Laporan Kasus Penyakit ‘Florona’ Pertama, Ini 5 Faktanya

Infeksi ganda virus penyebab influenza dan COVID-19

Belum selesai dengan kasus Omicron yang terus melonjak di seluruh dunia, Israel melaporkan kasus pertama penyakit "Florona". Florona merupakan infeksi ganda COVID-19 dan influenza dan menjadi kasus pertama yang terdeteksi di Israel, menurut laporan Arab News.

Dilaporkan bahwa kasus Florona pertama terdeteksi setelah seorang perempuan hamil terinfeksi penyakit tersebut. Dikutip dari laman Hindustan Times, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa perempuan yang terinfeksi florona belum mendapatkan vaksinasi untuk COVID-19.

1. Apa itu florona

Laporan Kasus Penyakit ‘Florona’ Pertama, Ini 5 Faktanyailustrasi coronavirus (pixabay.com/geralt)

Florona merupakan infeksi ganda COVID-19 dan influenza secara bersamaan. Florona juga bukan merupakan varian baru dari COVID-19. Sampai saat ini, belum ada informasi seputar gejala Florona.

World Health Organisation (WHO) juga belum mengkonfirmasi laporan Florona yang terdeteksi di Israel. Para dokter di Israel juga masih mempelajari Florona dan lonjakan kasus influenza di sana dalam beberapa minggu terakhir.

2. Masyarakat diminta tidak khawatir

Laporan Kasus Penyakit ‘Florona’ Pertama, Ini 5 Faktanyailustrasi orang-orang mengenakan masker di tempat umum (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Laporan kasus Florona pertama kali di Israel tidak seharusya membuat masyarakat panik, karena ini bukan merupakan varian baru. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Florona merupakan kondisi terserang penyakit flu dan COVID-19 secara bersamaan.

Sebelumnya, ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang deteksi Delmicron, yang juga bukan merupakan varian baru. Di Eropa dan AS, ada kasus di mana SARS-CoV-2 varian Delta dan Omicron menyerang secara bersamaan, yang kemudian dikenal sebagai Delmicron.

Baca Juga: Israel akan Luncurkan Dosis ke-4 Vaksin COVID-19

3. Israel berikan vaksin COVID-19 ke-4 untuk masyarakat

Laporan Kasus Penyakit ‘Florona’ Pertama, Ini 5 Faktanyailustrasi: vaksin COVID-19 (pexels.com/RF._.studio)

Sementara itu, dilansir laman Zee News, pihak berwenang di Israel mulai memberikan suntikan vaksin keempat terhadap COVID-19 pada hari Jumat (31/12/21) kepada masyarakat dengan sistem kekebalan yang terganggu. Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, Nachman Ash, mengizinkan vaksin booster untuk orang yang kekebalannya terganggu, yang dapat diberikan setidaknya empat bulan setelah mendapatkan vaksin ketiga.

Pada saat yang sama, Ash juga menyetujui vaksin untuk pasien lanjut usia di fasilitas geriatri. Izin ini diberikan karena kekhawatiran akan terjadinya wabah di fasilitas tersebut. Sampai saat ini, Israel masih terus melaporkan peningkatan kasus COVID-19.

4. Situasi COVID-19 di Israel

Laporan Kasus Penyakit ‘Florona’ Pertama, Ini 5 Faktanyailustrasi coronavirus (pexels.com/CDC)

Israel sedang di tengah menghadapi gelombang pandemik Covid-19 kelima yang disebabkan varian Omicron. Ini karena varian Omicron diketahui memiliki tingkat infeksi yang sangat tinggi, sehingga hampir tidak mungkin untuk dicegah.

Sebelumnya, pihak berwenang telah menerapkan pembatasan yang lebih ketat, termasuk memberlakukan skema "green pass" di toko-toko besar. Skema ini hanya mengizinkan orang yang sudah divaksinasi untuk memasuki tempat-tempat umum tertentu. Namun, tetap saja ini tidak mampu mencegah penyebaran varian Omicron di Israel.

Sekali lagi, kamu tidak perlu takut dengan laporan kasus Florona pertama di Israel, karena ini bukan varian COVID-19 yang baru. Sejauh ini, varian SARS-CoV-2 yang ditetapkan WHO adalah Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron.

Baca Juga: Masih Ada, 7 Wabah Penyakit yang Hampir Tuntas Diberantas

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya