Rhinotillexomania: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Ini adalah kebiasaan mengupil yang bisa membahayakan

Mengupil adalah sesuatu yang dikenal dan dilakukan oleh banyak orang. Namun, saat mengupil menjadi dorongan yang obsesif, kondisi ini disebut sebagai rhinotillexomania.

Pada orang dengan rhinotillexomania, mereka selalu merasa terdorong untuk mengupil, entah bagaimanapun kondisi mereka. Kondisi ini juga cenderung berpotensi membahayakan. Kok, bisa?

Kamu mungkin jadi penasaran apakah kebiasaan mengupil yang sering kamu lakukan masih dalam tahap wajar atau sudah mengarah pada rhinotillexomania. Agar tidak salah mengira, berikut ini telah dirangkum informasinya dari Verywell Mind dan Healthline. Simak sampai akhir, ya!

1. Penyebab

Rhinotillexomania: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi rhinotillexomania (freepik.com/cookie_studio)

Rhinotillexomania merupakan gangguan obsesif-kompulsif, penyebabnya sendiri sangat kompleks dan tidak sepenuhnya diketahui. Namun, terdapat beberapa penjelasan mengapa gangguan ini mungkin terjadi. Penyebabnya meliputi:

  • Genetika: orang dengan rhinotillexomania mungkin memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tersebut atau perilaku berulang lainnya.
  • Kecemasan: orang dengan gangguan kecemasan dapat mengembangkan kebiasaan seperti rhinotillexomania untuk membantu menenangkan diri.
  • Obat: obat-obatan tertentu dapat memiliki efek samping berupa perkembangan rhinotillexomania secara tiba-tiba.
  • Perubahan hormonal: pada beberapa kasus, perubahan hormonal pada perempuan dikaitkan dengan rhinotillexomania, seperti saat menopause.

2. Diagnosis

Rhinotillexomania: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi rhinotillexomania(freepik.com/drobotdean)

Rhinotillexomania didiagnosis saat seseorang terus-menerus mengupil hingga pada tahap yang berbahaya. Kebanyakan orang akan berhenti mengupil saat semua kotoran di hidung sudah bersih. Namun, pada pengidap rhinotillexomania, mereka kesulitan untuk berhenti tanpa bantuan.

Gangguan ini bisa memburuk saat penderitanya merasa stres atau cemas. Pada kondisi ini, mereka menemukan bahwa kegiatan tersebut menenangkan dan menghibur. 

Rhinotillexomania dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Mimisan
  • Terkena infeksi saluran pernapasan
  • Perforasi di septum hidung
  • Infeksi sinus
  • Penyebaran penyakit

3. Gejala

Rhinotillexomania: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi rhinotillexomania (freepik.com/cookie_studio)

Pada dasarnya, mengupil bukanlah kebiasaan yang berbahaya, tetapi rhinotillexomania bisa merusak. Kondisi ini dikategorikan sebagai gangguan obsesif-kompulsif, yang merupakan gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh. Beberapa kriteria yang membuat perilaku mengupil menjadi rhinotillexomania meliputi:

  • Menghabiskan banyak waktu untuk mengupil.
  • Orang tersebut kemungkinan telah berulang kali mencoba untuk menghentikan kebiasaan tersebut, tetapi gagal.
  • Dilakukan berulang-ulang sehingga dapat melukai diri sendiri.
  • Menyebabkan terganggunya fungsi sehari-hari.

Baca Juga: Gak Nyaman, 5 Masalah Kesehatan Sebabkan Hidung Tersumbat

4. Komplikasi

Rhinotillexomania: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi mengupil pada kasus rhinotillexomania (freepik.com/cookie_studio)

Mengupil tidak mungkin menyebabkan masalah yang serius. Namun, rhinotillexomania bisa menyebabkan masalah, utamanya bagi orang yang sakit atau memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah. Berikut beberapa bahaya potensial dari rhinotillexomania:

  • Infeksi: mengorek hidung dengan kuku dapat meninggalkan luka kecil di jaringan hidung yang menjadi jalan bagi bakteri untuk menyebabkan infeksi.
  • Menyebarkan penyakit: lendir berfungsi untuk menangkap kotoran, bakteri, virus, dan debu yang kamu hirup setiap hari. Kamu bisa menyebarkan kuman tersebut lewat kebiasaan mengupil.
  • Kerusakan rongga hidung: mengorek hidung terlalu sering dapat merusak rongga hidung. Ini bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan jaringan hidung yang seiring waktu bisa mempersempit lubang lubang hidung.
  • Mimisan: memasukkan tangan ke hidung dapat merusak atau memecahkan pembuluh darah halus yang menyebabkan mimisan.
  • Kerusakan septum: mengupil dapat merusak atau bahkan menyebabkan lubang pada septum, tulang rawan yang berada di tengah hidung.

5. Jenis

Rhinotillexomania: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi rhinotillexomania (freepik.com/8photo)

Bentuk perilaku rhinotillexomania bisa berbeda-beda. Beberapa orang sudah cukup puas mengorek hidung dengan jari. Sebagian lainnya berusaha secara obsesif membersihkan lendir dan hal lain yang ditemukan di dalam rongga hidung.

Pada kasus yang cukup ekstrem, pengidap rhinotillexomania mungkin secara obsesif mencabut bulu hidung mereka, baik menggunakan jari atau dengan bantuan alat, seperti pinset.

6. Pengobatan

Rhinotillexomania: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi rhinotillexomania (freepik.com/cookie_studio)

Orang dengan rhinotillexomania mungkin ingin menghentikan atau setidaknya mengendalikan perilaku ini di depan umum. Nah, kunci untuk menghentikan perilaku ini adalah menemukan alternatif lain. Strategi berikut ini mungkin membantu mengendalikan kebiasaan mengupil yang berlebihan:

  • Semprotan garam: semprotan garam berguna untuk melembapkan hidung sehingga mencegah ingus dan kotoran kering di hidung.
  • Mekanis: membuat tangan tetap sibuk dapat membantu menghentikan kebiasaan mengupil.
  • Terapi perilaku: strategi ini berfokus membantu mengganti kebiasaan negatif dengan yang positif.
  • Obat-obatan: terdapat obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati gangguan terkait gangguan perilaku kompulsif yang dapat dicoba untuk mengatasi rhinotillexomania.

Jika kamu memiliki kebiasaan mengupil dan khawatir ini sudah menjurus kepada rhinotillexomania, segera dapatkan bantuan dengan mendatangi dokter atau terapis untuk mengendalikan kebiasaan tersebut.

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Penyebab Hilangnya Kemampuan Hidung Mencium Bau

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya