Bisa Mengancam Jiwa, Kenali Tanda Atresia Pulmonal pada Bayi

Bukan kemerahan, kulit bayi berwarna keungunan setelah lahir

Atresia pulmonal atau atresia paru (pulmonary atresia) adalah kondisi langka yang terjadi akibat tidak berkembangnya katup paru-paru yang mengontrol aliran darah dari jantung ke paru-paru. Cacat ini menyebabkan darah tidak bisa mengalir ke paru-paru untuk mengambil oksigen bagi tubuh.

Katup yang seharusnya membuka dan menutup tersebut justru membentuk lembaran jaringan padat, yang menghalangi perjalanan normal darah mengambil oksigen. Kondisi ini mengakibatkan darah menggunakan jalur lain untuk melewati katup paru (katup pulmonal) yang tidak terbentuk tersebut.

Atresia pulmonal adalah kondisi bawaan yang biasanya terlihat segera setelah bayi lahir. Diperkirakan kondisi ini memengaruhi sekitar 1 dari 10.000 kelahiran hidup.  Berbahayakah kondisi ini? Apa saja gejala, penyebab, dan penanganannya? Berikut ulasannya.

1. Tanda dan gejala atresia pulmonal

Bisa Mengancam Jiwa, Kenali Tanda Atresia Pulmonal pada Bayiilustrasi bayi denan atresia paru (unsplash.com/Patricia Prudente)

Gejala atresia paru biasanya muncul pada beberapa jam atau hari pertama kehidupan bayi. Tanda dan gejalanya mungkin termasuk:

  • Warna kulit pucat atau kebiruan (sianosis), terutama bibir, jari tangan, dan kaki
  • Napas cepat atau sesak napas
  • Mudah lelah
  • Masalah makan yang buruk (misalnya bayi mungkin lelah atau berkeringat saat menyusu)
  • Kantuk yang ekstrem

2. Penyebab dan faktor risiko atresia paru

Bisa Mengancam Jiwa, Kenali Tanda Atresia Pulmonal pada Bayiilustrasi kehamilan (unsplach.com/Andrew Seaman)

Jantung memiliki empat ruang berongga, yang terbagi menjadi dua di sisi kiri dan dua di sisi kanan. Ruang di sisi kanan berfungsi memindahkan darah ke paru-paru melalui pembuluh darah yang disebut arteri pulmonalis, sedangkan ruang sisi kiri bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Dari jantung, darah masuk ke paru-paru untuk mengambil oksigen, kemudian kembali lagi ke sisi kiri jantung melalui pembuluh darah vena pulmonalis. Darah di sisi kiri jantung dipompa ke seluruh tubuh untuk memasok oksigen.

Darah keluar dari jantung dan masuk ke paru-paru melalui sebuah katup yang disebut katup paru atau katup pulmonal. Katup ini membuka dan menutup saat jantung berdetak dan memungkinkan darah mengalir dari jantung ke paru-paru.

Pada atresia paru, katup ini tidak berkembang, sehingga menghalangi darah mengalir dari jantung ke paru-paru. Tidak diketahui pasti apa penyebab katup pulmonal ini tidak berfungsi. Kondisi ini kemudian memaksa darah menemukan jalur lain untuk menuju paru-paru.

Pada beberapa kasus, darah mengalir melalui lubang yang terbentuk pada sekat atau septum yang memisahkan rongga kiri dan kanan jantung, ini disebut atresia paru dengan defek septum ventrikel (VSD).

Jika tidak ada VSD, ventrikel kanan menerima sedikit aliran darah dan sering kali tidak berkembang. Ini dapat menyebabkan masalah dalam memompa darah ke paru-paru dan tubuh. Kondisi ini disebut atresia paru dengan septum ventrikel utuh.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan kelainan jantung bawaan, seperti:

  • Orang tua yang memiliki kelainan jantung bawaan
  • Seorang ibu yang mengalami obesitas sebelum hamil
  • Merokok sebelum atau selama kehamilan
  • Seorang ibu yang memiliki diabetes yang tidak terkontrol
  • Penggunaan beberapa jenis obat selama kehamilan, seperti obat jerawat tertentu dan obat tekanan darah

Baca Juga: Selalu Waspada, 7 Tanda Serangan Jantung yang Muncul saat Berolahraga

3. Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien atresia pulmonal

Bisa Mengancam Jiwa, Kenali Tanda Atresia Pulmonal pada Bayiilustraisi bayi yang mendapat perawatan intensif (pixabay.com/graphweb)

Tanpa pengobatan, atresia paru hampir selalu berakibat fatal. Bahkan setelah perawatan, ini membutuhkan penanganan khusus yang hati-hati. Komplikasi jangka panjang dari atresia pulmonal mungkin termasuk:

  • Irama jantung tidak normal (aritmia)
  • Gagal jantung
  • Penyempitan arteri pulmonalis
  • Pertumbuhan dan perkembangan yang tertunda
  • Kejang
  • Stroke
  • Endokarditis infeksiosa, yaitu infeksi bakteri pada aliran darah dan menetap pada struktur jantung
  • Kematian

4. Diagnosis atresia pulmonal

Bisa Mengancam Jiwa, Kenali Tanda Atresia Pulmonal pada Bayiilustrasi monitor jantung (pexels.com/Anna Shvets)

Atresia pulmonal dapat didiagnosis sebelum atau setelah bayi lahir. Sebelum lahir, ini bisa dilihat melalui tes prenatal yang digunakan untuk memeriksa cacat lahir dan kondisi lainnya. Kondisi ini mungkin terlihat selama pemeriksaan USG. Jika dicurigai, tes ekokardiogram janin mungkin dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis.

Sementara itu, pada bayi baru lahir, atresia pulmonal biasanya didagnosis dengan adanya gejala warna kulit bayi yang tampak kebiruan, karena darah mereka tidak membawa cukup oksigen.

Selain itu, beberapa tes berikut mungkin juga dilakukan untuk mengonfirmasi temuan:

  • Sinar-X untuk menunjukkan ukuran dan bentuk jaringan, tulang, dan organ. Ini dapat membantu mengetahui seberapa jauh atresia yang terjadi
  • Elektrokardiogram untuk mendeteksi irama jantung
  • Ekokardiogram, yang merupakan tes paling umum untuk atresia paru. Ini dapat menunjukkan masalah dengan struktur jantung, seperti lubang di antara rongga jantung, dan aliran darah yang tidak teratur
  • Kateterisasi jantung yang dapat memberikan informasi rinci struktur jantung dan tekanan darah serta kadar oksigen di jantung, arteri pulmonalis, dan aorta
  • Oksimetri nadi untuk menunjukkan jumlah oksigen dalam darah

5. Pengobatan atresia pulmonal

Bisa Mengancam Jiwa, Kenali Tanda Atresia Pulmonal pada Bayiilustrasi bayi baru lahir (pixabay.com/eloisa)

Pengobatan atresia pulmonal didasarkan pada tingkat keparahan kondisi penderita. Ini dapat meliputi:

  • Penggunaan obat intravena yang disebut prostaglandin untuk mencegah penutupan duktus arteriosus (pembuluh darah yang menghubungan aorta dengan arteri pulmonalis) supaya darah yang miskin oksigen masih dapat mencapai paru-paru
  • Prosedur melalui kateterisasi, yaitu memasang tabung tipis panjang (kateter) ke dalam pembuluh darah dan mengarahkannya ke jantung. Ini meliputi septostomi atrium balon dan penempatan stent (tabung kaku) pada hubungan alami pembuluh darah aorta dan arteri pulmonalis
  • Operasi jantung, misalnya prosedur Glen, prosedur Fonten, atau transplantasi hati

Itulah beberapa informasi medis tentang kelainan jantung bawaan atresia pulmonal atau atresia paru. Sebaiknya segera kunjungi dokter jika menemukan tubuh bayi tampak

Baca Juga: Kenali 7 Jenis Penyakit Jantung yang Paling Banyak Terjadi

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya