7 Penyebab Kehilangan Pendengaran Mendadak

Salah satunya karena penumpukan kotoran

Kehilangan pendengaran mendadak didefinisikan sebagai kehilangan pendengaran yang dimulai tanpa gejala awal. Gangguan pendengaran dapat terjadi akibat masalah pada organ pendengaran telinga bagian dalam atau di saraf pendengaran, bukan di telinga tengah atau luar.

Tingkat keparahan gangguan pendengaran bervariasi. Gangguan pendengaran yang bersifat ringan umumnya dapat sembuh.

Kehilangan pendengaran mendadak sebenarnya adalah kondisi yang relatif umum, tetapi ini dapat memicu frustrasi karena penyebabnya sering kali tidak dapat ditentukan, pengobatannya tidak selalu efektif, memengaruhi kualitas hidup, dan prognosis biasanya tidak pasti.

Apa saja penyebab kehilangan pendengaran mendadak yang paling umum? Simak ulasannya berikut ini.

1. Kerusakan pada telinga bagian dalam

Telinga bagian dalam dapat rusak karena berbagai alasan. Misalnya, menurut Mayo Clinic, penuaan dan paparan suara keras dapat menyebabkan keausan pada rambut atau sel saraf di koklea yang bertugas mengirimkan sinyal suara ke otak. Saat rambut atau sel saraf ini rusak, sinyal listrik tidak ditransmisikan secara efisien dan terjadilah gangguan pendengaran.

Akibatnya, suara bernada lebih tinggi mungkin terdengar teredam. Kamu mungkin juga sulit mendengarkan suara yang disertai kebisingan latar belakang.

2. Gendang telinga pecah

7 Penyebab Kehilangan Pendengaran Mendadakilustrasi kerusakan telinga (freepik.com/stockking)

Gendang telinga adalah selaput fleksibel yang memisahkan telinga bagain luar dari telinga tengah. Gendang telinga dapat terluka atau pecah karena berbagai alasan, seperti infeksi telinga tengah yang parah atau cedera. Masalah pada gendang telinga dapat memengaruhi pendengaran dan keseimbangan, dikutip dari laman Cleveland Clinic.

Kabar baiknya, gendang telinga yang pecah sering kali sembuh tanpa pengobatan. Namun, kadang-kadang diperlukan pembedahan untuk memperbaiki gendang telinga yang rusak parah. Melindungi telinga adalah cara terbaik untuk mencegah gendang telinga pecah.

3. Penumpukan kotoran telinga

Kotoran telinga memiliki tugas penting, seperti melindungi gendang telinga dari benda asing dan menjaga kebersihan saluran telinga. Namun, diterangkan dalam laman National Hearing Test, produksi kotoran telinga berlebih dapat menyebabkan gangguan pendengaran. 

Penumpukan kotoran yang berlebihan dapat menyebabkan tinitus, pusing, infeksi telinga luar, batuk kronis, dan gangguan pendengaran ringan. Sekitar 65 persen orang berusia di atas 65 tahun memiliki masalah dengan kotoran telinga yang berlebihan.

Untuk orang yang telinganya memproduksi kotoran berlebihan, ada baiknya menemui dokter atau audiolog. Nantinya, dokter akan membantu membersihkan telinga melalui irigasi, penyedotan, atau kombinasi metode.

Selain itu, kamu mungkin diberi obat tetes atau semprotan telinga untuk melembutkan dan melumasi kotoran telinga, sehingga memudahkan kotoran untuk dikeluarkan.

Baca Juga: 7 Potensi Komplikasi akibat Infeksi Telinga, Bisa Serius!

4. Tumor

7 Penyebab Kehilangan Pendengaran Mendadakilustrasi telinga berdenging (freepik.com/Stockking)

Sel Schwann adalah sel yang menutupi hampir semua saraf di tubuh. Diterangkan laman Medical News Today, saat sel ini tumbuh terlalu cepat di sekitar saraf kranial kedelapan, maka orang tersebut dapat mengembangkan neuroma akustik.

Neuroma akustik adalah sejenis tumor jinak yang dapat membuat saraf yang bertanggung jawab untuk keseimbangan dan pendengaran tidak dapat berfungsi dengan benar. Tumor ini dapat memicu berbagai masalah:

  • Gangguan pendengaran.
  • Sakit kepala.
  • Mati rasa pada wajah.
  • Tinitus.

Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba. Tumor juga dapat menimbulkan masalah kesehatan selain gangguan pendengaran.

5. Cedera kepala

Cedera pada kepala dapat menyebabkan kehilangan pendengaran mendadak, utamanya di satu telinga. Gangguan pendengaran dapat bersifat konduktif atau sensorineura.

Gangguan pendengaran konduktif artinya suara tidak dapat mencapai telinga bagian dalam. Sementara itu, gangguan pendengaran sensorineural terjadi karena kerusakan pada struktur telinga bagian dalam atau saraf pendengaran.

6. Suara keras

7 Penyebab Kehilangan Pendengaran Mendadakilustrasi mendengarkan musik melalui earphone (pexels.com/Burst)

Suara keras dapat merusak sel dan membran telinga bagian dalam atau koklea. Satu kali paparan suara keras yang ekstrem atau mendengarkan suara keras dalam waktu lama dapat memicu kehilangan pendengaran. 

Diterangkan laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mendengarkan suara keras dalam waktu lama dapat membebani sel-sel rambut di telinga, yang dapat menyebabkan sel-sel tersebut mati. Gangguan pendengaran akan terus berlangsung selama paparan berlanjut. Terkadang, efek negatif terus berlanjut bahkan setelah paparan kebisingan berhenti. Kerusakan telinga bagian dalam atau sistem saraf pendengaran umumnya bersifat permanen.

7. Obat

Konsumsi obat-obatan tertentu bisa menyebabkan kerusakan pada telinga, yang selanjutnya mengakibatkan gangguan pendengaran, telinga berdenging, atau gangguan keseimbangan. Obat yang memicu gangguan telinga disebut ototoksik.

Diterangkan American Speech-Language-Hearing Association, terdapat lebih dari 200 obat ototoksik yang diketahui di pasaran saat ini. Ini termasuk obat-obatan yang digunakan untuk mengobati infeksi serius, kanker, dan gangguan jantung. Sering kali, gangguan pendengaran dapat dipulihkan saat terapi obat dihentikan. Namun, terkadang kerusakannya bersifat permanen.

Gangguan pendengaran dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup. Jadi, kamu perlu melakukan yang terbaik untuk menjaga pendengaran. Jika mengalami masalah pendengaran apa pun, termasuk kehilangan pendengaran mendadak, segera periksa ke dokter agar penyebabnya bisa ditemukan dan kamu segera mendapat perawatan yang tepat.

Baca Juga: 7 Obat yang Bisa Menyebabkan Gangguan Pendengaran

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya