7 Komplikasi Luka Bakar yang Perlu Diwaspadai

Harus diobati dengan cepat, apalagi yang kasusnya parah

Luka bakar dapat disebabkan oleh gesekan, radiasi, bahan kimia atau listrik, tetapi sebagian besar disebabkan oleh cairan panas atau api. Luka bakar sering kali menyebabkan diperlukannya perawatan medis, bahkan hingga memicu kematian.

Luka bakar dapat memiliki gejala sisa yang bertahan dalam jangka panjang. Cara terbaik untuk meminimalkan komplikasi adalah dengan langsung mendatangi penyedia fasilitas medis agar luka bakar segera ditangani dengan benar.

Berikut adalah beberapa komplikasi luka bakar yang perlu diwaspadai.

1. Infeksi

7 Komplikasi Luka Bakar yang Perlu Diwaspadaiilustrasi bakteri, salah satu penyebab infeksi (pixabay.com/qimono)

Kulit manusia yang utuh sangat penting untuk mempertahankan homeostasis cairan tubuh, termoregulasi, dan perlindungan terhadap infeksi. Luka bakar yang signifikan menginduksi keadaan imunosupresi, yang menyebabkan pasien lebih rentan mengalami infeksi jika bakteri masuk ke dalam kulit yang terluka.

Pasien luka bakar juga berisiko mengalami sepsis akibat pneumonia, infeksi terkait kateter, dan tromboflebitis supuratif.

Menurut studi dalam jurnal Clinical Microbiology Reviews tahun 2006, demografi pasien, tingkat keparahan luka bakar, dan perubahan dalam perawatan luka bakar adalah beberapa faktor yang memengaruhi tingkat kematian akibat infeksi luka bakar.

2. Kontraktur bekas luka bakar

7 Komplikasi Luka Bakar yang Perlu Diwaspadaiilustrasi kontraktur (verywellhealth.com)

Apabila pasien luka bakar mengalami kontraktur atau penebalan dan pengencangan bekas luka dari waktu ke waktu di atas sendi, hal itu dapat menyebabkan penurunan rentang gerak anggota tubuh.

Apabila kontraktur terjadi pada bekas luka di dada, tulang rusuk, atau paru-paru, maka hal itu dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Dilansir Phelan Petty, pembedahan adalah satu-satunya pilihan perawatan untuk kondisi ini.

3. Hipovolemik

7 Komplikasi Luka Bakar yang Perlu Diwaspadaiilustrasi seseorang dirawat di rumah sakit karena mengalami hipovolemik (freepik.com/DCStudio)

Hipovolemik adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa ketika jantung tidak dapat memompa darah yang kaya akan oksigen ke organ vital tubuh dan dapat menyebabkan banyak organ berhenti bekerja.

Syok hipovolemik terjadi karena penurunan volume darah, yaitu sekitar 1/5 atau lebih dari jumlah normal darah dalam tubuh, menurut laman Burn Injury Resource Center.

Tanda dan gejala dari hipovolemik, adalah:

  • Kecemasan atau agitasi.
  • Kulit dingin dan pucat.
  • Kebingungan.
  • Kelemahan.
  • Tekanan darah.
  • Denyut nadi cepat.
  • Volume urine berkurang atau tidak ada urine sama sekali.
  • Jika parah bisa menyebabkan tidak sadarkan diri.

Baca Juga: Sindrom Syok Toksik: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

4. Komplikasi pernapasan

7 Komplikasi Luka Bakar yang Perlu DiwaspadaiKesulitan bernapas merupakan salah satu komplikasi dari luka bakar (freepik.com/freepik)

Komplikasi pernapasan dapat terjadi akibat kerusakan sel langsung, perubahan sirkulasi darah regional dan perfusi, obstruksi saluran napas, dan pelepasan sitokin proinflamasi dan pelepasan toksin.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan berkurangnya fungsi pembersihan mukosiliar dan melemahnya makrofag alveolar, yang selanjutnya meningkatkan risiko pasien terkena infeksi bakteri, terutama pneumonia.

Cedera inhalasi asap, di samping usia pasien dan persentase luas permukaan tubuh yang terbakar, merupakan penentu utama kematian.

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal BJA Education tahun 2015, cedera inhalasi meningkatkan risiko kematian akibat luka bakar 3,6 kali lipat. Cedera penghirupan asap menyebabkan komplikasi pernapasan pada 73 persen dan sindrom gangguan pernapasan akut pada 20 persen.

5. Fraktur

7 Komplikasi Luka Bakar yang Perlu Diwaspadaiilustrasi patah tulang atau fraktur greenstick (radiopaedia.org/Dr Mohammad Taghi Niknejad)

Fraktur yang terkait dengan luka bakar umumnya terjadi setelah sengatan listrik yang menyebabkan seseorang terjatuh. Fraktur yang terjadi dapat berupa patah tulang panjang, patah tulang belakang, atau dislokasi sendi.

Standar perawatan untuk patah tulang yang berhubungan dengan luka bakar adalah fiksasi eksternal. Perawatan segera setelah cedera dikaitkan dengan tingkat penyembuhan yang lebih baik dan insiden infeksi yang lebih rendah, menurut data dalam jurnal JBJS Reviews tahun 2014.

Komplikasi yang terjadi pada pasien dengan fraktur yang berhubungan dengan luka bakar, meliputi infeksi, sayatan sulit sembuh, tulang sulit menyatu, nonunion, kekakuan, dan terbentuknya bekas luka.

6. Jaringan parut hipertrofik

7 Komplikasi Luka Bakar yang Perlu Diwaspadaiilustrasi keloid (commons.m.wikimedia.org/Michael Rodger)

Jaringan parut hipertrofik, keloid, dan kontraktur cukup umum terjadi setelah luka bakar. Bekas luka setelah luka bakar dan gejala sisa estetika dan fungsional yang menyertainya masih menimbulkan tantangan besar.

Jaringan parut hipertrofik merupakan perhatian utama pada luka bakar yang cukup dalam. Bekas luka umumnya terbentuk beberapa minggu setelah cedera. Penelitian dalam jurnal Wound Repair and Regeneration tahun 2016 menunjukkan bahwa luka yang membutuhkan waktu lebih dari 2-3 minggu untuk sembuh memiliki peningkatan risiko pembentukan bekas luka hipertrofik.

Keloid ialah pertumbuhan yang muncul di atas permukaan kulit yang ditandai dengan karakteristik keras, berkilau, dan berwarna putih atau merah muda. Keloid sebenarnya adalah tumor jinak, umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan rasa gatal dan menimbulkan masalah kosmetik.

7. Dampak psikologis

7 Komplikasi Luka Bakar yang Perlu Diwaspadaiilustrasi perempuan mengalami PTSD (pexels.com/RODNAE Productions)

Luka bakar dan lepuh, utamanya yang parah, dapat menyebabkan dampak psikologis jangka panjang. Berikut beberapa dampaknya, dilansir National Health Service:

  • Merasa cemas dan stres.
  • Masalah mood dan depresi.
  • Kurangnya rasa percaya diri.

Peristiwa yang memicu luka bakar juga dapat menyebabkan gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD), yang dapat menyebabkan gejala, seperti kilas balik pertiwa, mimpi buruk, dan pikiran yang mengganggu. 

Untuk meminimalkan risiko komplikasi luka bakar, penting untuk mendapatkan penanganan segera setelah mengalami luka bakar. Untuk kasus yang cukup parah, jangan coba-coba merawatnya sendiri, dapatkan pertolongan medis.

Baca Juga: Cara Mengobati Luka Bakar Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya