9 Obat yang Bikin Kadar Kolesterol Naik, Penting Diketahui

Tidak boleh dikonsumsi sembarangan

Banyak orang di dunia ini yang memiliki masalah kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi adalah kondisi yang sangat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Kadar kolesterol tinggi umumnya disebabkan oleh genetika atau pola makan yang tidak sehat. Namun, yang jarang disadari oleh kebanyakan orang adalah bahwa obat-obatan yang dikonsumsi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Untuk mengatasi kolesterol tinggi yang berkaitan dengan konsumsi obat, dokter dapat meresepkan obat alternatif atau menambahkan obat penurun kolesterol ke dalam rangkaian pengobatan.

Berikut adalah beberapa obat yang berpotensi bikin kadar kolesterol naik.

1. Progestin

Progestin adalah hormon sintetis yang digunakan dalam pil KB. Dilansir Everyday Health, obat ini dikaitkan dengan peningkatan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat dan penurunan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik. 

Bentuk terapi hormon berupa pemberian estrogen saja atau kombinasi estrogen dan progestin tidak menghentikan perkembangan penyakit jantung pada perempuan yang telah didiagnosis dengan gangguan kardiovaskular.

Di sisi lain, perempuan sehat tanpa gangguan kardiovaskular lebih mungkin mengalami serangan jantung, stroke, emboli paru, dan trombosis vena dalam jika mereka menggunakan obat hormonal, seperti estrogen atau kombinasi estrogen dan progestin.

2. Beta-blocker

9 Obat yang Bikin Kadar Kolesterol Naik, Penting Diketahuiilustrasi beta blocker (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Beta-blocker umumnya tidak meningkatkan kadar kolesterol pada kebanyakan orang. Namun, pada beberapa orang, obat ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperlipidemia sekunder atau peningkatan lemak darah. 

Beta-blocker adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, salah satu faktor risiko untuk penyakit jantung. Namun, ini dapat meningkatkan kadar trigliserida, salah satu jenis lemak darah.

Menurut Mayo Clinic, beberapa obat tekanan darah dapat memengaruhi kadar trigliserida dan kolesterol, paling sering pada individu yang memiliki kondisi lain, seperti tekanan darah tinggi dan gula darah.

3. Prednisone

Prednisone ialah jenis obat yang termasuk dalam kelas obat yang disebut kortikosteroid. Ini digunakan untuk mengatasi peradangan, seperti reaksi alergi parah, beberapa jenis radang sendi, lupus, multiple sclerosis, dan penyakit radang usus.

Kendati sangat efektif dalam mengendalikan peradangan, tetapi obat ini kadang dapat secara dramatis meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik.

Studi menunjukkan bahwa prednisone dosis tinggi dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dalam hitungan minggu dan tekanan darah sistolik pada saat yang bersamaan (Endocrine Connections, 2017)

Baca Juga: Pil Biru, Obat Disfungsi Ereksi yang Sering Dikira Obat Kuat

4. Inhibitor protease

9 Obat yang Bikin Kadar Kolesterol Naik, Penting Diketahuiilustrasi inhibitor protease (pexels.com/cottonbro)

Inhibitor protease adalah kelas obat antiretroviral yang digunakan sebagai bagian dari terapi HIV. Sayangnya, inhibitor protease telah lama dikaitkan dengan perubahan kadar kolesterol dan lemak tubuh. Karena alasan ini, beberapa jenis inhibitor protease dihentikan penggunaannya di Amerika Serikat (Research and Palliative Care, 2017).

Obat-obatan yang beredar sekarang masih dapat memengaruhi kadar kolesterol pada beberapa orang. Kendati demikian, manfaatnya untuk menyelamatkan jiwa masih lebih besar. Jika diperlukan, dokter akan meresepkan obat anti penurun kolesterol bersama dengan inhibitor protease untuk mengendalikan kadar kolesterol.

5. Diuretik

Diuretik adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan retensi air. Terdapat dua jenis diuretik yang meningkatkan kadar kolesterol, yaitu diuretik thiazide dan diuretik loop.

Mengutip Verywell Health, diuretik thiazide menyebabkan peningkatan sementara kadar kolesterol total dan LDL, sementara tingkat HDL biasanya tidak berubah. Diuretik loop juga menyebabkan peningkatan kadar LDL, tetapi beberapa obat ini juga menyebabkan sedikit penurunan kadar HDL.

6. Siklosporin

9 Obat yang Bikin Kadar Kolesterol Naik, Penting Diketahuiilustrasi obat (unsplash.com/Hal Gatewood)

Siklosporin ialah jenis obat yang dikenal sebagai imunosupresan. Obat ini bekerja dengan mengurangi respons sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi, penyakit, dan hal lain yang dianggap tidak normal.

Siklosporin digunakan untuk mencegah penolakan organ, yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang didonorkan. Ini juga digunakan untuk mengatasi penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh itu sendiri.

Sayangnya, siklosporin memiliki banyak efek samping, salah satunya termasuk peningkatan kadar kolesterol jahat. Meski begitu, manfaatnya untuk mencegah penolakan organ atau mengobati penyakit autoimun sangat efektif. Jika diperlukan, dokter akan meresepkan obat penurun kolesterol bersama dengan siklosporin.

7. Amiodarone

Amiodarone digunakan untuk mengobati kondisi yang dikenal sebagai aritmia. Ini adalah kondisi di mana jantung berdetak secara tidak teratur karena sinyal listrik di otot jantung tidak berfungsi dengan baik. Ini selanjutnya menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak menentu (Circulation, 2018).

Amiodarone memicu banyak efek samping, salah satunya meningkatkan kadar kolesterol jahat. Meskipun begitu, obat ini memiliki manfaat signifikan untuk mengobati masalah jantung yang mengancam jiwa. Oleh sebab itu, obat ini tetap digunakan karena efeknya pada kolesterol kurang signifikan jika dibandingkan dengan manfaatnya.

8. Steroid anabolik

9 Obat yang Bikin Kadar Kolesterol Naik, Penting Diketahuiilustrasi obat-obatan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Steroid anabolik adalah sekelompok hormon seks pria, termasuk testosteron, yang kerap digunakan secara ilegal oleh atlet angkat besi dan atlet untuk membentuk otot. Namun, obat ini juga memiliki kegunaan medis yang sah, termasuk mengobati beberapa jenis anemia, atau suatu kondisi yang disebut hipogonadisme di mana tubuh tidak memproduksi cukup testosteron.

Steroid anabolik dapat menyebabkan peningkatan dramatis kadar LDL dan menurunkan kadar HDL. Penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, dan diabetes tipe 2, menurut artikel ilmiah dalam publikasi Endotext.

Menariknya, bentuk obat oral cenderung lebih memengaruhi kadar kolesterol dibandingkan bentuk suntikan.

Steroid anabolik hanya ditujukan untuk penggunaan jangka pendek. Obat-obatan ini tidak disetujui untuk digunakan dalam binaraga dan dapat menyebabkan efek jangka panjang dan jangka pendek (termasuk jerawat, testis mengecil, perubahan suasana hati, dan pembesaran payudara).

9. Retinoid

Retinoid, yang sering digunakan untuk mengatasi masalah kulit seperti jerawat, dapat menyebabkan sedikit peningkatan kadar kolesterol. Retinoid ini mengandung vitamin A, yang diketahui menyebabkan masalah pada hati yang memproduksi kolesterol.

Dikutip dari Everyday Health, seseorang yang mengonsumsi turunan vitamin A sebagai obat jerawat harus memeriksakan profil lipidnya setelah menjalani pengobatan untuk memastikan tidak terjadi peningkatan kolesterol yang tidak aman.

Jika kamu memiliki masalah kolesterol tinggi atau kondisi kesehatan lainnya, selalu beri tahu dokter tentang obat apa pun yang kamu minum. Jika dokter melihat suatu obat berpotensi menyebabkan kadar kolesterol naik atau membuat kinerja obat lain jadi kurang efektif, dokter mungkin akan memberikan alternatif yang lebih baik.

Baca Juga: Kolesterol Rendah: Gejala, Penyebab, Penanganan

Topik:

  • Nurulia
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya