Mengenal Enterovirus, Virus yang Berpotensi Sebabkan Diabetes Tipe 1

Hindari infeksi dengan menerapkan gaya hidup sehat

Diabetes ialah kondisi kesehatan jangka panjang yang memengaruhi cara tubuh mengubah makanan menjadi energi. Tubuh memecah sebagian besar makanan menjadi glukosa yang dilepaskan ke aliran darah. Ketika gula darah naik, ini memberikan sinyal pada pankreas untuk melepaskan insulin.

Tubuh orang dengan diabetes tidak mampu membuat cukup insulin atau menggunakannya sebagaimana mestinya. Kurangnya insulin ini menyebabkan terlalu banyak glukosa yang berada di aliran darah. Seiring waktu, ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal.

Secara umum, diabetes terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun yang mana pankreas tidak memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah resistansi tubuh terhadap insulin. 

Sejak lama, orang beranggapan bahwa diabetes tipe 1 bersifat genetik dan didapat sejak kanak-kanak. Namun, penelitian telah mengaitkan virus dengan diabetes tipe 1. Virus yang memiliki potensi tinggi memicu diabetes adalah enterovirus. Kali ini, kita akan membahas beberapa hal penting seputar enterovirus dan bagaimana infeksi virus ini menyebabkan diabetes tipe 1.

1. Diabetes tipe 1

Mengenal Enterovirus, Virus yang Berpotensi Sebabkan Diabetes Tipe 1ilustrasi cek gula darah (pixabay.com/Tesa Robbins)

Dijelaskan laman Mayo Clinic, pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas membuat insulin dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali. Insulin adalah hormon yang digunakan tubuh untuk memungkinkan glukosa memasuki sel dan menghasilkan energi.

Diabetes tipe 1 biasanya muncul selama masa kanak-kanak, tetapi juga dapat berkembang pada orang dewasa. Penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui. Namun, biasanya, ini disebabkan sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Diabetes tipe 1 kerap dianggap sebagai faktor genetik, tetapi penelitian menyebut paparan virus dan faktor lingkungan lainnya juga bisa menjadi faktor penyebab.

2. Enterovirus

Mengenal Enterovirus, Virus yang Berpotensi Sebabkan Diabetes Tipe 1ilustrasi enterovirus (flickr.com/vov medium)

Mengutip Everyday Health, enterovirus adalah sekelompok virus yang menyebabkan berbagai infeksi. Gejala yang ditimbulkan biasanya ringan, tetapi komplikasi serius dapat berkembang.

Secara tradisional, enterovirus diklasifikasikan menjadi empat subkelompok: poliovirus, coxsackievirus A, coxsackievirus B, dan echovirus. Namun, anggota genus enterovirus bermutasi dan bergabung kembali sehingga enterovirus hibrida dan varian terus diidentifikasi. Saat ini, kasus polio akibat enterovirus hampir diberantas di seluruh dunia. Jadi, sebagian besar infeksi enterovirus saat ini bersifat non-polio.

Baca Juga: 7 Gejala Diabetes pada Pria, Salah Satunya Disfungsi Ereksi

3. Enterovirus menyebabkan diabetes tipe 1

Mengenal Enterovirus, Virus yang Berpotensi Sebabkan Diabetes Tipe 1Ilustrasi mengukur kadar gula darah (pixabay.com/peter-facebook)

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Diabetes tahun 2008 mengungkapkan bahwa sejumlah virus telah dikaitkan dengan diabetes tipe 1, seperti enterovirus Coxsackievirus, rotavirus, virus gondok, dan cytomegalovirus. Namun, kandidat virus utama penyebab diabetes tipe 1 pada manusia adalah enterovirus. Sebagai contoh, ditemukan bahwa ibu hamil yang antibodi enterovirusnya meningkat diketahui melahirkan anak dengan diabetes tipe 1.

Proses autoimun tampaknya dimulai beberapa bulan setelah infeksi. Virus diyakini dapat langsung menginfeksi sel penghasil insulin, yang pada gilirannya menyebabkan kerusakan sel. Infeksi dapat menjadi kronis dan memicu peradangan, yang mendorong respons autoimun terhadap insulin dan autoantigen lainnya.

4. Gejala infeksi enterovirus non-polio

Mengenal Enterovirus, Virus yang Berpotensi Sebabkan Diabetes Tipe 1ilustrasi demam (unsplash.com/engin akyurt)

Saat ini, sebagian besar kasus infeksi enterovirus bersifat non-polio. Lebih lanjut, banyak orang yang terinfeksi enterovirus non-polio tidak menunjukkan gejala atau hanya menunjukkan gejala ringan. Berikut beberapa gejala infeksi enterovirus yang umum:

  • Demam.
  • Pilek.
  • Bersin.
  • Batuk.
  • Ruam kulit.
  • Sakit tenggorokan.
  • Mulut melepuh.
  • Badan dan otot terasa sakit.

Terkadang, infeksi enterovirus juga dapat menyebabkan gejala yang lebih serius, seperti:

  • Konjungtivitis virus.
  • Penyakit tangan, kaki, dan mulut.
  • Meningitis.
  • Ensefalitis.
  • Miokarditis.
  • Perikarditis.
  • Lengan atau kaki mengalami kelemahan secara tiba-tiba.
  • Penyakit otot inflamasi.

5. Pencegahan

Mengenal Enterovirus, Virus yang Berpotensi Sebabkan Diabetes Tipe 1ilustrasi mencuci tangan (pixabay.com/Couleur)

Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi enterovirus. Berikut tipsnya:

  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik.
  • Jangan menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan kotor.
  • Hindari kontak dekat dan berbagi peralatan makan dengan orang yang sedang sakit.
  • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu, bukan tangan.
  • Disinfeksi permukaan yang sering disentuh.

Sekarang, kamu sudah tahu bahwa faktor risiko diabetes tipe 1 bukan hanya genetik, tetapi juga paparan virus. Jadi, selalu terapkan protokol kesehatan dan pola hidup seimbang untuk menghindari infeksi berbagai jenis virus.

Baca Juga: Mengenal Resistensi Insulin yang Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya