Telogen Effluvium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Apakah stres adalah salah satu pemicunya?

Kehilangan sekitar 100 helai rambut sehari itu normal, yang merupakan bagian dari siklus rambut. Rambut akan tumbuh selama beberapa tahun, kemudian beristirahat selama beberapa bulan, mengalami kerontokan, dan tumbuh kembali.

Namun, kerontokan yang terus meningkat hingga menyebabkan penipisan rambut bisa menjadi tanda kondisi yang disebut telogen effluvium. Ini adalah kerontokan rambut yang terjadi karena adanya gangguan pada siklus rambut.

Apakah kamu mengalaminya? Benar nggak, sih, kondisi ini bisa dipicu oleh stres? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

1. Gambaran umum kerontokan rambut pada telogen effluvium

Telogen Effluvium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi orang memegang rambut (pexels.com/Skitterphoto)

Rambut memiliki  siklus perkembangan yang dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase pertumbuhan (anagen), fase transisi (katagen), dan fase istirahat (telogen). Pada kulit kepala orang yang sehat, mereka memiliki sekitar 85 persen rambut anagen, 15 persen rambut telogen, dan mungkin beberapa berada pada katagen.

Folikel rambut menumbuhkan rambut anagen sekitar 4 tahun, kemudian beristirahat selama sekitar 4 bulan. Telogen effluvium adalah kondisi kerontokan rambut yang terjadi ketika fase pertumbuhan melambat, yang berarti lebih sedikit rambut yang berada pada fase berikutnya, yaitu fase transisi dan istirahat.

Jika jumlah rambut menurun selama fase telogen, folikel rambut yang lebih aktif akan muncul. Inilah yang kemudian menyebabkan kerontokan rambut telogen effluvium.

2. Penyebab telogen effluvium

Telogen Effluvium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi ibu hamil (pixabay.com/regina_zulauf)

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan telogen effluvium, di antaranya adalah:

  • Stres. Dilansir WebMD, apa pun yang membuat tubuh stres membuat rambut stres, termasuk stres emosional.
  • Pola makan yang buruk yang bisa menyebabkan rambut kekurangan nutrisi, seperti protein, zat besi, vitamin B, dan zink.
  • Perubahan hormon, terutama penurunan estrogen.
  • Penurunan berat badan yang tiba-tiba atau pembatasan kalori kronis
  • Kehamilan dan persalinan.
  • Obat-obatan tertentu, misalnya obat antidepresan, antihipertensi, antikonvulsan, antikoagulan, androgen, beta-blocker, dan kontrasepsi oral.
  • Kondisi medis yang mendasari, misalnya penyakit autoimun, hipertiroidisme
  • Toksisitas logam. Kontak dengan bahan kimia beracun dalam logam juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.
  • Trauma fisik, seperti operasi, kecelakaan, atau kehilangan darah.

Baca Juga: 7 Cara Menumbuhkan Rambut Lebih Cepat secara Alami

3. Apa bedanya telogen effluvium dengan alopecia?

Telogen Effluvium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi rambut rontok pada pria (pixabay.com/kalhh)

Telogen effluvium adalah kerontokan rambut yang umumnya memengaruhi kulit kepala dan menyebabkan penipisan rambut. Kerontokan ini bersifat sementara dan bisa tumbuh kembali, biasanya sekitar 3-6 bulan setelah penyebab utamanya diatasi. Kondisi ini lebih sering memengaruhi perempuan daripada laki-laki.

Sementara itu, alopecia adalah kondisi kerontokan rambut yang dapat memengaruhi kulit kepala dan seluruh tubuh. Ini dapat bersifat sementara ataupun permanen, di mana laki-laki lebih sering mengalaminya daripada perempuan. Alopecia dapat menyebabkan kebotakan pada kepala maupun tubuh.

4. Diagnosis telogen effluvium

Telogen Effluvium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pencucian rambut (pixabay.com/SocialButterflyMMG)

Untuk menegakkan diagnosis telogen effluvium, dokter kulit akan memeriksa rambut yang rontok serta indikator kesehatan rambut, seperti penampilan kulit kepala, kebotakan, atau penipisan rambut. Beberapa tes lain mungkin diperlukan, seperti:

  • Pemeriksaan diameter dan panjang rambut yang rontok dapat membantu dokter mendiagnosis kondisi ini dan membedakannya dengan alopecia.
  • Tes tarik rambut atau pencucian rambut untuk melihat berapa banyak rambut yang rontok.
  • Tes darah mungkin juga diperlukan untuk mengetahui penyebab kerontokan rambut, misalnya memeriksa kondisi kekurangan nutrisi.

5. Pengobatan telogen effluvium

Telogen Effluvium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi krim topikal (pixabay.com/AdoreBeautyNZ)

Cara terbaik mengobati telogen effluvium adalah dengan mengetahui dan mengatasi pemicunya. Setelah penyebabnya berhasil diatasi, kerontokan rambut bisa berkurang dan rambut tumbuh kembali.

Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Melakukan diet khusus jika kekurangan nutrisi adalah penyebabnya.
  • Mengurangi stres.
  • Menghindari penataan rambut dengan panas, seperti mengeringkan, meluruskan, atau mengeriting rambut.
  • Menggunakan produk yang dapat membantu pertumbuhan rambut. Misalnya minoxidil, yaitu obat topikal yang dioleskan di kulit kepala. Meskipun ini belum terbukti untuk pemulihan telogen effluvium, tetapi ini bisa menjadi pilihan untuk pengobatan aktif kerontokan.
  • Terapi penggantian hormon untuk perempuan menopause.

Itulah informasi seputar kerontokan rambut telogen effluvium. Jika kamu mengalami kondisi ini, segera cari tahu penyebabnya atau lakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit, ya.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Rambutmu, Segera Hentikan

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya