan dengan lebih baik.

Selain itu, perawatannya bersifat simtomatik dan suportif, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Beberapa orang dengan kondisi ini dapat pulih secara fungsional, selama tidak ada penyakit penyerta atau defisit neurologis, seperti demensia. Meski demikian, ini butuh waktu pemulihan yang cukup lama, bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

5. Perawatan rumahan

Afasia Broca: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Perawatanilustrasi berbicara depan cermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selain bantuan ahli wicara untuk menangani afasia Broca, pasien juga bisa mencoba melakukan beberapa teknik latihan verbal untuk mempercepat masa pemulihan, misalnya:

  • Sering melakukan latihan interaksi verbal dengan orang terdekat atau orang yang kamu percayai.
  • Mengondisikan ruangan supaya tidak terlalu bising untuk menghilangkan gangguan yang tidak perlu.
  • Berlatih berbicara di depan cermin dengan kata-kata sederhana, misalnya "apa kabar?", "mau makan apa?", dan lain sebagainya.
  • Terus mencoba dan jangan pernah putus asa.

Itulah beberapa fakta seputar afasia Broca. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gangguan atau kesulitan berbicara dan memahami ucapan orang lain, ada baiknya segera menghubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya lebih dini, karena afasia Broca juga bisa menjadi tanda masalah serius.

Baca Juga: Oral Thrush: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya