5 Fakta Paru-paru Hitam yang Rentan Menyerang Pekerja Batu Bara

Akibat seringnya menghirup debu halus batu bara 

Penyakit paru-paru hitam (black-lung disease) atau juga dikenal sebagai coal worker’s pneumonoconiosis (CWP) adalah kondisi yang ditandai dengan adanya pigmen hitam pada paru-paru. Ini terjadi akibat seringnya menghirup debu halus batu bara selama melakukan aktivitas penambangan.

Penyakit yang juga disebut dengan penyakit paru-paru akibat kerja ini, dilaporkan memengaruhi sekitar lebih dari 10 persen penambang yang bekerja di atau dekat dengan tambang selama 25 tahun atau lebih. Prevalensinya juga diperkirakan terus meningkat meskipun sempat ada perbaikan pada beberapa dekade sebelumnya.

Gejala pneumonokoniosis biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Nah untuk mewaspadainya, yuk ketahui fakta-fakta medis penyakit paru-paru hitam, termasuk gejala, penyebab, diagnosis, serta penanganannya berikut ini!

1. Tanda dan gejala penyakit paru-paru hitam 

5 Fakta Paru-paru Hitam yang Rentan Menyerang Pekerja Batu Barailustrasi batuk untuk memperlambat detak jantung (freepik.com/stockking)

Penyakit paru-paru hitam dibagi menjadi dua kategori, yaitu sederhana dan kompleks. CWP sederhana adalah penyakit paru-paru hitam yang paling umum dan ditandai dengan adanya peradangan atau sejumlah kecil jaringan parut di paru-paru. Sedangkan CWP kompleks atau disebut fibrosis paru masif progresif adalah CWP dengan jaringan parut yang lebih parah dan dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian.

Tidak semua orang yang bekerja di industri batu bara akan mengembangkan penyakit ini. Namun, risikonya meningkat pada mereka yang terus-menerus terpapar debu halus batu bara.

Seseorang yang mengalami CWP biasanya mulai mengembangkan gejalanya setelah bertahun-tahun terkena paparan debu batu bara. Ini dimulai dengan kondisi ringan yang dikenal dengan antrakosis dan tidak memiliki gejala.

Namun seiring waktu, gejala dapat berkembang menjadi lebih buruk, seperti  sesak napas, dada sesak dan batuk terus-menerus, termasuk batuk kering ataupun basah yang terkadang disertai dahak hitam.

2. Bagaimana penyakit paru-paru hitam menyerang tubuh? 

5 Fakta Paru-paru Hitam yang Rentan Menyerang Pekerja Batu Barailustrasi penambangan batu bara (pixabay.com/herbert2512)

Debu batu bara adalah partikel berbahaya yang mengandung senyawa seperti karbon dan silika. Jika masuk ke dalam tubuh, senyawa-senyawa tersebut dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, seperti pneumonokoniosis dan silikosis.

Debu-debu halus batu bara dapat terhirup masuk ke paru-paru dan mengendap di kantung udara paru-paru yang disebut alveoli. Sementara partikel debu yang lebih besar, biasanya terperangkap di saluran udara besar dan dikeluarkan melalui batuk atau tertelan.

Di dalam alveoli,  partikel debu halus ini tidak dapat dihilangkan atau dipecah. Kondisi ini, akhirnya memicu sel-sel kekebalan tubuh, yang disebut makrofag, menyerang partikel debu tersebut untuk menyingkirkannya. Aktivitas dari sistem kekebalan tubuh inilah yang kemudian menyebabkan reaksi peradangan pada paru-paru dan menimbulkan jaringan parut (fibrosis), yang pada gilirannya menyebabkan penyakit paru-paru hitam.

Baca Juga: 5 Tips Efektif untuk Mencegah Kanker Paru-Paru, Lakukan dari Sekarang!

3. Komplikasi yang bisa terjadi akibat penyakit paru-paru hitam 

5 Fakta Paru-paru Hitam yang Rentan Menyerang Pekerja Batu Barailustrasi penyakit paru-paru hitam (pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Selain gejala-gejala yang telah disebutkan, penyakit paru-paru hitam juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, di antaranya:

  • Gagal jantung kanan, yang terjadi karena peningkatan tekanan darah pada arteri pulmonalis (pembuluh darah yang membawa darah dari sisi kanan jantung ke paru-paru) akibat jaringan parut yang meluas
  • Sindrom Caplan atau disebut juga rheumatoid pneomonoconiosis, adalah peradangan dan jaringan parut pada paru-paru akibat menghirup debu anorganik. Tetapi ini jarang terjadi
  • Peningkatan risiko kanker paru-paru, khususnya karsinoma sel skuamosa paru-paru
  • Bronkitis kronis, yaitu peradangan jangka panjang pada saluran pernapasan
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), merupakan peradangan yang menghalangi aliran udara dari paru-paru

4. Bagaimana penyakit paru-paru hitam didiagnosis? 

5 Fakta Paru-paru Hitam yang Rentan Menyerang Pekerja Batu Barailustrasi dokter membuat diagnosis (pexels.com/cottonbro)

Coal worker’s pneumonoconiosis didiagnosis berdasarkan hasil pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan gejala. Jika dicurigai CWP, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Rontgen dada untuk mengetahui gambaran pada paru-paru
  • CT Scan untuk menemukan kelainan yang lebih kecil. Pada orang dengan CWP, biasanya ditemukan nodul kecil berdiameter 2-5 milimeter yang tersebar di lobus atas paru-paru. Fibrosis masif  progresif didiagnoss jika ada nodul berdiameter lebih dari 1-2 sentimeter
  • Pemeriksaan bronkoskopi dan studi MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau PET (Positron Emission Tomography) terkadang juga diperlukan untuk menyingkirkan diagnosis lain.

5. Penanganan untuk penyakit paru-paru hitam 

5 Fakta Paru-paru Hitam yang Rentan Menyerang Pekerja Batu Barailustrasi terapi oksigen untuk membantu pernapasan (pexels.com/cottonbro)

Penyakit paru-paru hitam bisa dicegah, tetapi tidak ada pengobatan khusus yang dapat mengembalikan kerusakan akibat debu bata bara ini. Pengobatan difokuskan untuk meredakan gejala dan mencegah kerusakan paru-paru lebih lanjut.

Beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit paru-paru hitam, termasuk:

  • Penggunaan obat-obatan, seperti inhaler
  • Penggunaan oksigen tambahan, untuk meningkatkaan suplai udara ke paru-paru jika dibutuhkan
  • Rehabilitasi paru, yaitu program latihan yang dapat membantu belajar teknik pernapasan dan mengelola gejala penyakit paru-paru hitam
  • Transplantasi paru-paru, biasanya direkomendasikan jika penyakit berkembang ke stadium yang lebih parah

Melakukan langah-langkah pencegahan sangat penting untuk menghindari memperburuknya kondisi maupun komplikasi yang lebih serius. Langkah ini termasuk mengurangi paparan debu batu bara ataupun debu logam, berhenti merokok, menghindari asap rokok, dan menggunakan alat pelindung (respirator).

Selain langkah pencegahan, Orang dengan CWP juga disarankan untuk rutin melakukan kunjungan ke penyedia layanan kesehatan untuk pemantauan kondisinya. Pengujian rutin, seperti tes fungsi paru-paru atau rontgen dada biasanya diperlukan.

Jika kamu adalah pekerja penambang batu bara, sebaiknya selalu mengikuti prosedur keselamatan kerja yang sudah ditetapkan, ya. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki pedoman bagi semua penambang batu bara untuk selalu menggunakan masker, mencuci kulit yang bersentuhan dengan debu, mencuci muka dan tangan sebelum makan dan minum, serta membersihkan debu dari semua pakaian dengan aman.

Baca Juga: Kanker Paru-Paru, Penyebab Utama Kematian akibat Kanker di Indonesia

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya