5 Fakta Sindrom Pipa Berkarat, Penyebab ASI Berdarah di Awal Menyusui

Bisakah ASI berdarah diberikan pada bayi? 

Saat pertama kali menyusui, sebagai orangtua baru, kamu mungkin bertanya-tanya ketika menjumpai ASI yang keluar berwarna kemerahan. Cairan tersebut terlihat selayaknya air yang keluar dari pipa berkarat karena mengandung sedikit campuran darah.

Dalam literatur medis, kondisi ini disebut dengan sindrom pipa berkarat atau rusty pipe syndrome. Umumnya ini tidak berbahaya, tetapi kamu juga perlu mewaspadainya. Nah, untuk lebih memahami tentang kondisi yang menyebabkan perubahan warna ASI ini, yuk, simak uraian selengkapnya berikut!

1. Apa itu sindrom pipa berkarat?  

5 Fakta Sindrom Pipa Berkarat, Penyebab ASI Berdarah di Awal Menyusuiilustrasi menyusui (pexels.com/Jonathan Borba)

Sindrom pipa berkarat merupakan kondisi perubahan warna ASI yang muncul pada hari-hari pertama menyusui. Ini ditandai dengan warna ASI yang terlihat berkarat seperti air kotor dari pipa tua berkarat atau berwarna merah muda, oranye, atau pun cokelat, yang berasal dari campuran sedikit darah dalam Kolostrum (ASI pertama).

Sebuah studi tahun 2018 dalam Residência Pediátrica, juga menjelaskan bahwa sindrom pipa berkarat juga bisa terjadi selama masa kehamilan. Kondisi ini hadir secara spontan, tanpa rasa sakit, dan bisa memengaruhi satu atau dua payudara.

Sindrom pipa berkarat jarang terjadi sehingga tidak semua ibu menyusui dapat mengalaminya. Biasanya kondisi ini lebih sering ditemui pada ibu yang baru pertama kali menyusui dalam hidupnya.

2. Penyebab sindrom pipa berkarat 

5 Fakta Sindrom Pipa Berkarat, Penyebab ASI Berdarah di Awal Menyusuiilustrasi ibu menyusui (pexels.com/Anna Shvets)

Saat hamil, perempuan mengalami banyak perubahan tubuh, termasuk perubahan pada payudara untuk persiapan menyusui. Dalam kondisi ini, tubuh meningkatkan aliran darah ke payudara untuk pertumbuhan dan perkembangan saluran susu dan kelenjar penghasil ASI. Ini menyebabkan pembengkakan pada payudara.  

Setelah melahirkan, beberapa sisa darah dari pembengkakan payudara ini dapat meresap ke dalam saluran susu. Inilah yang kemudian menyebabkan ASI sedikit bercampur darah dan menghasilkan warna karat atau cokelat seperti tanda sindrom pipa berkarat.

Baca Juga: 5 Penyebab Sindrom Baby Blues yang Rentan Mengenai Para Ibu

3. Berapa lama sindrom pipa berkarat bertahan? 

5 Fakta Sindrom Pipa Berkarat, Penyebab ASI Berdarah di Awal Menyusuiilustrasi ibu dan bayi (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Sindrom pipa berkarat adalah kondisi yang sementara dan bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun terkadang, memang membutuhkan waktu untuk proses pembersihan darah dalam ASI. Biasanya bisa memakan waktu sekitar seminggu. Selama waktu ini, ASI seharusnya sudah menjadi lebih baik karena mulai adanya peningkatan produksi.

Sekadar informasi, adapun ciri-ciri warna ASI normal yaitu berwarna kuning, putih, bening, krem, atau semburat biru. Warna ASI ini juga dapat berubah seiring waktu sesuai tahapannya, yaitu:

  • Tahapan kolostrum: yaitu ASI pertama yang dibuat tubuh. Ia lebih sering berwarna kuning atau oranye karena tingginya kandungan beta-karoten.
  • Tahapan susu transisi: warna ASI berubah dari kuning menjadi putih.
  • Tahapan susu matang: warna ASI pada tahap ini memiliki tampilan yang berbeda tergantung kandungan lemaknya. Pada jenis foremilk (kandungan lemak rendah) memiliki warna jernih atau kebiruan. Sedangkan hindmilk (kandungan lemak tinggi) memiliki tampilan putih atau kuning yang lebih tebal.

4. Kapan harus menemui dokter? 

5 Fakta Sindrom Pipa Berkarat, Penyebab ASI Berdarah di Awal Menyusuiilustrasi bayi menangis (pexels.com/RODNAE Productions)

ASI berkarat sebenarnya bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan karena ini tidak berbahaya. Bahkan, kamu masih bisa memberikannya kepada bayi karena ASI tersebut masih bagus dan bergizi tinggi.

Akan tetapi, jika kamu tidak mengalami perbaikan dari hari ke hari atau selama waktu satu minggu, pertimbangkan untuk menemui dokter. Karena ASI dengan jumlah darah yang lebih besar, mungkin tidak cocok untuk bayi. Ini bisa menyebabkan bayi lebih sering muntah atau mengeluarkan sedikit darah saat buang air besar.

5. Penyebab lain darah dalam ASI 

5 Fakta Sindrom Pipa Berkarat, Penyebab ASI Berdarah di Awal Menyusuiilustrasi ibu hamil memegang apel (pexels.com/SHVETS production)

Darah dalam ASI merupakan masalah yang umum dalam menyusui. Selain sindrom pipa berkarat, ini juga bisa terjadi akibat penyebab lain, seperti:

  • Puting pecah-pecah, luka, eksim, atau goresan pada puting.
  • Kerusakan payudara atau puting yang mungkin terjadi karena pompa payudara atau cedera ketika menyusui.
  • Mastitis: yaitu infeksi payudara yang dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan keluarnya cairan puting yang berdarah.
  • Papiloma: pertumbuhan kecil di saluran susu yang dapat membuat darah masuk ke ASI.
  • Kanker payudara: beberapa bentuk kanker payudara dapat menyebabkan darah bocor dari puting.
  • Diet: konsumsi beberapa makanan, minuman, suplemen, atau obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan perubahan warna pada ASI. Misalnya buah bit, sayuran hijau, atau rumput laut.

Meskipun sindrom pipa berkarat bukanlah kondisi medis yang serius, tetapi perdarahan yang terus berlanjut bisa menjadi pertanda kondisi lainnya. Temui dokter jika kamu merasa kondisi puting berdarah yang kamu alami cukup mengkhawatirkan.

Baca Juga: 9 Kebiasaan yang Dapat Menurunkan Produksi ASI, Jarang Disadari

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya