Keguguran Tidak Lengkap: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Terdapat sisa jaringan kehamilan di dalam rahim

Setiap perempuan yang sedang hamil harus berusaha ekstra keras untuk mendapatkan kehamilan yang sehat. Sayangnya, bagi sebagian orang, mungkin sulit untuk mempertahankan kehamilan yang sehat karena satu dan lain hal. Hal ini selanjutnya dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan, salah satunya keguguran.

Keguguran mengacu pada kehilangan bayi sebelum kehamilan mencapai 20 minggu. Terkadang, tidak semua jaringan kehamilan hilang setelah keguguran, atau yang dikenal sebagai keguguran tidak lengkap atau abortus inkomplit.

Keguguran disebut tidak lengkap apabila terjadi perdarahan dan serviks melebar, tetapi terdapat jaringan dari kehamilan yang masih tertinggal di dalam rahim. Jika jaringan yang tertinggal ini tidak diangkat, ibu hamil dapat mengalami pendarahan yang sangat berat, berkepanjangan, atau infeksi.

1. Gejala

Keguguran Tidak Lengkap: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi kram perut akibat keguguran (freepik.com/diana.grytsku)

Mayoritas keguguran disertai pendarahan atau rasa sakit. Namun, dilansir Tommy's,  jika kamu mengalami keguguran tidak lengkap, kamu mungkin juga memiliki gejala-gejala berikut:

  • Pendarahan hebat.
  • Pendarahan yang terus berlanjut dan tidak mereda.
  • Adanya gumpalan darah.
  • Sakit perut yang mungkin terasa seperti kram atau kontraksi.
  • Demam dan gejala mirip flu.

2. Penyebab

Keguguran Tidak Lengkap: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi rokok (pexels.com/Aphiwat chuangchoem)

Meskipun menyakitkan, sebenarnya keguguran cukup umum terjadi selama kehamilan. Menurut laman FirstCry Parenting, alasan paling umum untuk keguguran tidak lengkap adalah:

  • Kelainan kromosom: Kelainan kromosom dapat disebabkan oleh kerusakan sel telur atau sperma atau masalah selama proses pembelahan zigot.
  • Masalah hormonal: Perempuan dengan masalah kelenjar adrenal dan tiroid kerap mengalami ketidakseimbangan hormon yang kemudian menyebabkan keguguran.
  • Masalah struktural: Masalah pada bentuk atau struktur rahim dapat mengganggu implantasi sel telur yang telah dibuahi yang kemudian menyebabkan keguguran.
  • Masalah serviks: Berat janin yang meningkat dapat menyebabkan otot serviks yang lemah mengalami pembukaan. Kondisi ini dapat menyebabkan keguguran tidak lengkap.
  • Infeksi: Infeksi toksoplasmosis, sifilis, varicella-zoster, parvovirus B19, rubela, cytomegalovirus (CMV), dan infeksi herpes dapat menghambat perkembangan janin dan menyebabkan keguguran.
  • Faktor lingkungan: Paparan racun, seperti rokok, alkohol, dan obat-obatan juga dapat menyebabkan keguguran.

Baca Juga: Waktu Terbaik Hamil Setelah Keguguran? Ini Penjelasannya  

3. Diagnosis

Keguguran Tidak Lengkap: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi USG kehamilan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Diterangkan laman Verywell Family, untuk mendiagnosis keguguran tidak lengkap, penyedia layanan kesehatan akan menggunakan kombinasi tes berikut:

  • Pemindaian jantung janin.
  • Pemeriksaan panggul.
  • Tes darah hCG kuantitatif.
  • USG.

4. Pengobatan

Keguguran Tidak Lengkap: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi obat yang bikin kolesterol naik (pexels.com/Pixabay)

Ibu hamil yang mengalami keguguran tidak lengkap harus segera menjalani perawatan. Ada tiga pilihan pengobatan yang tersedia, yaitu:

  • Menunggu sisa jaringan keluar dengan sendirinya.
  • Minum obat untuk memicu keluarnya sisa jaringan.
  • Menjalani operasi untuk mengangkat kehamilan.

Kamu harus berdiskusi dengan dokter untuk menentukan apa yang mungkin menjadi pilihan terbaik sesuai kondisi.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Keguguran Tidak Lengkap: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi pendarahan (unsplash.com/Erol Ahmed)

Sebagian besar keguguran pada awal kehamilan bukanlah masalah yang besar. Namun, keguguran tidak lengkap yang dibiarkan berpotensi memicu komplikasi. Kamu harus berhati-hati dan segera menemui dokter jika mengalami gejala berikut:

  • Pendarahan berkepanjangan: Keguguran tidak lengkap umumnya memiliki periode kram atau perdarahan yang lebih lama daripada keguguran normal.
  • Infeksi: Keguguran yang tidak lengkap memiliki risiko infeksi yang bisa berbahaya jika tidak segera diobati. Beberapa gejala infeksi yang perlu diwaspadai, meliputi demam, menggigil, dan keluarnya cairan berbau busuk dari vagina.
  • Sindrom Asherman: Ini adalah kondisi ketika jaringan parut, yang disebut adhesi (perlengketan), terbentuk di dalam rahim. Ini selanjutnya menyebabkan masalah kesuburan dan keguguran lebih lanjut. Biasanya, ini dapat diatasi dengan pembedahan.

Itulah informasi seputar keguguran tidak lengkap. Mengalami keguguran mungkin membuatmu merasa sedih, cemas, dan kaget. Namun, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian. Ada banyak pihak dan komunitas yang dapat memberikan saran dan dukungan. Hal terpenting adalah segera berbicara dengan dokter. Dengan begitu, dokter akan memastikan kondisimu baik-baik saja dan memberi dukungan dan perawatan yang dibutuhkan.

Baca Juga: Ingin Berhubungan Seks setelah Keguguran? Baca Ini Dulu ya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya