Nyeri Hebat pada Bahu dan Lengan? Waspada Sindrom Parsonage-Turner 

Waspada nyeri bahu parah yang menyebar ke lengan

Sindrom Parsonage-Turner (Parsonage-Turner syndrome atau PTS) adalah kelainan neurologis langka yang menyebabkan nyeri hebat di bahu dan lengan. Terkadang, rasa nyeri ini bisa sembuh dengan sendirinya, tapi juga bisa menyebabkan kecacatan yang signifikan.

Seseorang dengan sindrom ini biasanya mengeluhkan kemampuannya untuk melakukan pergerakan di ekstremitas atas, seperti menekuk, mengangkat, atau meraih sesuatu. Nah, untuk memahami gejala, penyebab, diagnosis, serta pengobatannya dengan lebih jelas, yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Nyeri bahu mendadak adalah gejala awal sindrom Parsonage-Turner

Nyeri Hebat pada Bahu dan Lengan? Waspada Sindrom Parsonage-Turner pexels.com/Pixabay

Gejala PTS sangat bervariasi dari orang ke orang. Secara umum, terdapat tiga fase gejala, yang meliputi fase akut, kronis, dan pemulihan.

Fase akut yaitu periode awal munculnya gejala. Ini ditandai dengan nyeri salah satu bahu (unilateral) yang tiba-tiba, agak mendadak, dan mungkin tidak kentara dan terus meningkat dengan cepat dalam keparahan dan intensitasnya. Nyeri ini dapat menjalar ke otot trapezius, lengan atas, lengan bawah, dan tangan.

Melansir Verywell Health, nyeri sindrom ini digambarkan sebagai rasa sakit yang tajam, nyeri, terbakar atau menusuk, yang mana sering kali memburuk pada malam hari. Terkadang, nyeri juga bisa melemahkan massa otot selama beberapa minggu.

Pada fase kronis, nyeri semakin berkurang dan mungkin tidak ada rasa sakit saat area yang terkena diistirahatkan. Namun, gerakan tertentu masih dapat memperburuk kondisi karena saraf yang terkena sebelumnya masih sensitif.

Meski pada fase kronis gejala berkurang, kelemahan otot masih bisa bertahan lama. Gejalanya bisa bervariasi, mulai dari kelemahan ringan hingga menyebabkan kelumpuhan otot. Kelemahan otot ini terjadi akibat kerusakan saraf di area bahu yang terkena.

Selain kelemahan, otot yang terkena mungkin juga mengalami atrofi (menipis dan menyusut). Tak hanya itu, gejala tambahan seperti sensasi mati rasa, tersengat atau terbakar, dan rasa nyeri saat disentuh ringan (disestesia) mungkin juga terjadi.

Pada fase pemulihan, komplikasi sekunder juga dapat terjadi. Ini menyebabkan pergeseran posisi bahu, lengan, pergelangan tangan, dan tangan. Individu yang terkena mungkin juga mengalami pemendekan otot atau tendon yang tidak normal, yang menyebabkan kekakuan sendi dan keterbatasan rentang gerakan.

Menurut beberapa laporan medis, orang yang terkena sindrom ini dapat memulihkan kembali 70 hingga 90 persen kekuatan otot dan tingkat fungsional aslinya dalam waktu dua tahun. Namun, pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa ini bisa memakan waktu lebih lama. Sementara itu, pada kasus yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan kecacatan yang signifikan.

Tak hanya itu, kerusakan saraf yang terjadi juga dapat memengaruhi pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan area kulit yang terkena menjadi memerah, keunguan atau berbintik, edema (pembengkakan), serta pertumbuhan yang lebih cepat dari kulit, rambut, dan kuku.

2. Selain bahu dan lengan, sindrom Parsonage-Turner juga dapat menimbulkan nyeri pada bagian tubuh lain

Nyeri Hebat pada Bahu dan Lengan? Waspada Sindrom Parsonage-Turner pexels.com/Karolina Grabowska

Secara umum, PTS melibatkan pleksus brakialis, yaitu jaringan saraf yang membentang dari tulang belakang melalui leher, ke area ketiak dan bawah lengan. Namun, pada beberapa kasus, saraf di luar pleksus brakialis mungkin juga terlibat, seperti:

  • Pleksus lumbosakral (saraf di bagian bawah punggung), menyebabkan nyeri atau kesemutan pada kaki
  • Saraf frenikus yang berperan mengirimkan sinyal antara otak dan diafragma. Ini menyebabkan sesak napas yang signifikan
  • Saraf laring berulang, menyebabkan suara serak dan hipofonia karena kelemahan dan kelumpuhan parsial pita suara
  • Pada kasus yang lebih jarang, saraf wajah atau kranial mungkin juga dapat terpengaruh

Baca Juga: 9 Penyebab Bahu Terasa Sakit, Apalagi jika Cukup Sering Kamu Rasakan

3. Penyebabnya tidak diketahui sepenuhnya 

Nyeri Hebat pada Bahu dan Lengan? Waspada Sindrom Parsonage-Turner unsplash.com/CDC

Penyebab pasti sindrom Parsonage-Turner belum diketahui. Beberapa peneliti meyakini bahwa faktor risiko berikut berpotensi memicu timbulnya gangguan, yaitu:

  • Lingkungan
  • Genetik
  • Operasi pada pleksus brakialis
  • Persalinan
  • Olahraga berat yang tidak biasa
  • Trauma fisik
  • Infeksi bakteri, virus, atau parasit
  • Imunisasi terbaru
  • Anestesi
  • Penyakit reumatologi atau peradangan jaringan
  • Gangguan autoimun

4. Diagnosis sindrom Parsonage-Turner

Nyeri Hebat pada Bahu dan Lengan? Waspada Sindrom Parsonage-Turner pexels.com/MART PRODUCTION

Untuk menegakkan diagnosis, dokter (ahli saraf) mungkin akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, gejala, dan pemeriksaan klinis secara menyeluruh. Beberapa tes khusus mungkin juga diperlukan, seperti:

  • Elektromiografi untuk menilai kesehatan otot dan saraf yang mengontrol otot. Jika saraf tidak melakukan impuls listrik secara normal saat distimulasi oleh elektroda, ahli saraf dapat mengidentifikasi saraf spesifik apa yang terpengaruh
  • Teknik pencitraan MRI pada pleksus brakiali untuk mengidentifikasi penyebab nyeri bahu dan menemukan otot yang mengalami atrofi
  • X-ray tradisional (radiografi) bahu untuk mengesampingkan kondisi medis lain yang merusak bahu

5. Pengobatan yang bermanfaat untuk meredakan gejala dan mendukung pemulihan 

Nyeri Hebat pada Bahu dan Lengan? Waspada Sindrom Parsonage-Turner pexels.com/cottonbro

Pengobatan pada sindrom yang juga dikenal dengan amiotrofi neuralgia ini difokuskan untuk meringankan gejala, memulihkan, serta mengembalikan fungsi normal lengan dan bahu yang terkena.

Pada fase akut, obat-obatan seperti opiat dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat mengurangi nyeri. Sementara pada fase akut, obat yang dikenal sebagai co-analgesic dapat diberikan, termasuk gabapentin, karbamazepin, dan amitryptilin.

Terapi fisik dan terapi pereda nyeri (seperti perawatan panas-dingin) mungkin juga bermanfaat untuk meredakan nyeri dan menjaga kekuatan otot dan rentang gerak sendi. Namun, latihan fisik biasanya tidak dapat dilakukan selama fase akut karena dapat memperburuk rasa sakit.

Pada nyeri saraf yang parah dan tidak responsif pada pengobatan lain, pembedahan termasuk cangkok saraf dan transfer tendon mungkin bisa jadi solusi terbaik.

Itulah sederet fakta medis seputar sindrom Parsonage-Turner. Bila mengalami gejalanya, baiknya periksakan diri ke dokter. Diagnosis dini dan perawatan yang tepat sangat bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan pemulihan secara penuh.

Baca Juga: Nyeri Tangan selama WFH, Begini Tips Mengatasi dan Mencegahnya

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya