Clubbing Finger: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Perubahan jari dan kuku yang tampak membulat

Jari tabuh atau clubbing finger adalah kondisi pembengkakan ujung jari dan kuku yang melengkung ke bawah. Kondisi ini membuat ujung jari dan kuku tampak membulat lebih besar daripada normalnya.

Juga dikenal sebagai hypertrophic osteoarthropathy, clubbing finger tidak berbahaya. Pada beberapa kasus, seseorang mengembangkannya tanpa terkait kondisi medis apa pun. Namun, clubbing finger juga bisa menjadi tanda dan gejala dari beberapa kondisi medis tertentu, seperti masalah paru-paru, jantung, atau radang usus.

Perlu diwaspadai, inilah informasi seputar clubbing finger yang sebaiknya kamu ketahui.

1. Penyebab 

Clubbing Finger: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi clubbing finger, jari tabuh, atau hypertrophic osteoarthropathy (commons.wikimedia.org/Wesalius)

Berdasarkan penyebabnya, clubbing finger dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Jenis primer terkait dengan faktor genetik, yang mana dapat memengaruhi seseorang secara turun-temurun, seperti halnya warna mata atau tinggi badan.

Orang dengan clubbing finger jenis primer biasanya hanya terpengaruh secara fisik, yaitu perubahan pada ujung jari dan kuku yang abnormal. Dilansir Verywell Health, gen HPGD dan SLCO2A1 merupakan gen yang dilaporkan terkait dengan kondisi ini.

Sementara itu, clubbing finger sekunder terjadi karena adanya kondisi medis yang mendasarinya. Beberapa di antaranya adalah:

  • Masalah paru-paru: Kondisi yang dapat menurunkan fungsi paru-paru dapat menurunkan sirkulasi oksigen dan memicu jari tabuh. Ini termasuk kanker paru-paru (penyebab paling umum), fibrosis paru intestinal, fibrosis kistik, bronkiektasis, abses paru, tuberkulosis paru, dan limfoma paru.
  • Masalah kardiovaskular: Gangguan pada sirkulasi darah juga dapat menurunkan kadar oksigen, yang pada akhirnya juga menyebabkan clubbing. Misalnya, gagal jantung kongestif, endokarditis infektif, dan penyakit jantung bawaan sianotik.
  • Penyakit hati kronis: Ini mungkin termasuk sirosis hati.
  • Penyakit saluran pencernaan kronis: Misalnya radang usus seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac, serta disentri.
  • Gangguan metabolik: Termasuk kelenjar tiroid yang terlalu aktif, penyakit Graves.

2. Tanda dan gejala 

Clubbing Finger: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi clubbing finger, jari tabuh, atau hypertrophic osteoarthropathy (commons.wikimedia.org/James Heilman, MD)

Clubbing finger dapat memengaruhi jari tangan maupun jari kaki, baik salah satu maupun keduanya (bilateral). Kondisi ini biasanya tidak disertasi rasa sakit, melainkan hanya memengaruhi tampilan fisik.

Orang dengan clubbing finger primer memiliki jari tangan atau kaki yang secara alami tampak besar, menonjol, dan bulat. Ini adalah kondisi bawaan yang terjadi sejak lahir, dan biasanya terlihat selama masa kanak-kanak atau remaja. Tampilan jari yang bulat dan menonjol tersebut umumnya tidak banyak berubah seiring waktu.

Sementara itu, jenis sekunder memengaruhi seseorang secara bertahap, yang menyebabkan perubahan pada tampilan jari seiring waktu. Selain itu, beberapa fitur lain mungkin juga akan muncul yang tidak hadir pada clubbing finger jenis primer, seperti:

  • Pelunakan kuku.
  • Bantalan kuku yang melembut dan terasa kenyal.
  • Kuku tampak “mengambang”, bukan menempel kuat pada jari.
  • Tidak adanya sudut antara kuku dan kutikula.
  • Pembesaran di area distal jari, yaitu tempat jari bertemu kuku.
  • Kuku yang melengkung ke bawah yang menyerupai lengkungan sendok.
  • Peradangan pada bantalan kuku yang menyebabkan rasa hangat dan memerah.
  • Kuku yang mengilap dan menonjol.

Baca Juga: Jari Kaku Tidak Bisa Lurus, Ini 8 Fakta seputar Trigger Finger

3. Bagaimana kondisi medis menyebabkan clubbing finger? 

Clubbing Finger: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi terapi oksigen untuk membantu pernapasan (pexels.com/cottonbro)

Mekanisme terjadinya clubbing finger sebenarnya tidak banyak diketahui. Akan tetapi, ini dikaitkan dengan penurunan kadar oksigen dalam tubuh. Para ahli menyimpulkan bahwa clubbing finger terjadi sebagai respons tubuh ketika kadar oksigen rendah.

Dilansir Medical News Today, ketika kadar oksigen rendah, ini memicu peningkatan kepadatan pembuluh darah kecil (kapiler). Kondisi ini dapat meningkatkan pelepasan plateled-derived growth factor (PDGF) dan faktor pertumbuhan endotel vaskular atau vascular endothelial growth factor (VEGF).

Peningkatan PDGF dan VEGF ini dapat meningkatkan vaskularisasi dan permeabilitas pembuluh darah, sehingga memengaruhi jaringan dan menyebabkan perubahan tampilan jari seperti pada clubbing finger.

4. Diagnosis 

Clubbing Finger: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tes darah (cen.acs.org)

Terkadang, gejala jari tabuh tidak terlalu kentara sehingga sulit bagi dokter untuk mendiagnosis kondisi tersebut. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, gejala, dan meninjau riwayat kesehatan pasien dan keluarga secara lengkap.

Beberapa kriteria objektif yang juga umum digunakan untuk menilai clubbing finger di antaranya:

  • Lovibond angle: Pada kondisi normal, kita menemukan adanya sudut tajam antara dasar kuku dan kutikula. Ini tidak ditemukan pada orang dengan clubbing finger.
  • Rasio kedalaman distal atau interfalangeal: Falang adalah tulang-tulang pada jari yang memisahkan setiap sambungan jari. Rasio kedalaman distal merupakan rasio kedalaman falangeal distal dengan kedalaman interfalangeal jari tengah.
  • Adanya tanda Schamroth: Tanda yang digambarkan sebagai lubang kecil yang terbentuk ketika kita menyatukan kedua kuku (misalnya menempelkan kuku telunjuk kanan dengan telunjuk kiri). Ketika lubang ini menghilang, ini digambaran sebagai tanda Schamroth.
  • Tes lain untuk menilai kondisi medis yang mendasari: Misalnya tes fungsi paru-paru, tes gas darah arteri, tes darah, rontgen dada, dan lain sebagainya.

5. Pengobatan 

Clubbing Finger: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (unsplash.com/Mufid Majnun)

Pada dasarnya, clubbing finger merupakan kondisi asimtomatik dan tidak menyebabkan masalah kesehatan, kecuali terdapat penyakit tertentu yang mendasarinya.

Pengobatan biasanya difokuskan untuk mengobati kondisi medis yang menyebabkan kondisi jari ini jika yang terjadi adalah clubbing finger sekunder. Ini mungkin termasuk perawatan penyakit pernapasan, terapi oksigen, perawatan penyakit jantung, terapi intervensi untuk kanker, dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan kondisi yang menyebabkannya.

Jika kamu memiliki clubbing finger, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Nantinya, bila ditemukan penyebabnya, maka clubbing finger juga dapat diatasi sekaligus mencegah risiko komplikasi permanen yang serius.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Mengatasi Kuku Jari Kaki yang Tumbuh ke Dalam

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya