Studi: Golongan Darah Berkaitan dengan Risiko Terkena Stroke Dini

Golongan darah A paling berisiko

Golongan darah dapat memberi banyak informasi tentang dirimu, seperti risiko kesehatan dan risiko pembekuan darah. Bahkan, sekarang ada bukti bahwa golongan darah juga dapat memprediksi risiko seseorang terkena stroke.

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian utama di berbagai negara. Sebagian besar faktor risiko stroke dapat dicegah, seperti lingkungan dan gaya hidup. Namun, baru-baru ini ada penelitian yang menyebut bahwa golongan darah menjadi salah satu faktor genetik yang meningkatkan risiko stroke seseorang.

Di sini, kita akan melihat lebih dekat seberapa besar peran golongan darah terhadap risiko terkena stroke.

1. Golongan darah tipe A memiliki risiko tertinggi terkena stroke dini

Studi: Golongan Darah Berkaitan dengan Risiko Terkena Stroke Diniilustrasi sel darah merah (pixabay.com/vector8diy)

Sebuah metaanalisis yang dimuat dalam jurnal Neurology tahun 2022 menganalisis data dari 16.730 kasus stroke dan 599.237 peserta kontrol non-stroke. Studi ini menemukan bahwa individu dengan golongan darah A memiliki risiko paling tinggi terkena serangan stroke sebelum usia 60 tahun, yaitu 18 persen. Di sisi lain, orang dengan golongan darah O mengalami penurunan risiko stroke, yaitu 12 persen lebih rendah.

Para peneliti juga mencari varian genetik di seluruh genom dan di antara kelompok studi. Hasilnya, peneliti menemukan perbedaan genetik yang signifikan antara pasien yang pernah dan tidak pernah mengalami stroke.

Belum jelas mengapa golongan darah A memiliki risiko yang lebih tinggi, tetapi para peneliti berpikir mungkin ini ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah. Mereka yang memiliki golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah di kaki, yang dikenal sebagai deep vein thrombosis.

2. Peningkatan risiko stroke sangat kecil

Studi: Golongan Darah Berkaitan dengan Risiko Terkena Stroke Diniilustrasi stroke (stroke.org)

Meskipun ada hubungan antara golongan darah A dan risiko stroke dini, tetapi para peneliti menekankan bahwa peningkatan risiko sangat sederhana. Jadi, orang-orang dengan golongan darah A diminta tidak terlalu khawatir mengalami serangan stroke dini.

Pasalnya, ada faktor risiko stroke lain yang jauh lebih penting untuk diperhatikan daripada golongan darah, seperti hipertensi dan merokok. Faktor-faktor itulah yang harus diwaspadai jika ingin menghindari stroke.

Baca Juga: Stroke Hemoragik: Penyebab, Gejala, Pencegahan, Pengobatan

3. Golongan darah juga terkait dengan risiko kondisi lain

Studi: Golongan Darah Berkaitan dengan Risiko Terkena Stroke DiniImage by 8photo on Freepik" target="_blank">ilustrasi laki-laki sedang tidak sehat (freepik.com/ 8photo)

Bukan hanya stroke, ternyata golongan darah juga meningkatkan risiko mengembangkan kondisi kesehatan lainnya. Sebagai contoh, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa golongan darah A, B, dan AB lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner dibandingkan golongan darah O. Orang-orang dengan golongan darah AB memiliki risiko terbesar.

Studi lain yang dimuat dalam International Journal of Molecular Sciences tahun 2012 menemukan bahwa orang dengan golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker perut, dibandingkan dengan golongan darah lain. Meskipun penelitian telah menunjukkan hubungan antara golongan darah dan kondisi tertentu, tetapi masih belum dapat dijelaskan penyebab hubungan ini.

4. Temuan dapat menjadi peringatan bagi mereka yang berisiko

Studi: Golongan Darah Berkaitan dengan Risiko Terkena Stroke Diniilustrasi pemeriksaan dengan dokter (freepik.com/jcomp)

Menurut laman Health, penelitian tersebut menambah referensi bagi para peneliti tentang faktor risiko yang tidak terkendali untuk penyakit jantung, seperti golongan darah. Temuan ini juga menjadi informasi bahwa orang dengan profil genetik yang lebih berisiko terkena stroke perlu membuat perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Penelitian ini sebenarnya memiliki keterbatasan karena hanya 35 persen peserta penelitian yang bukan orang Eropa. Untuk itu, penelitian di masa depan dengan populasi yang lebih beragam diperlukan untuk lebih memahami risiko stroke pada golongan darah dari ras dan etnis yang berbeda.

5. Bagaimana cara mengurangi risiko stroke?

Studi: Golongan Darah Berkaitan dengan Risiko Terkena Stroke Diniilustrasi gaya hidup sehat untuk mencegah stroke (unsplash.com/Masao Mask)

Meskipun kita semua tidak dapat mengubah golongan darah, tetapi ada faktor risiko stroke lain yang dapat dikendalikan untuk membantu mengurangi risikonya. Misalnya, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, kadar kolesterol tinggi, merokok, dan obesitas merupakan faktor risiko stroke. Jadi, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk memodifikasi faktor-faktor risiko ini dan dengan demikian mengurangi risiko stroke.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 80 persen kasus stroke dapat dicegah. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan untuk mencegah stroke:

  • Berhenti merokok
  • Menjaga tekanan darah tetap normal
  • Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan kacang-kacangan
  • Berolahraga secara teratur
  • Memantau kadar kolesterol dan melakukan pemeriksaan rutin.

Jika kamu memiliki golongan darah yang lebih berisiko terkena stroke, tidak perlu panik. Sebab, pengaruhnya tergolong rendah. Yang lebih penting dilakukan adalah mengubah gaya hidup dan menghindari faktor risiko stroke lainnya.

Baca Juga: Hati-hati! Hipertensi Bisa Menyebabkan Demensia dan Stroke

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya