Pseudofolliculitis Barbae: Peradangan akibat Masuknya Rambut ke Kulit 

Bisa terjadi di area janggut atau kemaluan

Pseudofolliculitis barbae adalah peradangan akibat rambut yang tumbuh ke dalam kulit. Kondisi ini paling sering dipicu oleh pencukuran rambut terminal, yaitu rambut yang tebal, kasar, dan berpigmen yang mulai tumbuh setelah pubertas. 

Peradangan ini umumnya berkembang di area janggut (pipi bawah, rahang, dagu, dan leher), tetapi juga dapat terjadi di berbagai area tubuh di mana rambut terminal tumbuh, seperti ketiak dan kemaluan. Berikut ini ulasan lengkap pseudofolliculitis barbae.

1. Gejala biasanya berupa benjolan kecil, bernanah, dan sakit di area yang terkena

Pseudofolliculitis Barbae: Peradangan akibat Masuknya Rambut ke Kulit wikipedia.org/Army Medical Department

Pseudofolliculitis barbae (PFB) ditandai dengan adanya papula (benjolan yang padat dan bulat), rasa gatal, sakit atau nyeri, pustula (lesi berisi nanah, seperti lepuh), dan hiperpigmentasi (penggelapan warna kulit) setelah peradangan.

Gejala ini dapat berkembang atau memburuk dalam satu atau dua hari setelah bercukur. Benjolan yang timbul juga dapat meninggalkan bekas luka timbul (hipertrofik) atau juga keloid jika seseorang yang terkena rentan dengan kondisi tersebut.

2. Bagaimana proses terjadinya pseudofolliculitis barbae?

Pseudofolliculitis Barbae: Peradangan akibat Masuknya Rambut ke Kulit freepik.com/freepik

PFB atau yang juga dikenal sebagai razor bumps terjadi karena adanya penetrasi atau masuknya rambut ke dalam kulit. Ini dapat berkembang melalui penetrasi transfolikuler maupun ekstrafolikel.

Penetrasi transfolikuler yaitu ketika rambut terminal tidak tumbuh dan keluar dari folikel rambut atau pori-pori permukaan kulit, tetapi justru tumbuh secara lateral, yaitu di bawah permukaan kulit.

Sementara itu, penetrasi ekstrafolikel terjadi ketika rambut yang tumbuh di permukaan kulit melakukan “U-turn” atau putar balik masuk kembali dan tumbuh di dalam kulit.

Baca Juga: Apa Guna Rambut di Sekitar Pusar dan Penis? Hati-hati saat Mencukurnya

3. Faktor pemicu yang paling umum adalah pencukuran rambut 

Pseudofolliculitis Barbae: Peradangan akibat Masuknya Rambut ke Kulit pexels.com/Nick Demou

Pencukuran rambut adalah faktor paling umum yang menyebabkan PFB, terutama pencukuran dekat dengan kulit. Pencukuran ini dapat menarik kembali rambut yang dipotong ke bawah permukaan kulit.

Mencukur dapat membuat ujung rambut menjadi tajam dan runcing, yang membuat rambut lebih mudah menembus kulit saat tumbuh. Terlebih, rambut terminal memiliki karakteristik tebal dan kasar yang juga memudahkan untuk menembus kulit.

Selain mencukur, beberapa faktor berikut juga dapat memicu perkembangan PFB, yaitu:

  • Rambut keriting: meski dapat terjadi pada semua jenis rambut, rambut keriting yang memiliki ciri lebih kencang cenderung berputar kembali masuk ke dalam kulit.
  • Genetik: menurut laporan dalam Journal of Investigative Dermatology, seseorang yang memiliki substitusi nukleotida tunggal dalam gen keratin spesifik (K6hf), enam kali lebih mungkin mengembangkan PFB
  • Kelainan hormonal hirsutisme, yaitu memiliki rambut wajah yang berlebihan
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

4. Alat dermatoskopi biasanya digunakan untuk diagnosis ruam kulit ini 

Pseudofolliculitis Barbae: Peradangan akibat Masuknya Rambut ke Kulit freepik.com/wavebreakmedia_micr

PFB  biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan klinis. Dokter kulit mungkin akan melakukan dermatoskopi untuk melihat ada tidaknya rambut yang tumbuh ke dalam kulit.

Pemeriksaan ini menggunakan alat dermoscope, yaitu alat genggam mirip kaca pembesar. Alat ini dapat memperbesar kulit hingga 10 kali. Jika terdapat pertumbuhan rambut dalam kulit, akan terlihat seperti garis abu-abu tua atau hitam atau bintik-bintik di bawah kulit.

Dalam beberapa kasus, kultur kulit mungkin dilakukan untuk memeriksa infeksi bakteri. Namun, ini sangat jarang dilakukan.

5. Pengobatan terbaik adalah pencegahan 

Pseudofolliculitis Barbae: Peradangan akibat Masuknya Rambut ke Kulit unsplash.com/Supply

Melansir Verywell Health, pengobatan terbaik adalah dengan pencegahan, yaitu mencegah mencukur rambut sepenuhnya atau tidak mencukur rambut. Namun, jika membiarkan rambut tumbuh bukanlah pilihan, beberapa perawatan berikut mungkin dapat dilakukan, termasuk:

  • Menerapkan teknik mencukur yang benar, seperti melembapkan rambut sebelum mencukur, tidak menarik kulit terlalu kencang saat mencukur, menggunakan pisau cukur tunggal atau pisau cukur listrik atau menggunakan gunting, dan mencukur searah dengan pertumbuhan rambut
  • Menggunakan obat perontok rambut. Namun, ini dapat menyebabkan iritasi, rasa terbakar, dan perih pada beberapa orang. Sebaiknya gunakan dengan hati-hati dan ikuti petunjuk penggunaan dengan benar
  • Eksfoliasi topikal dan keratolitik untuk mengangkat sel kulit mati di permukaan kulit dan melembutkan keratin rambut yang mencegah rambut berputar balik dan tumbuh dalam kulit. Seperti asam alfa-hidroksi (termasuk asam glikolat), asam salisilat, retinoid topikal, atau penggunaan lulur
  • Steroid topikal untuk mengatasi peradangan
  • Jika PFB parah dan tidak merespons pengobatan lain, penghilangan rambut dengan laser atau terapi fotodinamik mungkin diperlukan.

Itulah beberapa fakta tentang pseudofolliculitis barbae. Praktik perawatan rambut yang benar sangat bermanfaat untuk mencegahnya timbul kembali.

Baca Juga: Hati-hati, Kamu Bisa Tertular Kutu Rambut dari 7 Cara Tak Terduga Ini

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya