7 Faktor Risiko Kanker Testis, Cowok Perlu Waspada!

Kunjungi dokter jika melihat perubahan pada testis

Intinya Sih...

  • Kanker testis adalah salah satu jenis kanker yang paling bisa diobati, bahkan meskipun telah memasuki stadium lanjut.
  • Penyebab kanker testis tidak diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
  • Jangan tunda pemeriksaan ke dokter jika kamu melihat perubahan pada salah satu atau kedua testis.

Kanker dapat menyerang berbagai area tubuh, termasuk organ vital. Pada laki-laki, kanker bisa menyerang testis. Testis adalah kelenjar dalam tubuh yang menggantung di bawah penis dan bertugas membuat hormon laki-laki dan sperma. 

Laki-laki dengan kanker testis memiliki risiko mengalami infertilitas dan testosteron rendah. Kabar baiknya, kanker testis adalah salah satu jenis kanker yang paling bisa diobati, bahkan meskipun telah memasuki stadium lanjut.

Penyebab kanker testis tidak diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Nah, lewat artikel ini kita akan membahas apa saja penyebab dan faktor risiko kanker testis.

1. Testis tidak turun

Pada awal kehamilan, testis terbentuk di perut bagian bawah bayi laki-laki. Tidak lama sebelum lahir, testis harus jatuh ke dalam skrotum. Namun, pada segelintir bayi, ini tidak terjadi. Risiko ini lebih tinggi jika bayi lahir lebih awal.

Jika testis tidak turun sebelum bayi dilahirkan, maka kondisi ini dikenal sebagai kriptorkismus. Menurut laman WebMD, kanker testis lebih sering terjadi pada laki-laki yang lahir dengan kondisi kriptorkismus. 

Pada kebanyakan laki-laki dengan kriptorkismus, testis dapat turun sendiri saat mereka mencapai usia pubertas. Namun, beberapa laki-laki perlu menjalani operasi untuk menurunkannya.

2. Sel abnormal pada testis

7 Faktor Risiko Kanker Testis, Cowok Perlu Waspada!ilustrasi infeksi jamur pada penis (pixabay.com/derneuemann)

Germ cell neoplasia in situ (GCNIS) artinya ada sel-sel abnormal di testis. Ini tidak menimbulkan benjolan atau gejala lain.

Dikutip dari laman Cancer Research UK, dokter beranggapan bahwa sebagian besar kanker testis yang didiagnosis setelah pubertas berkembang dari GCNIS. GCNIS yang tidak diobati berkembang menjadi kanker dalam waktu 5 tahun pada sekitar 50 dari 100 laki-laki yang mengidapnya.

Dokter mungkin menemukan dan mendiagnosis GCNIS saat kamu menjalani biopsi testis untuk memeriksa infertilitas. Selanjutnya, dokter akan menawarkan untuk menjalani perawatan seperti radioterapi atau pembedahan untuk mencegah berkembangnya kanker testis.

3. Riwayat keluarga

Menurut American Cancer Society, orang yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker testis berisiko lebih tinggi mendapatkannya juga. Peningkatan risiko ini diyakini karena adanya perubahan gen tertentu. Meskipun begitu, risikonya cukup kecil.

Meskipun riwayat keluarga meningkatkan risiko mengembangkan kanker testis, tetapi kebanyakan laki-laki dengan kanker testis tidak memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini. Sindrom Klinefelter termasuk kelainan genetik yang juga berkaitan dengan peningkatan risiko kanker testis.

Baca Juga: 7 Gejala Kanker Usus Besar pada Pria, Perhatikan ya!

4. Ras dan etnis

7 Faktor Risiko Kanker Testis, Cowok Perlu Waspada!ilustrasi beberapa orang laki-laki pexels.com/Clem Onojeghuo)

Kanker testis lebih mungkin didiagnosis pada beberapa kelompok ras dan sosial. Risiko kanker testis di antara laki-laki kulit putih adalah sekitar 4 hingga 5 kali lebih tinggi daripada laki-laki kulit hitam dan Asia-Amerika. Sementara, risiko orang Indian Amerika berada di antara orang Asia dan orang kulit putih. 

Alasan perbedaan ini tidak diketahui. Di seluruh dunia, risiko terkena penyakit ini paling tinggi di antara laki-laki yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa dan terendah di antara laki-laki yang tinggal di Afrika atau Asia.

5. HIV atau AIDS

Orang dengan HIV atau AIDS mengalami risiko yang lebih tinggi mengembangkan kanker testis. Sejauh ini, tidak ada infeksi selain HIV yang terkait dengan peningkatan risiko kanker testis.

Orang yang hidup dengan HIV atau AIDS biasanya diberi obat antivirus untuk mengelola kondisi. Menurut laman Cancer Research UK, obat ini membatalkan peningkatan risiko yang terkait dengan infeksi.

6. Memiliki riwayat kanker testis sebelumnya

7 Faktor Risiko Kanker Testis, Cowok Perlu Waspada!ilustrasi laki-laki sehat (pexels.com/Wman Genatilan)

Diterangkan laman National Health Service, laki-laki yang sebelumnya didiagnosis dengan kanker testis antara 12 hingga 18 kali lebih mungkin untuk mengembangkannya di testis lainnya. Untuk alasan ini, penting bagi setiap orang yang pernah didiagnosis dengan kanker testis untuk mengawasi testis lainnya.

Penyintas kanker testis juga perlu mengamati tanda-tanda kekambuhan selama antara 5 dan 10 tahun. Salah satu caranya adalah dengan rutin memeriksakan diri ke rumah sakit.

7. Infertilitas

Laki-laki yang memiliki masalah kesuburan lebih mungkin didiagnosis menderita kanker testis. Hal ini biasanya diketahui saat melakukan pemeriksaan kesuburan atau program kehamilan.

Menurut studi, infertilitas laki-laki terletak di persimpangan determinan genetik dan efek lingkungan. Kendati mekanisme genetik yang pasti dari infertilitas masih belum jelas, gangguan ini dikaitkan dengan sejumlah penyakit medis, termasuk kanker testis (Nature, 2009).

Demikianlah beberapa faktor risiko kanker testis yang perlu diketahui oleh pria. Jangan tunda pemeriksaan ke dokter jika kamu melihat perubahan pada salah satu atau kedua testis. Waktu diagnosis dan pengobatan sangat menentukan keberhasilan pengobatan kanker.

Baca Juga: 8 Penyebab Sakit pada Testis yang Paling Umum, Hati-hati!

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya