Polusi Memengaruhi Kualitas Udara dalam Ruangan

Polusi udara dalam ruangan perlu mendapat perhatian khusus

Polusi udara di luar selalu menjadi hal yang mendapatkan perhatian besar. Memang, kualitas udara luar sangat memengaruhi banyak aspek kehidupan. Namun, sudah semestinya kualitas udara dalam ruangan tidak luput dari perhatian.

Kita menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan, baik rumah, kantor, sekolah, atau tempat lainnya. Selain itu, polusi udara luar juga bisa memengaruhi kualitas udara di dalam ruangan. Untuk itu, sudah sepatutnya kita memperhatikan kualitas udara di mana kita berada.

Di bawah ini, kita akan membahas secara detail mengenai bagaimana polusi udara memengaruhi kualitas udara di dalam ruangan, hingga langkah yang bisa kita lakukan untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan.

1. Bagaimana polusi udara memengaruhi kualitas udara dalam ruangan?

Polusi Memengaruhi Kualitas Udara dalam Ruanganilustrasi membuka jendela (pixabay.com/Free-Photos)

Saat rumah terasa pengap, kamu mungkin akan langsung membuka jendela dan pintu agar sirkulasi udara menjadi lancar dan udara segar bisa masuk. Sayangnya, jika tingkat polusi di luar tinggi, maka membuat pintu dan jendela justru memperburuk ruangan, dikutip dari laman IQAir.

Saat udara luar bebas masuk ke dalam ruangan, paparan terhadap polusi meningkat secara signifikan. Lebih jauh, ozon dan gas luar ruangan lainnya yang memasuki rumah juga dapat bereaksi dengan bahan kimia dalam bahan bangunan dan menciptakan produk sampingan kimia yang berbahaya.

2. Jenis polusi udara yang perlu diwaspadai

Polusi Memengaruhi Kualitas Udara dalam Ruanganilustrasi kompor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Polusi udara luar ruangan biasanya diukur dengan tiga cara:

  • PM10: Partikulat yang memiliki ukuran kurang dari 10 mikron, seperti debu, serbuk sari, dan jamur. Kebanyakan PM10 memiliki sumber alami.
  • PM2.5: Partikulat yang memiliki ukuran kurang dari 2,5 mikron. Kebanyakan PM2.5 bersumber dari aktivitas manusia, seperti emisi pabrik, asap dari pembakaran kayu atau bahan bakar kendaraan. Partikel ukuran ini juga mampu menembus jaringan paru-paru dan masuk ke dalam aliran darah.
  • Ozon troposfer: Dihasilkan dari reaksi panas dengan polutan rendah di atmosfer. Sumber ozon yang paling umum adalah gas dari kendaraan dan proses industri, seperti nitrogen oksida, dan volatile organic compounds.

Polutan luar ruangan ini kerap terbawa masuk melalui ventilasi dan memengaruhi kualitas udara dalam ruangan. Selain dari udara luar, ada beberapa sumber polusi udara dalam ruangan yang lain. Ini dia sumbernya dikutip dari laman United States Environmental Protection Agency (EPA): 

  • Pembakaran bahan bakar.
  • Tembakau.
  • Bahan bangunan.
  • Asbes yang rusak.
  • Lantai, pelapis, atau karpet.
  • Produk pembersih rumah tangga.
  • Produk perawatan pribadi.
  • Jamur.
  • AC dan pemanas udara.
  • Kelembapan berlebih.
  • Pestisida.

Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan dari Ventilasi Udara yang Baik, Udara Segar!

3. Bahaya polusi udara di dalam ruangan

Polusi Memengaruhi Kualitas Udara dalam Ruanganilustrasi ciri-ciri paru-paru basah atau pneumonia (vecteezy.com/buraratn290335)

Polusi dalam ruangan bisa lebih berbahaya daripada polusi luar karena kebanyakan orang menghabiskan sebagian besar waktu di dalam ruangan setiap harinya. Menurut penjelasan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polutan dalam ruangan dapat memengaruhi saluran udara dan paru-paru, merusak respons kekebalan, dan mengurangi kapasitas pembawa oksigen darah.

Selain itu, polusi dalam ruangan dapat meningkatkan risiko terkena berbagai masalah kesehatan, yaitu:

  • Pneumonia: Polusi udara dalam ruangan bertanggung jawab atas 45 persen dari semua kasus kematian akibat pneumonia pada balita. Pneumonia juga menyumbang 28 persen dari semua kasus kematian akibat pneumonia pada orang dewasa.
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK): Sekitar 25 persen kasus kematian akibat PPOK pada orang dewasa di negara berpenghasilan rendah dan menengah disebabkan oleh paparan polusi dalam ruangan.
  • Stroke: Sekitar 12 persen kasus kematian akibat stroke terkait dengan paparan harian polusi dalam ruangan. Lebih rinci, polusi ini bersumber dari bahan bakar padat dan minyak tanah yang digunakan untuk memasak.
  • Penyakit jantung iskemik: Ada lebih dari satu juta kematian setiap tahun akibat penyakit jantung iskemik yang disebabkan oleh paparan polusi udara dalam ruangan.
  • Kanker paru-paru: Paparan polusi udara indoor bertanggung jawab atas sekitar 17 persen kematian akibat kanker paru-paru pada orang dewasa. Lebih khusus, sumber polutan ini adalah pembakaran minyak tanah, kayu, arang, atau batu bara. Risiko perempuan terkena kanker paru-paru lebih tinggi karena mereka punya peran besar dalam persiapan makanan.

4. Tanda buruknya kualitas udara dalam ruangan

Polusi Memengaruhi Kualitas Udara dalam Ruanganilustrasi sakit kepala (freepik.com/jcomp)

Dijelaskan dalam laman Canadian Centre for Occupational Health & Safety, kamu bisa tahu udara suatu ruangan memiliki kualitas yang buruk saat kamu merasakan hal-hal berikut: 

  • Mata, hidung, tenggorokan, dan kulit terasa kering hingga teriritasi.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Sesak napas.
  • Hipersensitivitas.
  • Alergi.
  • Hidung tersumbat.
  • Batuk dan bersin.
  • Pusing.
  • Mual.

Sebagai catatan, kualitas udara indoor yang buruk tidak mempengaruhi semua orang dengan cara yang sama. Selain itu, kebanyakan orang merasakan hal ini setelah beberapa jam berada di tempat tersebut dan segera merasa lebih baik setelah meninggalkan ruangan tersebut.

5. Cara menjaga kualitas udara dalam ruangan

Polusi Memengaruhi Kualitas Udara dalam Ruanganilustrasi air purifier (vecteezy.com/Sujin jetkasettakorn)

Polusi udara dalam ruangan menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Kabar baiknya, ada beberapa yang bisa kamu coba untuk membantu menjaga udara dalam ruangan tetap bersih. Ini caranya: 

  • Pantau kualitas udara dalam ruangan. Ini memungkinkan kamu mengetahui ketika udara rumah atau ruangan terlalu tercemar sehingga dapat mengambil tindakan untuk mengurangi sumber dan dampaknya.
  • Jaga tingkat kelembapan dalam ruangan berada di angka sekitar 40 persen untuk mencegah pertumbuhan jamur.
  • Gunakan pelindung di atas kompor untuk menangkap bahan kimia beracun yang dihasilkan dari aktivitas memasak.
  • Jangan merokok di dalam ruangan.
  • Gunakan ventilasi dan kipas di dalam ruangan secara bijak. Jangan pernah membuka jendela dan pintu saat kualitas udara luar buruk.
  • Gunakan pembersih udara dengan filter gas dan bau untuk menyaring partikel dan gas dari udara dalam ruangan.

Itulah penjelasan mengenai pengaruh polusi udara di luar terhadap kualitas udara dalam ruangan. Ingat, kebanyakan orang menghabiskan sebagian besar waktu di dalam ruangan. Untuk itu, penting untuk menerapkan kebiasaan sehat di dalam ruangan sehingga kita bisa menghirup udara dengan kualitas paling baik.

Baca Juga: Polusi Udara dan Efeknya pada Kesehatan Mental, Jangan Diremehkan!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya