Plagiocephaly: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Kondisi ini tidak mengganggu perkembangan otak bayi

Plagiocephaly adalah kondisi yang terjadi ketika bagian belakang atau samping kepala bayi berbentuk datar. Ini selanjutnya dapat menyebabkan kepala bayi terlihat tidak simetris.

Bayi dilahirkan dengan tulang tengkorak yang belum sepenuhnya menyatu dan mengeras hingga usianya mencapai beberapa bulan. Tulang yang lunak dan lentur ini memungkinkan jalan lahir yang lebih mudah dan memberikan ruang yang cukup bagi otak bayi untuk tumbuh.

Namun, tulang yang lunak juga membuat kepala bayi cenderung mudah berubah bentuk, termasuk mengalami plagiocephaly. Di sini, kita akan membahas lebih dalam seputar plagiocephaly atau sindrom kepala datar pada bayi.

1. Gejala

Plagiocephaly: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi plagiocephaly atau sindrom kepala datar pada bayi (nhs.uk)

Orang tua biasanya dapat dengan mudah mengidentifikasi plagiocephaly pada bayi. Berikut beberapa gejalanya dilansir Kids Health:

  • Bagian belakang kepala bayi lebih rata di satu sisi.
  • Bayi biasanya memiliki lebih sedikit rambut di bagian kepala yang datar.
  • Ketika melihat ke bawah kepala bayi, telinga di sisi yang rata mungkin terdorong ke depan.
  • Jika kasus cukup parah, dahi mungkin juga terlihat tidak rata. 
  • Jika kondisi disebabkan oleh tortikolis, leher, rahang, dan wajah juga mungkin tidak rata.

2. Penyebab

Penyebab paling umum dari plagiocephaly adalah posisi tidur bayi. Bayi tidur terlentang selama berjam-jam setiap hari yang menyebabkan kepala mendatar di satu sisi.

Bayi yang lahir prematur lebih cenderung mengembangkan plagiocephaly. Ini karena tengkorak bayi prematur lebih lunak daripada bayi yang lahir cukup bulan. Selain itu, bayi prematur juga menghabiskan lebih banyak waktu berbaring karena kebutuhan medis, seperti dirawat di NICU.

Plagiocephaly bahkan bisa terjadi sejak di dalam kandungan jika ada tekanan pada tengkorak bayi dari panggul ibu atau kembarannya. Faktanya, banyak bayi kembar memiliki kepala yang datar di beberapa bagian.

Sindrom kepala datar juga dapat disebabkan oleh tortikolis, yaitu ketegangan otot leher yang membuat bayi sulit memutar kepala. Karena sulit memutar kepalanya, bayi cenderung menjaga posisi kepalanya tetap sama saat berbaring. Sebagai hasilnya, kepala tampak rata di beberapa bagian.

3. Diagnosis

Plagiocephaly: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi bayi sedang diperiksa (pixabay.com/Sanjasy)

Diterangkan laman Stanford Medicine Children's Health, untuk mendiagnosis plagiocephaly, penyedia layanan kesehatan akan memeriksa kepala bayi dari semua posisi.

Selanjutnya, tim medis akan meraba kepala anak, terutama di sepanjang garis jahitan. Jika bayi terindikasi mengalami plagiocephaly, kepala bayi akan diukur untuk mengetahui seberapa serius kondisinya.

Baca Juga: Haruskah Membedong Bayi agar Kaki Bayi Tidak Bengkok?

4. Pengobatan

Perawatan plagiocephaly tergantung pada keseriusan kondisi anak dan dugaan penyebabnya. Berikut beberapa pilihan pengobatan menurut laman Healthline:

  • Terapi posisi tidur: Ubahlah posisi tidur bayi secara berkala dengan berhati-hati. Misalnya, jika bayi lebih suka tidur dengan pipi kirinya menempel di kasur, di lain waktu posisikan agar pipi kanannya menempel di kasur.
  • Latihan: Jika bayi memiliki tortikolis, dokter mungkin merekomendasikan latihan peregangan untuk meningkatkan jangkauan gerak leher. Penting diingat untuk tidak mencoba latihan peregangan leher tanpa persetujuan dan arahan dokter.
  • Terapi helm: Dalam hal ini, bayi dipakaikan helm atau pita yang dibentuk khusus untuk membantu membentuk kembali tengkorak menjadi simetris.
  • Operasi: Dalam kasus tertentu, pembedahan mungkin diperlukan.

5. Pencegahan

Plagiocephaly: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi tummy time (pixabay.com/jry140305)

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah bayi mengembangkan plagiocephaly. Berikut strateginya seperti dilansir Royal Children's Hospital Melbourne:

  • Ubah posisi kepala bayi saat tidur: Bayi yang masih sangat muda umumnya akan tetap berada di satu posisi saat tidur. Karenanya, orang tua perlu membantu mengganti posisi kepala bayi saat sedang tidur.
  • Waktu bermain: Saat bayi bangun, berikan dirinya face time, tummy time, atau bantu ia tidur miring sesekali. Tempatkan mainan yang disukai bayi dalam posisi yang berbeda untuk mendorong bayi menoleh ke dua arah.
  • Variasikan posisi menggendong: Variasikan posisi menggendong agar bayi tidak terlalu banyak berbaring. Beberapa posisi menggendong yang dapat dicoba, misalnya menggunakan gendongan, memeluk bayi dalam posisi tegak, atau membawa bayi di atas lengan.

6. Komplikasi yang dapat terjadi

Seiring tumbuh kembangnya, bayi akan mulai banyak bergerak dan memosisikan diri. Ini akan menghilangkan tekanan yang mungkin menyebabkan kondisi plagiocephaly.

Kendati demikian, jika kondisinya cukup parah, kepala mungkin tidak akan membaik dengan sendirinya. Jika bayi terlambat mendapatkan perawatan, kepala mungkin akan terus dalam keadaan tidak rata.

Orang tua tidak perlu panik jika melihat kepala bayi cenderung datar atau tidak simetris. Kondisi ini umum dialami bayi dan biasanya hanya berlangsung sementara waktu. Ini juga tidak memengaruhi perkembangan otak bayi.

Baca Juga: 5 Penyakit Kulit yang Paling Sering Dialami Bayi, Bikin Si Kecil Rewel

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya