Sindrom Felty: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Gejala hampir mirip dengan artritis reumatoid

Sindrom Felty adalah kelainan langka yang bikin penderitanya mengalami komplikasi artritis reumatoid, splenomegali (pembesaran limpa), dan neutropenia (penurunan jumlah sel darah putih). Diyakini bahwa sindrom Felty adalah gangguan autoimun, yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh itu sendiri.

Perempuan diketahui memiliki risiko tiga kali lebih besar mengalami gangguan ini ketimbang laki-laki. Umumnya, penyakit ini menyerang kelompok usia 50 hingga 70 tahun. Menarik untuk diketahui, berikut ini fakta seputar sindrom Felty, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatannya.

1. Gejala

Sindrom Felty: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi nyeri pinggang (freepik.com/freepik)

Gejala sindrom Felty mirip artritis reumatoid, yaitu menimbulkan nyeri sendi, sendi kaku dan bengkak, terutama pada tangan, kaki, dan lengan. Namun, keberadaan gejala splenomegali dan neutropenia juga merupakan kondisi khusus yang mendasari sindrom ini.

Gejala splenomegali menyebabkan pengidapnya mengalami pembesaran dan pembengkakan limpa. Limpa merupakan organ tubuh manusia yang terletak tepat di belakang tulang rusuk kiri. Organ seukuran kepalan tangan ini berfungsi untuk mengontrol sel darah putih dan membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.

Kerusakan limpa biasanya menyebabkan gejala nyeri tumpul pada perut sisi kiri atau punggung, serta gangguan makan. Penderitanya akan merasa cepat kenyang saat mulai makan, karena pembesaran limpa tersebut menekan perut. Namun, beberapa penderita lainnya mungkin tidak mengalami gejala yang mengganggu.

Sementara itu, gejala neutropenia atau penurunan jumlah sel darah putih menyebabkan penderitanya rentan mengalami infeksi tertentu.

Gejala tambahan yang mungkin juga dialami oleh orang dengan sindrom Felty meliputi demam, anemia, mata terbakar dan kotoran mata, penurunan berat badan, kelelahan, luka atau pigmentasi cokelat abnormal pada tungkai kaki, penurunan trombosit darah, dan/atau pembengkakan pembuluh darah (vaskulitis).

2. Apa itu artritis reumatoid?

Sindrom Felty: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi seseorang dengan artrtitis reumatoid (pixabay.com/nastya_gepp)

Artritis reumatoid adalah penyakit autoimun yang memengaruhi persendian. Ini menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan erosi tulang dan kelainan bentuk sendi. Jika tidak diobati, kerusakan ini dapat menyebabkan penderita kesulitan menggerakkan tangan, pergelangan tangan, lutut, dan/atau pinggul.

Pada beberapa kasus, artritis reumatoid juga dapat merusak berbagai sistem tubuh, seperti kulit, mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah.

Menurut sebuah penelitian dalam The Open Rheumatology Journal tahun 2014, sekitar 1 hingga 3 persen orang dengan artritis reumatoid dipengaruhi oleh sindrom Felty. Sindrom ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki artritis reumatoid selama 10 tahun atau lebih. Meski demikian, artritis reumatoid tidak selalu menjadi penyebab sindrom Felty.

Baca Juga: Neutropenia: Jenis, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

3. Penyebab

Sindrom Felty: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi genetik (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Masih belum diketahui secara jelas apa yang menyebabkan seseorang mengalami sindrom Felty. Namun, para ahli memperkirakan bahwa ini merupakan gangguan autoimun yang terjadi akibat perubahan atau mutasi genetik. Sementara itu, karakter dan lokasi gen mutan penyebab kondisi ini juga belum diketahui.

Menurut keterangan dari National Organization for Rare Disorders (NORD), kondisi genetik ini diturunkan secara autosomal dominan, di mana satu salinan gen yang bermutasi telah dapat menyebabkan gangguan tersebut.

4. Diagnosis

Sindrom Felty: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi sampel darah untuk tes darah (pexels.com/Los Muertos Crew)

Diagnosis sindrom Felty didasarkan pada hasil pemeriksaan klinis, riwayat kesehatan, serta gejala yang menyeluruh. Adanya tiga komplikasi gejala yang telah disebutkan di atas mendasari penegakan diagnosis sindrom ini.

Beberapa tes pencitraan seperti MRI dan/atau CT scan mungkin diperlukan untuk memastikan adanya pembengkakan limpa. Selain itu, tes darah mungkin juga dibutuhkan untuk memeriksa adanya kondisi neutropenia.

5. Pengobatan

Sindrom Felty: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengobatan sindrom Felty bersifat simtomatik dan suportif, yang mana penanganannya berdasarkan gejala yang muncul.

Artritis reumatoid biasanya ditangani dengan obat antiinflamasi nonsteroid, gold salt, atau mungkin perawatan panas.

Sementara itu, splenomegali mungkin ditangani dengan operasi pengangkatan limpa atau disebut splenektomi jika kondisinya parah.

Demikianlah seputar fakta medis sindrom Felty, meliputi gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatannya. Bila kamu mengalami gejala sindrom Felty, apalagi memiliki artritis reumatoid, segera konsultasikan ke dokter. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi.

Baca Juga: Rheumatoid Arthritis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya