Cyberchondria, Cemas akibat Cari Info Penyakit via Internet

Bisa pengaruhi kesejahteraan mental dan fisik

Saat ini, banyak informasi kesehatan yang tersedia secara online. Ketersediaan informasi secara mudah ini menjadikan kebiasaan baru bagi masyarakat yakni mencari info penyakit atau perihal media via internet. 

Namun tak ada yang menyangka, bahwa kebiasaan tersebut juga mendatangkan sisi buruk yakni munculnya ketakutan atau kecemasan. Tepatnya, mereka yang terlalu sering mencari tahu tentang penyakit via internet akan memunculkan ketakutan karena ia percaya memiliki kondisi kesehatan yang serius bahkan mematikan. 

Kondisi tersebut dinamakan cyberchondria, mengacu pada kecemasan yang dirasakan seseorang tentang kesehatan mereka yang disebabkan atau diperburuk karena penggunaan internet untuk mencari informasi medis.

1. Gejala

Cyberchondria, Cemas akibat Cari Info Penyakit via Internetilustrasi perempuan merasa cemas (unsplash.com/Joice Kelly)

Cyberchondria bukanlah diagnosis formal, jadi tidak ada gejala resmi yang menunjukkan kriteria diagnostik cyberchondria. Tanda-tanda yang dilaporkan berbeda antar sumber. Menurut sebuah studi tahun 2016 yang dimuat dalam jurnal Psychosomatics, gejala cyberchondria yang perlu diwaspadai, meliputi:

  • Menghabiskan 1 hingga 3 jam untuk meneliti gejala penyakit secara online.
  • Pencarian online menyebabkan perasaan tertekan dan cemas, bukannya rasa lega atau diberdayakan.
  • Kebutuhan untuk mencari informasi kesehatan secara online terasa kompulsif dan sulit ditolak.
  • Merasa memiliki beberapa penyakit, bukan hanya satu atau dua.
  • Merasa perlu mencari kepastian dari dokter.
  • Tidak mempercayai jawaban yang didapatkan dari seorang profesional medis.
  • Merasa perlu untuk memeriksa kembali gejala secara online, bahkan setelah melakukan pencarian menyeluruh sebelumnya.

2. Penyebab

Cyberchondria, Cemas akibat Cari Info Penyakit via Internetilustrasi mencari informasi tentang penyakit di internet (unsplash.com/Glenn Carstens-Peters)

Menurut laman GoodTherapy, individu dengan depresi atau kecemasan lebih mungkin mengalami cyberchondria. Ini juga lazim dialami ibu yang baru pertama kali hamil karena sangat umum bagi mereka melakukan penelitian online tentang bayi mereka.

Ini diperparah dengan adanya situs yang dengan sengaja menimbulkan ketakutan pada khalayak agar nantinya mereka mau membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor ini dapat meyakinkan orang bahwa gejala umum atau samar-samar yang mereka rasakan adalah tanda adanya kondisi medis yang serius. Informasi yang salah dapat meningkatkan kecemasan, yang pada gilirannya dapat secara efektif membuat gejala tampak lebih buruk.

3. Bagaimana cyberchondria memengaruhi seseorang?

Cyberchondria, Cemas akibat Cari Info Penyakit via Internetilustrasi seseorang sedang sakit (unsplash.com/Bermix Studio)

Dilansir laman GoodTherapy, obsesi tentang sakit dapat mengarah pada ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Cyberchondria menyebabkan tingkat stres yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sakit kepala, ketegangan otot, dan sistem kekebalan yang melemah.

Cyberchondria juga dapat menyebabkan masalah nonmedis, seperti rusaknya hubungan dengan keluarga dan teman karena merasa bosan mendengar masalah kesehatan atau kekhawatiran yang dialami seseorang.

Cyberchondria juga dapat merusak karier seseorang karena penyakit yang mereka rasakan. Cyberchondria juga dapat menyebabkan masalah pada keuangan, baik sebagai akibat dari kehilangan pekerjaan, konsultasi medis secara online, atau karena sering melakukan tes medis.

Baca Juga: 5 Pengaruh Buruk Kecanduan Game bagi Mental, Depresi hingga Kecemasan

4. Langkah yang harus diambil untuk mengatasi

Cyberchondria, Cemas akibat Cari Info Penyakit via Internetilustrasi berkonsultasi dengan psikolog (pexels.com/SHVETS Production)

PsychCentral menyarankan untuk berhenti mencari informasi kesehatan lewat internet jika kamu merasa mengalami cyberchondria. Meskipun informasi yang berhubungan dengan kesehatan pada dasarnya tidak berbahaya, tetapi obsesi dapat menjadi sumber kecemasan yang signifikan.

Jika kamu mencari informasi kesehatan secara online, ada baiknya memilih sumber dengan hati-hati. Sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan biasanya memaparkan penjelasan berdasarkan bukti ilmiah dan bukan opini, juga lebih berempati dengan kondisi pembaca.

5. Penanganan bagi penderita cyberchondria

Cyberchondria, Cemas akibat Cari Info Penyakit via Internetilustrasi meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berikut adalah beberapa hal yang dapat kamu lakukan jika terserang cyberchondria menurut laman Healthline:

  • Jangan menyalahkan diri sendiri: Obsesi untuk menelusuri informasi secara online dapat menyebabkan kamu menyalahkan diri sendiri. Cara terbaik untuk keluar dari perasaan ini adalah berbicara dengan teman atau seseorang yang memiliki empati tentang ketakutan yang kamu alami.
  • Pertanyakan keyakinanmu: Ini melibatkan mempertanyakan keyakinan yang membuat kamu stres, membalikkannya, dan memberikan bukti mengapa itu tidak benar.
  • Buat tubuh lebih rileks: Tarik napas dalam-dalam dan lepaskan stres pada berbagai bagian tubuhmu. Terkadang, meditasi terpandu juga membantu masalah ini.
  • Bicarakan ketakutan dengan dokter atau psikolog: Bercerita pada dokter atau psikolog tentang kekhawatiranmu akan membuat mereka dapat membantu kamu mengambil kesimpulan dan mengurangi ketakutan.

Tidak mudah untuk keluar dari obsesi mencari informasi medis di internet. Namun, jika kecenderungan ini berpengaruh buruk pada kehidupanmu, mungkin bermanfaat untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Nantinya, mereka akan membantu kamu mencari solusi terbaik untuk keluar dari kebiasaan ini.

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Idap Gangguan Kecemasan, Batinnya Tertekan dan Stres!

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya