Nekrosis Avaskular: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Sering diawali dengan trauma pada tulang

Intinya Sih...

  • Nekrosis avaskular atau osteonekrosis adalah kematian jaringan tulang akibat kekurangan suplai darah.
  • Nekrosis avaskular bisa menyebabkan nyeri sendi, terutama pada pinggul. Jika tidak diobati, nekrosis avaskular bisa menyebabkan tulang kolaps.

Peran sistem peredaran sangat penting bagi tubuh. Tugasnya adalah mengedarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, serta berperan dalam proses metabolisme. Jadi, kesehatan dan kelancaran aliran darah harus dijaga agar tidak menyebabkan gangguan pada organ tubuh.

Nah, salah satu penyakit yang bisa muncul akibat gangguan peredaran darah adalah nekrosis avaskular atau osteonekrosis, yakni kematian jaringan tulang akibat kekurangan suplai darah. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan kecil pada tulang yang akhirnya menyebabkan pengeroposan tulang.

Nekrosis avaskular bisa menyebabkan nyeri sendi, terutama pada pinggul. Jika tidak diobati, nekrosis avaskular bisa menyebabkan tulang kolaps (berpindah dari posisi yang seharusnya). Inilah yang akan menimbulkan nyeri ketika menggerakkan sendi yang terkena, bahkan pada kasus yang parah sendi tetap nyeri meski tidak digerakkan.

Nekrosis avaskular dapat disebabkan oleh berbagai alasan, yang utamanya menyebabkan terganggunya aliran darah ke bagian tulang.

1. Gejala

Banyak orang yang tidak menunjukkan gejala pada tahap awal nekrosis avaskular. Namun, saat kondisi memburuk, sendi yang terkena mungkin terasa sakit saat kamu membebaninya. Lama-kelamaan, kamu mungkin merasakan sakit bahkan saat sedang berbaring.

Keparahan nyeri akibat nekrosis avaskular berkembang perlahan-lahan, mulai dari ringan hingga berat.

Nyeri terkait nekrosis avaskular pada pinggul mungkin berpusat di selangkangan, paha, atau pantat. Selain pinggul, area yang mungkin terkena adalah bahu, lutut, tangan, dan kaki.

Seiring kondisi berkembang, orang dengan nekrosis avaskular dapat merasakan gejala ini:

  • Nyeri ringan hingga berat di area sendi yang terserang.
  • Nyeri pada pangkal paha yang menyebar hingga ke lutut.
  • Nyeri ketika menopang beban tubuh dengan pinggul atau lutut.
  • Nyeri sendi yang cukup parah hingga membatasi pergerakan.

Jika nekrosis avaskular terjadi pada tulang rahang, gejala yang dapat muncul meliputi penonjolan tulang rahang yang disertai nyeri, nanah, atau keduanya.

Gejala nekrosis avaskular juga dapat terjadi pada kedua sisi tubuh, misalnya pada kedua lutut.

Nekrosis avaskular biasanya berkembang dalam kurun waktu 1 bulan hingga 1 tahun. Namun, rasa nyeri juga bisa tiba-tiba bertambah parah akibat adanya retakan-retakan kecil di dalam tulang yang disebut mikrofraktur.

2. Penyebab

Nekrosis Avaskular: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi cedera (pexels.com/andrea piacquadio)

Beberapa penyebab nekrosis avaskular meliputi:

  • Cedera pada sendi atau tulang: Cedera seperti dislokasi bisa merusak pembuluh darah di sekitar sendi yang bermasalah, sehingga menghambat pasokan darah ke tulang.
  • Penumpukan lemak di pembuluh darah: Lemak bisa menutup pembuluh darah kecil dan mengakibatkan berkurangnya pasokan darah ke tulang. Hal ini dapat terjadi pada orang yang menggunakan kortikosteroid untuk waktu yang lama atau orang yang kecanduan alkohol.
  • Penyakit: Beberapa penyakit yang bisa mengurangi pasokan darah ke tulang dan menyebabkan nekrosis avaskular adalah anemia sel sabit, penyakit Gaucher, pankreatitis, diabetes, lupus, dan HIV/AIDS.
  • Tindakan medis: Prosedur medis, seperti radioterapi, bisa melemahkan tulang dan merusak pembuluh darah. Transplantasi ginjal juga diduga dapat menyebabkan nekrosis avaskular.
  • Penggunaan bifosfonat: Pemakaian jangka panjang obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang mungkin berkontribusi dalam pengembangan osteonekrosis rahang. Komplikasi ini banyak diamati pada orang-orang yang diobati dengan obat kanker dosis tinggi, seperti multiple myeloma dan kanker payudara metastatik.

Beberapa faktor yang membuat kamu lebih berisiko terkena nekrosis avaskular antara lain:

  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
  • Merokok.
  • Mengonsumsi obat steroid, seperti cortisone dan prednisone, dalam waktu lama.
  • Mengidap penyakti tertentu, seperti penyakit Legg-Calve-Perthes.
  • Berusia 30–60 tahun.

Baca Juga: 7 Fakta Periostitis pada Tulang, Bisa Disebabkan oleh Infeksi Bakteri

3. Diagnosis

Untuk mendiagnosis nekrosis avaskular, dokter akan memulainya dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan menekan persendian guna memeriksa titik-titik lunak dan menggerakkan sendi melalui beberapa posisi untuk memeriksa rentang gerak.

Kemudian, dokter akan meminta pasien melakukan salah satu tes pencitraan berikut untuk mengetahui penyebab rasa sakit:

  • Pemindai tulang: Dokter akan menyuntikkan bahan radioaktif ke dalam pembuluh darah. Bahan radioaktif ini akan terdistribusi ke lokasi di mana tulang terluka atau sembuh dan muncul pada gambar.
  • MRI dan CT scan: Ini menunjukkan perubahan awal pada tulang yang mungkin merupakan tanda nekrosis avaskular.
  • Sinar-X: Pencitraan sinar-X dapat menunjukkan perubahan pada tulang.

4. Pengobatan

Nekrosis Avaskular: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Novaya Siantita)

Pengobatan nekrosis avaskular dimaksudkan untuk meringankan rasa sakit, memperbaiki sendi, dan menghentikan kerusakan tulang.

Pilihan perawatan akan tergantung pada beberapa faktor, seperti usia, stadium, lokasi dan jumlah kerusakan tulang, serta penyebab.

Berikut adalah beberapa perawatan untuk pasien nekrosis avaskular:

  • Obat-obatan: Obat-obatan yang digunakan tergantung penyebab nekrosis avaskular. Obatnya sendiri bisa meliputi pengencer darah, obat antiinflamasi nonsteroid, dan obat kolesterol.
  • Operasi: Ladang, orang dengan nekrosis avaskular membutuhkan pembedahan untuk mengatasi kondisinya. Pilihan bedah meliputi cangkok tulang, osteotomi, penggantian sendi total, dekompresi inti, cangkok tulang vaskularisasi, dan stimulasi listrik.
  • Istirahat: Mengistirahatkan sendi dapat membantu memperlambat kerusakan.
  • Latihan: Ahli terapi fisik mungkin meminta pasien melakukan gerakan tertentu untuk mengembalikan kembali rentang gerak pada sendi.

5. Pencegahan

Untuk mengurangi risiko nekrosis avaskular dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, kamu bisa melakukan strategi ini:

  • Batasi konsumsi alkohol: Minum alkohol adalah salah satu faktor utama penyebab nekrosis avaskular.
  • Jaga kadar kolesterol tetap rendah: Lemak adalah penyebab umum yang menghalangi suplai darah ke tulang.
  • Pantau penggunaan steroid: Jika kamu menjalani pengobatan yang melibatkan steroid, pastikan dokter mengetahui riwayat penggunaan steroid di masa lalu atau saat ini.
  • Hindari rokok: Merokok meningkatkan risiko terkena nekrosis avaskular.

Baca Juga: Necrotizing Enterocolitis: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Referensi

WebMD. Diakses pada April 2024. Avascular Necrosis (AVN or Osteonecrosis).
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada April 2024. Avascular Necrosis.
StatPearls. Diakses pada April 2024. Avascular Necrosis.
Mayo Clinic. Diakses pada April 2024. Avascular necrosis (osteonecrosis).
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada April 2024. Avaskuler Nekrosis.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya